Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Telkomsel Flash "Lemot", Pelanggan Gemas

Kompas.com - 13/10/2009, 10:02 WIB

Waktu itu, jaringan IM2 sempat ngadat, karena melonjaknya trafik pengguna internet. Akibatnya, Indosat menghentikan penjualan IM2 di daerah yang trafik internetnya sangat tinggi. Hanya saja, “Untuk saat ini, kami belum memiliki data lengkap daerah-daerah mana saja yang trafiknya mengalami lonjakan tinggi,” ujar Sarwoto. Sampai sekarang, Sarwoto bilang, pihaknya sedang melakukan pendataan terkait hal itu.

Pihak Telkomsel sendiri baru akan memberikan penjelasan yang lebih lengkap setelah melakukan pertemuan dengan Departemen Komunikasi dan Informasi (Depkominfo) atau Badan Regulasi Telekomunikasi Indonesia (BRTI).

“Mohon maaf, kami belum bisa menjelaskan panjang lebar di media. Tunggu saja, tidak ada yang ditutup-tutupi, kok,” janji Sarwoto kepada KONTAN.

Sementara itu, anggota BRTI Heru Sutadi menganggap bahwa kebijakan yang diambil Telkomsel ini tidak tepat. Lebih lagi, beberapa waktu yang lalu, Telkomsel sudah membeli lisensi 3G dari 5 megahertz (MHz) menjadi 10 MHz. ”Semestinya, dengan penambahan itu Telkomsel sudah memiliki jaringan internet yang memadai bagi pelanggan,” katanya.

Urung melapor ke polisi

Selain dari regulator, komentar miring juga diungkapkan oleh Indonesia Telecommunication Users Group (IdTUG).

Sekretaris Jenderal IdTUG Muhammad Jumadi menyayangkan tindakan sepihak Telkomsel tersebut. “Itu tidak boleh. Jelas-jelas melanggar kontrak dan merugikan konsumen,” tegas Jumadi.

Tidak hanya sebatas kata-kata, pada 28 September 2009, lembaga swadaya masyarakat ini pun sudah melayangkan somasi untuk menuntut penjelasan atas kebijakan sepihak Telkomsel dalam waktu tiga kali 24 jam. Sayangnya, somasi ini tidak direspons secara baik oleh Telkomsel. “Suratnya memang sudah dibalas, namun Telkomsel tidak memiliki alasan jelas untuk pemotongan kuota tersebut,” kata Jumadi.

Jumadi bilang, IdTUG sebenarnya berencana melaporkan tindakan Telkomsel ini kepada pihak kepolisian, dengan delik penipuan. Hanya saja, rencana ini ditunda karena kabarnya bakal ada pertemuan antara pelanggan Flash, Telkomsel, dan BRTI. “Nah, kami masih menunggu niat baik Telkomsel,” ujar Jumadi.

Sebagai catatan saja, saat ini pelanggan Telkomsel Flash mencapai 1,2 juta pihak. Jika dihitung, angka tersebut mengalami peningkatan sebesar 500 persen ketimbang tahun sebelumnya. Adapun sampai akhir tahun 2009 ini, Telkomsel menargetkan akan menggaet sekitar 2 juta pelanggan Flash. (Barratut Taqiyyah,Yudo Widyanto/Kontan)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Berikan Pelatihan Keuangan untuk UMKM Lokal, PT GNI Bantu Perkuat Ekonomi di Morowali Utara

Berikan Pelatihan Keuangan untuk UMKM Lokal, PT GNI Bantu Perkuat Ekonomi di Morowali Utara

Rilis
Harga Saham Bank Mandiri Terkoreksi, Waktunya 'Serok'?

Harga Saham Bank Mandiri Terkoreksi, Waktunya "Serok"?

Earn Smart
Tutuka Ariadji Lepas Jabatan Dirjen Migas, Siapa Penggantinya?

Tutuka Ariadji Lepas Jabatan Dirjen Migas, Siapa Penggantinya?

Whats New
Panen Jagung bersama Mentan di Sumbawa, Jokowi Tekankan Pentingnya Keseimbangan Harga

Panen Jagung bersama Mentan di Sumbawa, Jokowi Tekankan Pentingnya Keseimbangan Harga

Whats New
Suku Bunga Acuan BI Naik, Peritel Khawatir Bunga Pinjaman Bank Naik

Suku Bunga Acuan BI Naik, Peritel Khawatir Bunga Pinjaman Bank Naik

Whats New
Laba Bank-bank Kuartal I 2024 Tumbuh Mini, Ekonom Beberkan Penyebabnya

Laba Bank-bank Kuartal I 2024 Tumbuh Mini, Ekonom Beberkan Penyebabnya

Whats New
Bank Sentral AS Sebut Kenaikan Suku Bunga Tak Dalam Waktu Dekat

Bank Sentral AS Sebut Kenaikan Suku Bunga Tak Dalam Waktu Dekat

Whats New
Panduan Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu ATM BRI Bermodal BRImo

Panduan Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu ATM BRI Bermodal BRImo

Spend Smart
PMI Manufaktur April 2024 Turun Jadi 52,9 Poin, Menperin: Ada Libur 10 Hari...

PMI Manufaktur April 2024 Turun Jadi 52,9 Poin, Menperin: Ada Libur 10 Hari...

Whats New
Siapa Hendry Lie, Pendiri Sriwijaya Air yang Jadi Tersangka Korupsi Timah Rp 271 Triliun?

Siapa Hendry Lie, Pendiri Sriwijaya Air yang Jadi Tersangka Korupsi Timah Rp 271 Triliun?

Whats New
Inflasi Lebaran 2024 Terendah dalam 3 Tahun, Ini Penyebabnya

Inflasi Lebaran 2024 Terendah dalam 3 Tahun, Ini Penyebabnya

Whats New
Transformasi Digital, BRI Raih Dua 'Award' dalam BSEM MRI 2024

Transformasi Digital, BRI Raih Dua "Award" dalam BSEM MRI 2024

Whats New
Emiten Buah Segar BUAH Targetkan Pendapatan Rp 2 Triliun Tahun Ini

Emiten Buah Segar BUAH Targetkan Pendapatan Rp 2 Triliun Tahun Ini

Whats New
SYL Gunakan Anggaran Kementan untuk Pribadi, Stafsus Sri Mulyani: Tanggung Jawab Masing-masing Kementerian

SYL Gunakan Anggaran Kementan untuk Pribadi, Stafsus Sri Mulyani: Tanggung Jawab Masing-masing Kementerian

Whats New
Saat Sri Mulyani Sampai Turun Tangan Urusi Kasus Alat Tunanetra SLB yang Tertahan Bea Cukai

Saat Sri Mulyani Sampai Turun Tangan Urusi Kasus Alat Tunanetra SLB yang Tertahan Bea Cukai

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com