Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jokowi Harapkan Monorel Segera Dimulai

Kompas.com - 07/12/2012, 13:41 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo hari ini, Jumat (7/12/2012), menggelar rapat koordinasi terkait pembangunan transportasi massal berbasis rel yang telah lama menganggur, yaitu Monorel. Setelah kemarin Jokowi mendengarkan pemaparan dari Mass Rapid Transit (MRT) dan pemaparan peraturan ganjil-genap, kini giliran Jokowi mendengarkan pemaparan untuk keberlanjutan nasib monorel.

Dalam rapat koordinasi itu, turut hadir PT Adhi Karya, PT Jakarta Monorail, PT Telkom, PT Bank Mandiri (Persero) Tbk, PT Jasa Marga, PT INKA, PT Lembaga Elektronika Negara (LEN), Deputi Gubernur bidang transportasi, Soetanto Suhodo; Asisten Sekda bidang Pembangunan dan Lingkungan Hidup, Wiryatmoko; Kepala Dinas Pekerjaan Umum, Ery Basworo; Kepala Dinas Perhubungan DKI, Udar Pristono; pengamat transportasi, Agus Pambagyo; Dewan Transportasi Kota Jakarta (DTKJ), dan akademisi. Rapat yang pada awalnya dijadwalkan digelar pukul 10.00 WIB, molor karena Jokowi sebelumnya menghadiri acara pribadi. Setelah pukul 11.00 WIB rapat koordinasi itu dimulai dan dipimpin oleh Jokowi.

"Saya penginnya PT Jakarta Monorel dan Adhi Karya gabung dalam sebuah konsorsium langsung kerja di lapangan. Saya sudah mendapat pemaparan yang jelas, jadi penginnya cepat rapi karena kalkulasinya juga sudah jelas," kata Jokowi, di Balaikota Jakarta, Jumat (7/12/2012).

Selain itu, Jokowi menginginkan moda transportasi di Jakarta dapat diintegrasikan kedalam satu tiket. Tiket satu bisa dipakai untuk kemanapun. "Ternyata tidak sulit, jangan sampai nanti karena pemilikan terlalu banyak akan kesulitan integrasi. Kalau satu konsorsium mudah dikerjakan," kata Jokowi.

Selanjutnya, Jokowi merencanakan pertemuan antara dua perusahaan yang berseteru untuk monorel, yaitu PT Jakarta Monorail dan PT Adhi Karya. "Paparkan teknisnya, besoknya proyek yang lalu silahkan untuk terus lanjutkan, cepat rapi dan kalkulasi jelas, karena tarifnya juga jelas. Saya juga sudah memiliki gambaran nilai proyek di negara lain, jadi saya sudah punya pembanding. Mohon nantinya jadi bisnis yang visible," kata Jokowi.

Untuk menjalankan proyek monorel, PT Adhi Karya sebelumnya memang sudah bergabung dengan PT Jakarta Monorail untuk membangun proyek monorel. Perseroan memiliki 7,5 persen saham di PT Jakarta Monorail. Namun, karena proyeknya mangkrak dan dana investor tidak cair, maka perseroan memilih untuk hengkang di proyek kerjasama itu.

Berita terkait, baca : 100 HARI JOKOWI-BASUKI

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Menteri Teten Ungkap Alasan Kewajiban Sertifikat Halal UMKM Ditunda

    Menteri Teten Ungkap Alasan Kewajiban Sertifikat Halal UMKM Ditunda

    Whats New
    Viral Video Petani Menangis, Bulog Bantah Harga Jagung Anjlok

    Viral Video Petani Menangis, Bulog Bantah Harga Jagung Anjlok

    Whats New
    9,9 Juta Gen Z Indonesia Tidak Bekerja dan Tidak Sekolah

    9,9 Juta Gen Z Indonesia Tidak Bekerja dan Tidak Sekolah

    Whats New
    Rombak Direksi ID Food, Erick Thohir Tunjuk Sis Apik Wijayanto Jadi Dirut

    Rombak Direksi ID Food, Erick Thohir Tunjuk Sis Apik Wijayanto Jadi Dirut

    Whats New
    OJK Bakal Buka Akses SLIK kepada Perusahaan Asuransi, Ini Sebabnya

    OJK Bakal Buka Akses SLIK kepada Perusahaan Asuransi, Ini Sebabnya

    Whats New
    Gelar RUPST, KLBF Tebar Dividen dan Rencanakan 'Buyback' Saham

    Gelar RUPST, KLBF Tebar Dividen dan Rencanakan "Buyback" Saham

    Whats New
    Layanan LILO Lion Parcel Bidik Solusi Pergudangan untuk UMKM

    Layanan LILO Lion Parcel Bidik Solusi Pergudangan untuk UMKM

    Whats New
    60 Persen Pekerja RI Bekerja di Sektor Informal dan Gig, Hadapi Tantangan Keterbatasan Akses Modal

    60 Persen Pekerja RI Bekerja di Sektor Informal dan Gig, Hadapi Tantangan Keterbatasan Akses Modal

    Whats New
    Surat Utang Negara adalah Apa?

    Surat Utang Negara adalah Apa?

    Work Smart
    Luhut Minta Kasus Tambak Udang di Karimunjawa Tak Terulang Lagi

    Luhut Minta Kasus Tambak Udang di Karimunjawa Tak Terulang Lagi

    Whats New
    Kemenhub Bebastugaskan Sementara Kepala Kantor OBU Wilayah X Merauke yang Diduga KDRT

    Kemenhub Bebastugaskan Sementara Kepala Kantor OBU Wilayah X Merauke yang Diduga KDRT

    Whats New
    Demi Tingkatkan Kinerja, Bakrie & Brothers Berencana Lakukan Kuasi Reorganisasi

    Demi Tingkatkan Kinerja, Bakrie & Brothers Berencana Lakukan Kuasi Reorganisasi

    Whats New
    Seberapa Penting Layanan Wealth Management untuk Pebisnis?

    Seberapa Penting Layanan Wealth Management untuk Pebisnis?

    BrandzView
    Kejar Produksi Tanaman Perkebunan Menuju Benih Unggul, Kementan Lakukan Pelepasan Varietas

    Kejar Produksi Tanaman Perkebunan Menuju Benih Unggul, Kementan Lakukan Pelepasan Varietas

    Whats New
    Pemerintah Siapkan 2 Hektar Lahan Perkebunan Tebu di Merauke

    Pemerintah Siapkan 2 Hektar Lahan Perkebunan Tebu di Merauke

    Whats New
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com