Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Lampu Kuning" untuk Beras Lokal

Kompas.com - 04/02/2010, 08:28 WIB

”Saya mendatangi petani satu-satu di rumahnya, menjelaskan kepada mereka untung-ruginya. Langkah persuasif ini terkadang harus dilakukan hingga malam hari,” kata Mikael.

Usaha yang dilakukan tidak sia-sia. Produksi benih padi bisa dimulai tahun 2003, dengan mendatangkan pakar pembibitan padi hibrida dari China.

Bentuk kemitraan yang dibangun dengan petani adalah TST menyediakan benih dan petani menanam padi untuk produksi benih. Hasil pembenihan yang dilakukan petani dibeli perusahaan. Awalnya hasil produksi petani juga dijamin, sekarang petani sudah bisa menjual beras hibrida Adirasa 1 ke pasaran.

Dengan lahan produksi 30 hektar, benih padi hibrida varietas Adirasa 1 kini sudah ditanam di daerah Jawa Timur, yakni Lumajang, Jember, Bondowoso, Pacitan, Banyuwangi, Malang, Blitar, dan Kediri, serta Klaten di Jawa Tengah. Produktivitasnya rata-rata 10 ton gabah kering panen per hektar.

Menurut Mikael, tahapan produksi benih padi hibrida sederhana. Proses produksinya memang berbeda dengan padi inbrida. Pada padi hibrida, tanaman padi yang memiliki pejantan dimandulkan, lalu disilangkan dengan pejantan yang dikehendaki.

Direktur Keuangan PT TST Tjandra Lukito mengakui, hingga kini TST belum dapat memproduksi sendiri benih induk, tetapi masih mendatangkan dari China. Selanjutnya, benih disilangkan di Indonesia sehingga menghasilkan benih padi hibrida F1, yang kemudian dijual ke petani. Alangkah baiknya bila Indonesia mampu memproduksi sendiri benih induk dengan kualitas bagus.

Hingga kini, usaha perbenihan PT TST belum mencapai titik impas. Rata-rata produksi benih baru sekitar 1 ton per hektar. ”Masih jauh dari harapan. Perusahaan masih memberikan bantuan keuangan kepada petani hingga Rp 300 juta. Namun, kalau tidak dimulai sekarang, mau kapan lagi?” kata Tjandra.

Menurut Mikael, titik impas usaha perbenihan tercapai bila produksi benih padi di atas 1,3 ton per hektar. Mikael optimistis mampu meningkatkan produksi benih padi hibridanya.

Bahkan, dalam jangka panjang TST ingin memproduksi sendiri benih induk agar tidak bergantung pada impor. Saatnya berpacu dengan China!

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com