Praktis dengan Wawancara Digital

JAKARTA, KOMPAS.com — Bank of Interview, sarana wawancara digital yang menjadi keunikan Kompas Karier Fair 2010 (KKF 2010), dinilai membuat pelamar kerja merasa lebih rileks saat mengikuti wawancara.

Seorang pengunjung KKF 2010, Rini (22), menilai bahwa wawancara digital selain membuat rileks juga lebih praktis dan cepat. "Lebih rileks, tapi bingung juga karena kan dikasih waktu kalau jawab tiap pertanyaan, jadi kalau sudah selesai jawab, harus nunggu waktu habis," ujarnya seusai mengikuti wawancara digital di KKF 2010, JITEC, Mangga Dua, Jakarta, Jumat (15/10/2010).

Teknologi Bank of Interview (BOI) memungkinkan pelamar kerja mengikuti wawancara tanpa bertatapan langsung dengan perekrut. Mereka hanya menjawab beberapa pertanyaan umum yang terlihat di monitor yang tersedia dalam tiap bilik.

Meskipun dinilai praktis dan membuat rileks, sistem wawancara digital tersebut diakui Rini masih memiliki kekurangan karena pertanyaan yang diajukan disamaratakan untuk semua posisi yang dilamar. "Jadi, aku kan lamar jadi jurnalis, tapi pertanyaannya sama dengan yang lain. Ditanya apa yang akan dilakukan jika jadi manajer," katanya.

Menurut petugas informasi yang membantu peserta wawancara digital, pertanyaan dalam BOI tersebut memang disamaratakan karena hanya merupakan pertanyaan umum.

Bank of Interview merupakan teknologi wawancara digital yang membedakan Kompas Karier Fair 2010 dengan pameran pencarian kerja lainnya. General Manager Bussiness Kompas.com Edi Taslim mengatakan, sekitar 25 perusahaan berpartisipasi menyelenggarakan wawancara digital dalam KKF 2010.