Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pengusaha Makanan Tolak Temuan BPOM

Kompas.com - 25/09/2008, 10:19 WIB

JAKARTA, KAMIS -  Kisruh soal produk makanan yang tercemar susu mengandung melamin dari China terus bergulir. Pengusaha mulai meragukan akurasi temuan Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM).

PT Kraft Foods Indonesia, produsen biskuit merek Oreo, misalnya, dengan tegas menampik daftar BPOM. "Kraft tidak menggunakan bahan susu dari China dalam proses produksi pada pabrik-pabrik yang berlokasi di di luar China," tegas keterangan Kraft, kemarin.

PT Indoeskrim, produsen Indoeskrim Meiji Gold Monas, juga menolak tuduhan BPOM. Alasannya, perusahaan ini sudah menyetop produksi Meiji Indoeskrim rasa coklat dan vanila, sejak 2000.

Nyatanya, BPOM memasukkan dua es krim tersebut dalam daftar 28 produk makanan yang diawasi. BPOM akan menguji kandungannya guna memastikan ada tidaknya melamin. "Selama ini, Indoeskrim tidak menggunakan bahan baku susu dari China," tandas Irsan Yazid, Direktur Indoeskrim.

Sejauh ini, tak cuma dua perusahaan itu yang menyangkal daftar BPOM. Gabungan Produsen Makanan dan Minuman (Gapmmi) mencatat sudah delapan produsen yang membantah. "Temuan BPOM itu sebenarnya terjadi kapan? Kami meragukannya," kata Ketua Bidang Regulasi Gapmmi Franky Sibarani.

Maka, Gapmmi berharap, BPOM secepatnya mengklarifikasi hasil temuannya itu agar tidak mengganggu industri makanan dan minuman. Ia khawatir, target pertumbuhan industri turun sebesar 2% tahun ini garagara masalah ini.

Pengusaha ritel yang tergabung dalam Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo) juga meminta BPOM tidak merazia makanan ke gerai milik mereka. Alasannya, mereka sudah menarik beberapa produk makanan asal China yang masuk daftar BPOM dan mengembalikannya ke distributor. "Lebih baik, pemerintah memperketat pengawasan produsen dan importir produk dari China," War Ketua Harian Aprindo, Tutum Rahanta.

Toh, BPOM bergeming dengan berbagai penolakan itu. Bahkan, selain akan menguji langsung produk asal China, BPOM juga akan mengawasi produk makanan impor dari Singapura. "Makanan impor dari China banyak yang masuk melalui Singapura," tegas Kepala BPOM Husniah Rubiana Thamrin. (Nurmayanti, Refa Saliha, ' Abdul Wahid Fauzie)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com