Laporan Wartawan Kompas Osa Triyatna
JAKARTA, SENIN - Target penghematan energi nasional yang telah dicanangkan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono tidak mudah direalisasikan. Bambang Soesatyo, Ketua Komite Tetap Fiskal dan Moneter Kadin Indonesia, Minggu (10/8), di Jakarta, memaparkan, kesulitan itu terjadi pertama-tama adalah budaya hemat energi di masyarakat masih amat memprihatinkan.Kedua, sosialisasi pemerintah yang mengajak hemat energi masih bersifat sporadis dan insidentil, sehingga gagal membangkitkan kepedulian masyarakat. Kalaupun penghematan dilaksanakan, lebih karena terpaksa.
Menurut Bambang, untuk mencapai target penghematan sampai 30 persen, butuh contoh nyata dari pemerintah. Dari target itu, porsi penghematan pemerintah harus lebih besar agar bisa dicontoh oleh masyarakat. Para pejabat tidak lagi ikut-ikutan mengonsumsi BBM bersubsidi dan pemakaian alat penyejuk ruangan (AC) diminimalisir dengan pengaturan suhu tertentu.
"Yang paling penting adalah pengawasan. Pertanyaannya, siapa yang mengawasi program penghematan ini? Siapa yang menegur pengelola bangunan pemerintah yang tidak menjalankan penghematan. Kalau hanya sebatas imbauan, target penghematan energi bakal sulit dicapai," ujar Bambang.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.