Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pasar Tradisional Tak Lagi Becek, Pembeli Pun Datang

Kompas.com - 17/03/2010, 08:15 WIB

Di Bumi Serpong Damai (BSD), Kota Tangerang Selatan, sebuah pasar tradisional yang dikemas menjadi pasar modern juga mampu menarik banyak pembeli. Konsep Pasar Modern BSD hampir sama dengan Pasar Menteng Pulo, dengan bentuk hanggar satu lantai. Los pasar diatur dalam blok-blok tertentu.

Dengan lantai keramik yang dibersihkan rutin dan penerangan yang memadai, Pasar Modern BSD menghadirkan kondisi yang nyaman bagi pembeli, sekaligus suasana transaksi secara tradisional. Blok sayur, buah, daging, dan ikan dibedakan serta diberikan petunjuk arah agar pembeli mudah menuju ke lokasi yang dituju.

Tempat parkir yang luas juga memungkinkan bagi masyarakat kelas atas untuk menuju ke pasar tersebut menggunakan mobil. "Di sini saya menemukan kembali kesenangan berbelanja sambil tawar-menawar, yang tidak saya dapatkan di Giant atau Carrefour. Harga juga bisa lebih murah," kata Frida.

Humas PD Pasar Jaya Nur Hafidz mengatakan, pembangunan pasar dengan konsep hanggar dipilih karena biayanya murah. Biaya operasionalnya juga lebih rendah karena untuk penerangan dan sirkulasi udara tidak butuh listrik yang besar.

Selain di Pasar Menteng Pulo, PD Pasar Jaya juga menerapkan konsep hanggar ini di Pasar Cakung. Konsep ini juga akan diterapkan di pasar-pasar lingkungan yang akan direnovasi.

"Kami akan berusaha meningkatkan kenyamanan pasar-pasar lingkungan agar dapat bersaing dengan supermarket dan kembali menjadi primadona warga. Dibandingkan supermarket, pasar tradisional punya keunggulan lokasi yang lebih dekat ke permukiman, barang segar setiap hari, dan ada hubungan kekeluargaan antara penjual dan pembeli," kata Hafidz.

Peluang pasar tradisional modern belakangan ini kian menjadi tren. Pembangunan pasar semacam itu bukan hanya dilakukan Jakarta, tetapi juga di Bekasi, seperti di Pasar Modern Harapan Indah. Pasar ini berlokasi di tengah kawasan Kota Harapan Indah, Bekasi.

Tak ada sedikit pun kesan becek, pengap, dengan aneka aroma bercampur baur seperti cap yang diberikan kepada pasar tradisional. Masuk ke area lapak tidak ubahnya ke mal. Area lapak berada di tengah gedung.

Lantai sudah memakai keramik dengan saluran air yang tertata rapi, tidak becek. Meja-meja lapak pedagang ditata berderet rapi. Area lapak pedagang ikan dan daging dipisahkan dari lapak pedagang lainnya.

Di area lapak terdapat 240 meja lapak yang terbagi atas 60 lapak basah dan 180 lapak kering. Lapak-lapak basah bagi pedagang ikan, daging, dan buah, sementara lapak kering untuk pedagang sayur dan bahan kebutuhan pokok, kue-kue, dan aneka dagangan lain.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com