Sementara itu, Menteri Badan Usaha Milik Negara Dahlan Iskan saat membahas soal food estate dengan Gubernur Kalimantan Timur Awang Faroek Ishak, kepala-kepala daerah se- Kaltim dan sejumlah BUMN di Balikpapan, Selasa (10/1) malam, menegaskan, pihaknya bakal bergerak cepat melakukan investasi pangan dengan alokasi anggaran Rp 9 triliun.
Dahlan Iskan menekankan, Kaltim adalah prioritas utama BUMN-BUMN pangan berinvestasi terkait dengan program food estate. Namun, apabila Kaltim yang sudah memastikan ketersediaan 200.000 hektar untuk food estate mempersulit proses, investasi akan dipindah ke daerah lain.
”Satu bulan ke depan bagi kami untuk mengkaji, apakah investasi di Kaltim atau tidak. Sayang jika Kaltim tidak bisa mengambil investasi Rp 9 triliun itu,” ujar Dahlan Iskan.
Ketergantungan Indonesia terhadap beras impor yang hebat membuat Dahlan Iskan miris. Mau tidak mau, solusinya Indonesia harus mencetak banyak sawah dan lahan pertanian baru. Tak hanya itu, semua pihak terkait dengan pangan harus dilibatkan dan BUMN-BUMN pangan yang pertama harus berjibaku.
”Jika kami kesulitan investasi di suatu daerah, kami akan cabut ke daerah lain. Yang kami gunakan bukan dana APBN, tetapi uang perusahaan harus dipertanggungjawabkan,” kata Dahlan Iskan.