Dari data Kementerian Energi Amerika Serikat, stok minyak mentah AS naik 3,8 juta barrel sehingga menjadi 7 persen di atas rata-rata stok minyak AS dalam lima tahun terakhir.
Dari kawasan Asia Pasifik, penurunan harga minyak mentah juga dipengaruhi penurunan kegiatan manufaktur di China. Ini indikator melambatnya pertumbuhan ekonomi China. Berarti akan ada penurunan permintaan minyak mentah dari China.
Sementara itu, ekonom Sustainable Development Indonesia, Dradjad Hari Wibowo, di Jakarta, Rabu, menegaskan, opsi pemerintah dalam membatasi subsidi BBM amat minim setelah
Dradjad menyatakan, ruang gerak pemerintah untuk membatasi subsidi BBM sudah sangat terbatas. Pilihan yang tersisa pun adalah pilihan buruk semuanya menyusul peluang menaikkan harga BBM besarnya hanya di bawah 5 persen alias hampir tidak dapat dilakukan.
Berdasarkan Pasal 7 Ayat 6(a) Undang-Undang tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Perubahan 2012, pemerintah dapat menaikkan harga BBM manakala deviasi harga jual minyak mentah Indonesia (ICP) rata-rata selama enam bulan terakhir di atas 15 persen dari asumsi. Melihat tren ICP belakangan yang menurun, syarat itu sulit terpenuhi sampai akhir tahun.
Pilihan terakhir di bidang energi, menurut Dradjad, adalah dengan pembatasan karena usulan cukai BBM tidak diakomodasi pemerintah. Ia tidak yakin program pembatasan bisa berjalan maksimal karena terlalu banyak tingkat kesulitan, terutama dalam hal pengawasan.