Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Antisipasi Calo, Panpel Persebaya Batasi Tiket

Kompas.com - 20/03/2010, 23:42 WIB

SURABAYA, KOMPAS.com - Sebagai langkah antisipasi untuk membatasi ruang gerak calo tiket, panpel pertandingan Persebaya Surabaya melawan Persela Lamongan membatasi jumlah tiket dengan menyediakan sekitar 26.000 lembar. Tiket pertandingan yang akan dijual di Stadion 10 Nopember Tambaksari sekitar 15.000 lembar tiket kelas ekonomi mulai besok Minggu (21/3/2010) pukul 10.00 WIB.

Panpel juga akan membatasi jumlah pembelian tiket yang hanya 5 lembar setiap satu orang penonton agar tidak ada percaloan. Manajer Persebaya Saleh Ismail Mukadar melalui Facebook-nya meminta kepada suporter mengawasi calo yang berkeliaran.

"Awasi calo, satu orang hanya boleh membeli 5 lembar," katanya.
Menurtnya, tiket yang akan dijual besok mulai jam 10.00 WIB sebanyak 15.500 lembar yang telah terjual ke elemen suporter sebanyak 11.000 lembar.

"Panpel juga membuka 23 loket dan suporter diharap antre dengan tertib," katanya.

Untuk harga tiket, panpel akan menaikkan harga khususnya untuk kelas ekonomi. Dari awalnya hanya Rp 20.000 akan dinaikkan menjadi Rp 25.000. "Kenaikan harga tiket ini sebagai kebutuhan untuk tambahan pemasukan tim. Apalagi partai besok diprediksi akan dipenuhi penonton," ujar Ketua Panpel Persebaya Surabaya, Helly Suyanto saat dikonfirmasi, Sabtu (20/3/2010).

Sedangkan untuk tiket utama tetap Rp 50.000 untuk kelas VIP juga tetap Rp100.000 untuk VIP. (C5-10)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Cara Menghitung Dividen Saham bagi Investor Pemula Anti-Bingung

Cara Menghitung Dividen Saham bagi Investor Pemula Anti-Bingung

Earn Smart
Sepanjang 2023, AirAsia Indonesia Kantongi Pendapatan Rp 6,62 Triliun

Sepanjang 2023, AirAsia Indonesia Kantongi Pendapatan Rp 6,62 Triliun

Whats New
Menyehatkan Pesawat di Indonesia dengan Skema 'Part Manufacturer Approval'

Menyehatkan Pesawat di Indonesia dengan Skema "Part Manufacturer Approval"

Whats New
Libur Panjang, Tiket Whoosh Bisa untuk Masuk Gratis dan Diskon 12 Wahana di Bandung

Libur Panjang, Tiket Whoosh Bisa untuk Masuk Gratis dan Diskon 12 Wahana di Bandung

Whats New
Memahami Dividen: Pengertian, Sistem Pembagian, Pajak, dan Hitungannya

Memahami Dividen: Pengertian, Sistem Pembagian, Pajak, dan Hitungannya

Earn Smart
Limbah Domestik Dikelola Jadi Kompos, Solusi Kurangi Sampah di Kutai Timur

Limbah Domestik Dikelola Jadi Kompos, Solusi Kurangi Sampah di Kutai Timur

Whats New
Harga Emas Terbaru 11 Mei 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 11 Mei 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Harga Emas Antam: Detail Harga Terbaru Pada Sabtu 11 Mei 2024

Harga Emas Antam: Detail Harga Terbaru Pada Sabtu 11 Mei 2024

Spend Smart
Harga Bahan Pokok Sabtu 11 Mei 2024, Semua Bahan Pokok Naik, Kecuali Daging Sapi Murni

Harga Bahan Pokok Sabtu 11 Mei 2024, Semua Bahan Pokok Naik, Kecuali Daging Sapi Murni

Whats New
Pembinaan Berkelanjutan Sampoerna Diapresiasi Stafsus Presiden dan Kemenkop UKM

Pembinaan Berkelanjutan Sampoerna Diapresiasi Stafsus Presiden dan Kemenkop UKM

Whats New
Sanksi Menanti Pejabat Kemenhub yang Viral Usai Ajak Youtuber Korea Mampir ke Hotel

Sanksi Menanti Pejabat Kemenhub yang Viral Usai Ajak Youtuber Korea Mampir ke Hotel

Whats New
[POPULER MONEY] Buntut Ajak Youtuber Korsel ke Hotel, Pejabat Kemenhub Dibebastugaskan | Intip Tawaran 250 Merek Waralaba di Pameran Franchise Kemayoran

[POPULER MONEY] Buntut Ajak Youtuber Korsel ke Hotel, Pejabat Kemenhub Dibebastugaskan | Intip Tawaran 250 Merek Waralaba di Pameran Franchise Kemayoran

Whats New
Cukupkah Ekonomi Tumbuh 5,11 Persen?

Cukupkah Ekonomi Tumbuh 5,11 Persen?

Whats New
3 Cara Blokir Kartu ATM BRI, Bisa lewat HP

3 Cara Blokir Kartu ATM BRI, Bisa lewat HP

Whats New
Singapore Airlines Group Pesan 1.000 Ton Bahan Bakar Berkelanjutan dari Neste

Singapore Airlines Group Pesan 1.000 Ton Bahan Bakar Berkelanjutan dari Neste

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com