Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ekonom: Penyatuan Zona Waktu Itu Bagus

Kompas.com - 11/03/2012, 09:32 WIB
Ester Meryana

Penulis

BOGOR, KOMPAS.com - Kepala Ekonom BNI, Ryan Kiryanto, menyambut baik rencana pemerintah untuk menyatukan zona waktu di Indonesia karena langkah ini bisa menipiskan perbedaan waktu Indonesia secara keseluruhan dengan negara-negara mitra bisnisnya. "Ini (mungkin karena) masalah bisnis karena dengan menyatukan zona ini mungkin tingkat perbedaan diferensiasi waktu Indonesia dengan negara-negara mitra bisnisnya menjadi tidak materil. Artinya jam tidur atau istirahat menjadi dekat," ujar Ryan kepada Kompas.com, di Bogor, Sabtu (10/3/2012).

Ia menyatakan tidak ada masalah dengan rencana pemerintah yang diharapkan bisa terwujud 17 Agustus mendatang itu. Malah ia menyambut baik, lantaran dengan penyatuan waktu apabila ada rapat melalui telekonferensi dengan peserta dari wilayah lain di Indonesia pun bisa lebih mudah. "Kami suka mengadakan telekonferensi jam 5 sore WIB. Di Papua kan sudah jam 7 WIT sehingga mereka harusnya sudah pulang (jadi) terpaksa harus menunggu," tambah Ryan.

Manfaat yang sama juga bisa didapatkan antara Indonesia dengan negara mitra bisnisnya. Apalagi pemerintah berencana mematok waktu Indonesia bagian tengah (Wita) atau GMT+8 sebagai acuannya. Dengan begitu jarak waktu antara Singapura dan Indonesia tidak ada lagi atau menjadi sama.

Menurut Ryan, selama ini dengan selisih waktu antara Indonesia dan Singapura ataupun negara lain pasti ada kesempatan yang hilang. Karena masyarakat kedua negara memulai aktivitasnya tidak berbarengan. "Di Singapura orang sudah kerja, kita baru berangkat ke kantor. Sementara orang Singapura sudah pulang kantor, kita masih kerja.Itu kan berapa opportunity lostnya," tegasnya.

"Mungkin di situ pemerintah melihat ada semacam disinsentif factor yang membuat ini mengganggu. Ya inilah konsekuensi Indonesia itu negara besar plus kita itu negara kepulauan," tutur Ryan.

Oleh sebab itu, kata dia, mungkin saja dengan dasar kendala-kendala tersebut pemerintah berniat menyatukan zona waktu di Indonesia. Rencana inipun menjadi insentif yang bagus bagi pasar uang dan saham. "Misalnya bank di Jakarta mau pinjam dengan bank koresponden di New York itu kan jeda waktu sekarang 20 jam, mungkin dengan ada penyatuan waktu mungkin beda bisa 18 jam," pungkas Ryan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    CIMB Niaga Cetak Laba Sebelum Pajak Rp 2,2 Triliun pada Kuartal I-2024

    CIMB Niaga Cetak Laba Sebelum Pajak Rp 2,2 Triliun pada Kuartal I-2024

    Whats New
    Rincian Tarif Listrik per kWh Berlaku Mei 2024

    Rincian Tarif Listrik per kWh Berlaku Mei 2024

    Whats New
    Inflasi AS Sulit Dijinakkan, The Fed Pertahankan Suku Bunga

    Inflasi AS Sulit Dijinakkan, The Fed Pertahankan Suku Bunga

    Whats New
    The Fed Tahan Suku Bunga, Mayoritas Saham-saham di Wall Street Melemah

    The Fed Tahan Suku Bunga, Mayoritas Saham-saham di Wall Street Melemah

    Whats New
    IHSG Diperkirakan Melemah Hari Ini, Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

    IHSG Diperkirakan Melemah Hari Ini, Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

    Whats New
    5 Cara Tarik Tunai DANA di Alfamart, IndoMaret, dan ATM

    5 Cara Tarik Tunai DANA di Alfamart, IndoMaret, dan ATM

    Spend Smart
    Hari Buruh dan Refleksi Ketimpangan Gender

    Hari Buruh dan Refleksi Ketimpangan Gender

    Whats New
    Punya Aset Rp 224,66 Triliun, LPS Siap Jamin Klaim Simpanan Bank Tutup

    Punya Aset Rp 224,66 Triliun, LPS Siap Jamin Klaim Simpanan Bank Tutup

    Whats New
    Tak Lagi Khawatir Lupa Bawa Uang Tunai Berbelanja di Kawasan Wisata Samosir

    Tak Lagi Khawatir Lupa Bawa Uang Tunai Berbelanja di Kawasan Wisata Samosir

    Whats New
    Info Limit Tarik Tunai BCA Sesuai Jenis Kartu ATM Lengkap

    Info Limit Tarik Tunai BCA Sesuai Jenis Kartu ATM Lengkap

    Spend Smart
    3 Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu BCA, Penting Saat Lupa Bawa di ATM

    3 Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu BCA, Penting Saat Lupa Bawa di ATM

    Earn Smart
    [POPULER MONEY] Serikat Pekerja Tuntut Naik Upah, Menaker Balik Tuntut Kenaikan Kompetensi | Luhut Janji Microsoft Tak Akan Menyesal Investasi Rp 27,6 Triliun di Indonesia

    [POPULER MONEY] Serikat Pekerja Tuntut Naik Upah, Menaker Balik Tuntut Kenaikan Kompetensi | Luhut Janji Microsoft Tak Akan Menyesal Investasi Rp 27,6 Triliun di Indonesia

    Whats New
    Cara Bayar Tagihan FIF di ATM BCA, BRI, BNI, Mandiri, dan BTN

    Cara Bayar Tagihan FIF di ATM BCA, BRI, BNI, Mandiri, dan BTN

    Spend Smart
    Bank Mandiri Tegaskan Tetap Jadi Pemegang Saham Terbesar BSI

    Bank Mandiri Tegaskan Tetap Jadi Pemegang Saham Terbesar BSI

    Whats New
    Cek Jadwal Pembagian Dividen Astra Otoparts

    Cek Jadwal Pembagian Dividen Astra Otoparts

    Whats New
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com