Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Harga Emas Pacu Pendapatan Pegadaian

Kompas.com - 03/06/2010, 12:00 WIB

Bantul, Kompas - Tren harga emas yang terus merangkak naik berimbas pada peningkatan omzet pegadaian cabang Bantul. Dibandingkan dengan bulan sebelumnya, omzet selama bulan Mei kemarin melonjak hingga 12 persen. Diperkirakan omzet akan terus bergerak naik pada bulan Juni ini karena bertepatan dengan tahun ajaran baru.

Harga pokok pembelian emas 24 karat saat ini Rp 345.000 per gram, padahal sebelumnya hanya Rp 335.000 per gram. "Kenaikan harga emas membuat nilai taksiran terhadap barang jaminan ikut naik. Akibatnya, jumlah pinjaman yang kami kucurkan bisa lebih banyak," kata Kepala Cabang Pegadaian Bantul Sukirno, Rabu (2/6).

Selama bulan April, omzet pegadaian tercatat Rp 1,7 miliar, sementara bulan Mei sebesar Rp 1,9 miliar. Hampir 90 persen barang digadaikan berupa emas. Akibatnya, fluktuasi harga emas sangat memengaruhi omzet pegadaian. Pihak pegadaian menetapkan nilai taksiran emas sebesar 98 persen dari harga pokok pembelian.

Menurut Sukirno, meskipun harga emas ke depan akan stabil, tren kenaikan omzet diperkirakan masih berlanjut sampai bulan Juli. Salah satu pemicunya adalah momen tahun ajaran baru. "Biasanya banyak masyarakat menggadaikan perhiasan untuk keperluan anak masuk sekolah. Saat ini uang masuk sekolah tidak seperti dulu yang jumlah tidak seberapa. Sekarang angkanya mencapai jutaan rupiah," paparnya.

Sukirno mengatakan, sekitar 70 persen nasabah pegadaian menyerahkan barang jaminan emas dengan kadar 16-20 karat. Sisanya sebanyak 30 persen berupa emas dengan kadar 10 karat ke bawah atau biasa disebut emas muda. Saat ini pegadaian mulai mengurangi komposisi emas muda. Pasalnya, emas jenis ini risikonya besar.

"Saat lelang biasanya tidak banyak pedagang yang mau. Makanya, kalau ada yang menggadaikan emas muda, kami minta dilampirkan surat pembelian dari toko. Hal ini bertujuan untuk antisipasi jika tidak ada pedagang yang berminat, emasnya bisa dikembalikan ke tokonya," ujarnya.

Bagi masyarakat, emas adalah barang investasi sekaligus perhiasan. "Harga emas muda memang lebih murah. Namun, jika dipakai glamournya tetap sama dengan emas tua. Makanya, saya lebih menyukai emas muda. Risikonya saat mau butuh uang, nilai ekonominya kecil," kata Masirah, warga Desa Baturetno, Banguntapan. (ENY)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com