Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

95 Persen Bahan Baku Obat Diimpor

Kompas.com - 10/03/2012, 02:33 WIB

Menurut Linda, tahapan produksi bahan baku obat dimulai dari adanya industri kimia dasar, industri kimia menengah (intermediate), dan industri bahan baku obat. Saat ini Kementerian Perindustrian sedang menggagas industri kimia dasar.

Bahdar menambahkan, industri farmasi memilih mengimpor bahan baku obat karena harganya lebih murah. Pertimbangan impor ini murni karena alasan ekonomis. ”Soal kemampuan teknis membuat bahan baku obat, Indonesia sebenarnya bisa,” katanya.

Linda menyatakan, jika produksi bahan baku obat dalam negeri ingin dikembangkan dan ditingkatkan produksinya, produsen tidak bisa hanya mengandalkan industri farmasi dalam negeri. ”Mereka harus mampu mencari pangsa pasar ekspor,” ujarnya.

Pemerintah sedang mengupayakan insentif pengurangan pajak bagi industri bahan baku obat Indonesia. Usaha ini terkendala aturan yang menyebutkan pengurangan pajak hanya diperbolehkan untuk obat HIV/AIDS dan vaksin.

Namun, pemberian insentif ini dianggap tak memberikan dampak berkelanjutan bagi industri bahan baku obat. Dalam persaingan global, efisiensi dan perluasan pasar merupakan kunci keberhasilan industri bahan baku obat.

Obat generik

Terkait penggunaan obat generik yang masih rendah, Linda berharap pola pikir dan perspektif tenaga kesehatan serta konsumen terhadap obat generik tidak lagi menjadi masalah pada tahun 2014. Obat generik masih dianggap tidak bermutu karena harganya murah. Padahal, murahnya harga itu karena ditiadakannya biaya promosi dan harganya ditentukan oleh pemerintah.

Nilai rupiah obat generik nasional saat ini hanya menyumbang 8-11 persen dari penjualan obat nasional. Namun, volume penjualannya sudah mencapai 38 persen dari penjualan obat nasional. Di negara-negara maju, volume obat generik yang digunakan mencapai 70-80 persen.

”Konsumsi obat generik untuk penyakit kronis, seperti hipertensi dan diabetes melitus, terus naik hingga mencapai 60-70 persen. Tetapi, rata-rata konsumsi obat generik secara keseluruhan baru 38 persen,” katanya.

Penggunaan obat generik diperkirakan meningkat pesat saat cakupan menyeluruh (universal coverage) untuk jaminan pembiayaan kesehatan diberlakukan tahun 2014. Saat itu, volume obat generik diperkirakan bisa mencapai 90 persen dari konsumsi obat nasional. (MZW)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bayar Klaim Simpanan 10 BPR Bangkrut, LPS Kucurkan Rp 237 Miliar per April 2024

Bayar Klaim Simpanan 10 BPR Bangkrut, LPS Kucurkan Rp 237 Miliar per April 2024

Whats New
[POPULER MONEY] Mendag Zulhas: Warung Madura Boleh Buka 24 Jam | KFC Malaysia Tutup Lebih dari 100 Gerai, Imbas Boikot

[POPULER MONEY] Mendag Zulhas: Warung Madura Boleh Buka 24 Jam | KFC Malaysia Tutup Lebih dari 100 Gerai, Imbas Boikot

Whats New
Kode Transfer BCA, BRI, BNI, BTN, Mandiri, dan Bank Lainnya

Kode Transfer BCA, BRI, BNI, BTN, Mandiri, dan Bank Lainnya

Spend Smart
Cara Beli Token Listrik di ATM BRI, BNI, Mandiri, BTN, dan BSI

Cara Beli Token Listrik di ATM BRI, BNI, Mandiri, BTN, dan BSI

Spend Smart
Cara Tukar Uang Rusak di Bank Indonesia dan Syaratnya

Cara Tukar Uang Rusak di Bank Indonesia dan Syaratnya

Spend Smart
Lelang 7 Seri SUN, Pemerintah Kantongi Rp 21,5 Triliun

Lelang 7 Seri SUN, Pemerintah Kantongi Rp 21,5 Triliun

Whats New
Indosat Catat Laba Rp 1,29 Triliun di Kuartal I-2024

Indosat Catat Laba Rp 1,29 Triliun di Kuartal I-2024

Whats New
Adira Finance Cetak Laba Bersih Rp 432 Miliar pada Kuartal I-2024

Adira Finance Cetak Laba Bersih Rp 432 Miliar pada Kuartal I-2024

Whats New
Inaplas Dukung Pemerintah Atasi Polusi Sampah Plastik

Inaplas Dukung Pemerintah Atasi Polusi Sampah Plastik

Whats New
Program Pemberdayaan Daerah Gambut di Bengkalis oleh PT KPI Mampu Tingkatkan Pendapatan Masyarakat

Program Pemberdayaan Daerah Gambut di Bengkalis oleh PT KPI Mampu Tingkatkan Pendapatan Masyarakat

Whats New
Astra Internasional Bakal Tebar Dividen Rp 17 Triliun, Simak Rinciannya

Astra Internasional Bakal Tebar Dividen Rp 17 Triliun, Simak Rinciannya

Whats New
Emiten Nikel IFSH Catat Penjualan Rp 170 Miliar di Kuartal I 2024

Emiten Nikel IFSH Catat Penjualan Rp 170 Miliar di Kuartal I 2024

Whats New
Starlink Telah Kantongi Surat Uji Laik Operasi di Indonesia

Starlink Telah Kantongi Surat Uji Laik Operasi di Indonesia

Whats New
Laba Bersih BNI Naik 2,03 Persen Menjadi Rp 5,3 Triliun pada Kuartal I-2024

Laba Bersih BNI Naik 2,03 Persen Menjadi Rp 5,3 Triliun pada Kuartal I-2024

Whats New
Bank Mandiri Jaga Suku Bunga Kredit di Tengah Tren Kenaikan Biaya Dana

Bank Mandiri Jaga Suku Bunga Kredit di Tengah Tren Kenaikan Biaya Dana

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com