Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bandara Soekarno-Hatta dalam Keadaan "Darurat"

Kompas.com - 28/11/2011, 07:15 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Bandar Udara Soekarno-Hatta berada dalam keadaan ”darurat”. Kepadatan arus penumpang di terminal, lalu lintas mendarat dan lepas landas pesawat yang ketat, hingga kapasitas tempat parkir pesawat praktis sudah tidak memadai. Pemerintah harus segera membenahi kondisi ini jika tidak ingin citra semrawut melekat pada Bandara Soekarno-Hatta yang juga pintu gerbang negara ini.

Kepadatan penumpang di Bandara Soekarno-Hatta secara statistik terlihat jelas. Berdasarkan data jumlah penumpang yang dikumpulkan Kompas hingga Minggu (27/11/2011), kapasitas penumpang di Bandara Soekarno-Hatta terlampaui sejak tahun 2003. Ketika itu, jumlah penumpang mencapai 19,7 juta orang, sementara kapasitas terpasang Bandara Soekarno-Hatta hanya 18 juta orang per tahun.

Berdasarkan data dari PT Angkasa Pura II, pengelola Bandara Soekarno-Hatta, penumpang di bandara internasional itu pada tahun 2009 sudah 37 juta orang. Sudah 19 juta penumpang di atas kapasitas. Tahun 2010, arus penumpang sudah 44,27 juta orang. Adapun pada periode Januari-Oktober 2011 sudah 41 juta orang.

Bandara Soekarno-Hatta sudah terlihat dipadati manusia sejak dini hari, setidaknya di Terminal I. Penumpang dengan troli penuh barang praktis sulit bergerak sejak turun dari kendaraan hingga ke bagian pelaporan (check-in) tiket pesawat. Tidak lagi memadai sebagai terminal sebuah bandara.

Badan Bandara Internasional (Airports Council International) mengakui pertumbuhan pesat Bandara Soekarno-Hatta. Disebutkan, pada tahun 2010, dari 30 besar bandara di dunia, Bandara Soekarno-Hatta mengalami pertumbuhan jumlah penumpang tercepat kedua di dunia, yakni 19,4 persen. Hanya kalah dari Bandara Shanghai, China, yang tumbuh 26,4 persen.

Kehadiran Terminal 3 Soekarno-Hatta yang beroperasi mulai tahun 2009 dengan kapasitas 4 juta orang sedikit meringankan beban di Terminal I dan II yang beroperasi sejak tahun 1985. Namun, kondisi ”darurat” jumlah penumpang tidak teratasi.

Pertumbuhan ekonomi yang positif dan munculnya masyarakat kelas menengah di satu sisi, sementara merebaknya sejumlah maskapai penerbangan, terutama yang menawarkan harga tiket murah, di sisi lain, membuat Bandara Soekarno-Hatta tak terelakkan dari lonjakan penumpang dan jumlah pesawat yang parkir, mendarat, dan lepas landas.

Kondisi ”darurat” juga terlihat pada kapasitas parkir di Bandara Soekarno-Hatta yang hanya 125 pesawat. Apalagi, di tempat parkir Terminal I terlihat sejumlah pesawat yang sedang dalam perbaikan ikut diparkir. Terlihat padat, bahkan terkesan semrawut.

Sebagai ilustrasi, andai kata semua 178 pesawat Boeing 737-900 ER pesanan Lion Air berdatangan hingga tahun 2016, Bandara Soekarno-Hatta jelas tidak mampu menampung. Padahal, saat ini ada 14 maskapai domestik dan 41 maskapai rute internasional.

Data PT Angkasa Pura II mencatat terjadi 61.197 penerbangan internasional di Bandara Soekarno-Hatta tahun 2010. Sementara ada 244.344 penerbangan domestik. Semua penerbangan ini dilayani hanya oleh dua landasan pacu.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

BTPN Jadi Bank Kustodian

BTPN Jadi Bank Kustodian

Rilis
Penanganan Stunting, Inflasi dan Kemiskinan Esktrem Harus Dilakukan Secara Terpadu

Penanganan Stunting, Inflasi dan Kemiskinan Esktrem Harus Dilakukan Secara Terpadu

Whats New
4 Tips Kelola Keuangan untuk Pasangan Modern

4 Tips Kelola Keuangan untuk Pasangan Modern

Whats New
Hingga 2040, Kebutuhan Gas untuk Pembangkit Listrik Diproyeksi Terus Meningkat

Hingga 2040, Kebutuhan Gas untuk Pembangkit Listrik Diproyeksi Terus Meningkat

Whats New
50.000 Wisatawan ke Bali, Sandiaga: Perputaran Ekonomi World Water Forum Bisa Rp 1,5 Triliun

50.000 Wisatawan ke Bali, Sandiaga: Perputaran Ekonomi World Water Forum Bisa Rp 1,5 Triliun

Whats New
Biomassa Batang Singkong dan Karet Dikembangkan di Lampung

Biomassa Batang Singkong dan Karet Dikembangkan di Lampung

Whats New
LPEI Luncurkan Program CRDP untuk Putra-putri Terbaik yang Ingin Berkontribusi pada Ekspor Nasional

LPEI Luncurkan Program CRDP untuk Putra-putri Terbaik yang Ingin Berkontribusi pada Ekspor Nasional

Whats New
Equity Life dan BJB Hadirkan Asuransi Multi Protection, Apa Manfaatnya?

Equity Life dan BJB Hadirkan Asuransi Multi Protection, Apa Manfaatnya?

Whats New
KCIC Operasikan 48 Perjalanan Kereta Cepat Whoosh Selama Libur Panjang Waisak

KCIC Operasikan 48 Perjalanan Kereta Cepat Whoosh Selama Libur Panjang Waisak

Whats New
Lewat Inovasi ICT, Anak Usaha Semen Indonesia Bidik Potensi Akuisisi Pelanggan Baru

Lewat Inovasi ICT, Anak Usaha Semen Indonesia Bidik Potensi Akuisisi Pelanggan Baru

Whats New
Sistem Pengolah Sampah Jangjo Atasi Limbah Mal dan Perumahan di Jakarta

Sistem Pengolah Sampah Jangjo Atasi Limbah Mal dan Perumahan di Jakarta

Whats New
Catat, Ini Jadwal Seleksi SPMB PKN STAN 2024

Catat, Ini Jadwal Seleksi SPMB PKN STAN 2024

Whats New
Sistem Perpajakan yang Kompleks Jadi Tantangan Korporasi untuk Bayar Pajak

Sistem Perpajakan yang Kompleks Jadi Tantangan Korporasi untuk Bayar Pajak

Whats New
DAMRI Buka Rute Baru Ciputat ke Bandara Soekarno-Hatta, Simak Jam Operasionalnya

DAMRI Buka Rute Baru Ciputat ke Bandara Soekarno-Hatta, Simak Jam Operasionalnya

Whats New
Indonesia Terus Kurangi Ketergantungan terhadap Dollar AS, Ini Buktinya

Indonesia Terus Kurangi Ketergantungan terhadap Dollar AS, Ini Buktinya

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com