Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

BORR Dongkrak Harga Properti di Bogor

Kompas.com - 16/05/2009, 08:15 WIB

Sebagai pedoman, dengan jarak tempuh yang sama ke pusat aktivitas Anda, harga rumah di kawasan Bogor Utara ini tak boleh beda jauh dengan kawasan serupa di tempat lain.

Kabar sudah lama terdengar

Para juragan tanah di kawasan Bogor Utara kini bisa berharap bakal menuai untung besar. Imbas pembangunan jalan tol Bogor Outer Ring Road (BORR) akan mendongkrak harga tanah yang mereka miliki.

Lihat saja, harga tanah di seputar Jalan Raya Baru yang menghubungkan Jalan Raya Bogor hingga Simpang Yasmin. Kenaikan harga begitu terasa.Ambil contoh, di daerah zona satu, yakni daerah sekitar pinggir jalan, harga pasar tanah dengan status sertifikat hak milik sebesar Rp 3 juta per meter persegi (m²). Adapun harga tanah dengan status tanah girik Rp 2,4 juta per m². “Rata-rata, pemilik tanah buka harga di Rp 3 juta,” kata Shofwan Zakiya, agen properti Ray White wilayah Bogor. Padahal Nilai Jual Objek Pajak (NJOP) tahun 2009 hanya sekitar Rp 800.000 hingga Rp 1 juta per m².

Sebagai pembanding, sebelum ada pembangunan BORR tiga tahun lalu, nilai NJOP untuk tanah yang di pinggir jalan Rp 500.000 per m². Sementara tanah yang berlokasi agak jauh dari jalan besar Rp 300.000 per m². Harga pasar termahal waktu itu Rp 1 juta per m².

Aep Sofyan, warga Jalan Baru yang mengaku punya lahan lumayan luas, menceritakan tren kenaikan harga tanah sudah terjadi sejak 1976. Waktu itu, tersiar kabar perusahaan milik Siti Hardianti Rukmana (Tutut) akan mengembangkan jalan tol. “Makanya, warga berbondong-bondong mengurus sertifikat,” ujarnya. Kenaikan status atas tanah otomatis akan mendongkrak harga jual.

Aep, sih, bilang, kenaikan harga tanah berkaitan dengan kemunculan BORR tak terlalu tinggi. Sebab, rencana pembangunan BORR sudah lama tersiar, yakni sejak 2007. Alhasil, “Harga memang naik, tapi dalam kisaran wajar,” ujar dia. (Muhammad Fasabeni/Roy Franedya/KONTAN)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harga Saham Bank Mandiri Terkoreksi, Waktunya 'Serok'?

Harga Saham Bank Mandiri Terkoreksi, Waktunya "Serok"?

Earn Smart
Tutuka Ariadji Lepas Jabatan Dirjen Migas, Siapa Penggantinya?

Tutuka Ariadji Lepas Jabatan Dirjen Migas, Siapa Penggantinya?

Whats New
Panen Jagung bersama Mentan di Sumbawa, Jokowi Tekankan Pentingnya Keseimbangan Harga

Panen Jagung bersama Mentan di Sumbawa, Jokowi Tekankan Pentingnya Keseimbangan Harga

Whats New
Suku Bunga Acuan BI Naik, Peritel Khawatir Bunga Pinjaman Bank Naik

Suku Bunga Acuan BI Naik, Peritel Khawatir Bunga Pinjaman Bank Naik

Whats New
Laba Bank-bank Kuartal I 2024 Tumbuh Mini, Ekonom Beberkan Penyebabnya

Laba Bank-bank Kuartal I 2024 Tumbuh Mini, Ekonom Beberkan Penyebabnya

Whats New
Bank Sentral AS Sebut Kenaikan Suku Bunga Tak Dalam Waktu Dekat

Bank Sentral AS Sebut Kenaikan Suku Bunga Tak Dalam Waktu Dekat

Whats New
Panduan Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu ATM BRI Bermodal BRImo

Panduan Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu ATM BRI Bermodal BRImo

Spend Smart
PMI Manufaktur April 2024 Turun Jadi 52,9 Poin, Menperin: Ada Libur 10 Hari...

PMI Manufaktur April 2024 Turun Jadi 52,9 Poin, Menperin: Ada Libur 10 Hari...

Whats New
Siapa Hendry Lie, Pendiri Sriwijaya Air yang Jadi Tersangka Korupsi Timah Rp 271 Triliun?

Siapa Hendry Lie, Pendiri Sriwijaya Air yang Jadi Tersangka Korupsi Timah Rp 271 Triliun?

Whats New
Inflasi Lebaran 2024 Terendah dalam 3 Tahun, Ini Penyebabnya

Inflasi Lebaran 2024 Terendah dalam 3 Tahun, Ini Penyebabnya

Whats New
Transformasi Digital, BRI Raih Dua 'Award' dalam BSEM MRI 2024

Transformasi Digital, BRI Raih Dua "Award" dalam BSEM MRI 2024

Whats New
Emiten Buah Segar BUAH Targetkan Pendapatan Rp 2 Triliun Tahun Ini

Emiten Buah Segar BUAH Targetkan Pendapatan Rp 2 Triliun Tahun Ini

Whats New
SYL Gunakan Anggaran Kementan untuk Pribadi, Stafsus Sri Mulyani: Tanggung Jawab Masing-masing Kementerian

SYL Gunakan Anggaran Kementan untuk Pribadi, Stafsus Sri Mulyani: Tanggung Jawab Masing-masing Kementerian

Whats New
Saat Sri Mulyani Sampai Turun Tangan Urusi Kasus Alat Tunanetra SLB yang Tertahan Bea Cukai

Saat Sri Mulyani Sampai Turun Tangan Urusi Kasus Alat Tunanetra SLB yang Tertahan Bea Cukai

Whats New
Emiten Manufaktur Kosmetik VICI Catat Pertumbuhan Laba Bersih 20 Persen Menjadi Rp 47,1 Miliar pada Kuartal I-2024

Emiten Manufaktur Kosmetik VICI Catat Pertumbuhan Laba Bersih 20 Persen Menjadi Rp 47,1 Miliar pada Kuartal I-2024

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com