JAKARTA, KOMPAS.com - Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh Rabobank terhadap gambaran industri pangan dan agribisnis Indonesia, permintaan produk mie, roti (bakery), dan minuman ringan (soft drinks) akan tumbuh pesat dalam lima tahun ke depan.
"Penjualan produk mie diperkirakan akan meningkat 4,5 persen per tahun dalam lima tahun ke depan," ujar Managing Director, Head of FoodAgribusiness Research and Advisory-Asia Rabobank International, John Baker, di Jakarta, Kamis ( 17/11/2011 ). Dengan mie instan akan tetap menjadi kunci pertumbuhan industri ini. Total penjualan mie ini mencapai 93 persen dari total penjualan mie nasional. Sedangkan, pasar mie non-instan (plain-noodle), yang porsinya hanya 6 persen, diharapkan bisa tumbuh 3 persen per tahun.
Menurut John, industri mie nasional punya nilai pasar yang besar di Indonesia. Bisa mencapai 1,95 miliar dollar AS pada 2010 . Konsumsi mie nasional pun naik 5 persen per tahunnya.
Permintaan akan mie ini lebih banyak datang dari konsumen kelas menengah dan bawah. Mereka adalah pendorong utama tumbuhnya pasar mie. Karena naiknya permintaan ini maka produksi mie pun melonjak hingga mencapai 1,44 juta ton pada 2010 .
Produk roti yang didalamnya termasuk roti olahan (baked goods), biskuit, dan sereal untuk sarapan, juga diperkirakan akan mengalami pertumbuhan penjualan yang signifikan. Di antara ketiganya, volume kategori sereal diperkirakan Rabobank akan tumbuh hingga 11 persen per tahun hingga 2015 . Sementara, volume produk roti olahan hanya tumbuh 5 persen, dan penjualan biskuit bisa tumbuh 4 persen per tahunnya.
"Kondisi ekonomi yang membaik dan politik yang stabil mendorong peningkatan investasi bagi ekspansi waralaba outlet roti," tambah John. Menurut dia, agresivitas ekspansi outlet roti dan cafe ditambah dengan populasi konsumen perkotaan memicu tumbuhnya permintaan produk ini. Bahkan, konsumen perkotaan diperkirakan akan mendorong tumbuhnya permintaan konsumsi produk roti yang berkualitas.
Selain kedua produk ini, penjualan akan minuman ringan juga tumbuh. Hasil penelitian Rabobank memperlihatkan adanya kecenderungan konsumen Indonesia untuk mengonsumsi minuman ringan dengan kandungan gula rendah dan lemak rendah. "Konsumen Indonesia kini semakin mempertimbangkan kesehatan. Dengan begitu, semakin selektif terhadap minuman ringan yang dikonsumsinya," ucap dia.
Penjualan minuman ringan sendiri secara keseluruhan mencapai 17,5 juta liter, atau sekitar 6,5 miliar dollar AS, pada tahun 2010 . Adapun, minuman botol mendominasi penjualan minuman ringan dengan 83 persen berdasarkan volume, atau 32 persen berdasarkan nilai.
Namun demikian, minuman botol ini tidak menjadi jenis minuman ringan yang segmen pasarnya tumbuh paling besar hingga tahun 2015 . Pasar minuman botol hanya tumbuh 4 persen per tahunnya. Jenis minuman berenergi (sports and energy-drink) diperkirakan bisa tumbuh 15 persen per tahunnya. Ini menjadi jenis minuman ringan yang tumbuh paling besar. "Didorong oleh gaya hidup perkotaan dan jadwal yang sibuk, segmen minuman berenergi diharapkan tumbuh 15 persen per tahun dalam lima tahun ke depan," tambah John.
Untuk segmen minuman teh yang siap minum, Rabobank memperkirakan bisa tumbuh 7 persen per tahunnya. Persentase yang sama juga berlaku pada minuman jus buah dan sayuran.
Menurut dia, toko ritel, seperti supermarket dan hipermarket, menjadi saluran distribusi utama bagi industri minuman ringan. Di mana ritel modern ini terus berekspansi seiring dengan kondisi ekonomi. "Mengacu pada pertumbuhan populasi dan gambaran ekonomi yang baik, minuman ringan diharapkan dapat mencatat pertumbuhan volume sebesar 4,5 persen dalam lima tahun ke depan," sebut John.
Permintaan ketiga produk ini, terang dia, meningkat untuk menyesuaikan pola konsumsi masyarakat domestik. Di mana pola ini dipengaruhi oleh populasi penduduk dan pendapatan yang meningkat. "Ini juga mengacu pada pertumbuhan di sektor pengolahan makanan," tambah dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.