Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

YLKI Kecam Produsen Bakso Oplosan

Kompas.com - 14/12/2012, 22:32 WIB
Alfiyyatur Rohmah

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia mengecam produsen yang mengoplos daging sapi dan babi sebagai bahan pembuatan bakso. Oplosan daging tersebut ditemukan pada bakso kemasan di Pasar Tomang Barat dan Pasar Puri Kembangan, Jakarta Barat.

"Produsen bakso dengan mengoplos menggunakan daging babi seharusnya segera diusut oleh polisi. Selain menipu, mereka juga merugikan konsumen," kata Ketua Pengurus Harian Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia, Sudaryatmo, kepada wartawan, Jumat (14/12/2012).

Ia menambahkan, perbuatan produsen bakso oplosan tersebut sudah melanggar Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen. Mereka bisa dikenakan denda sebesar Rp 2 miliar atau penjara maksimal 5 tahun. Menurut Sudaryatmo, produsen dianggap tidak jujur karena menuliskan daging sapi pada kemasan, padahal setelah uji tes laboratorium, bakso tersebut mengandung bahan dasar daging babi. Mereka melanggar Pasal 8 UU Perlindungan Konsumen tentang komposisi yang dicantumkan dalam label makanan.

Untuk itu, kata Sudaryatmo, pemerintah harus segera mengambil andil untuk masalah bakso oplosan tersebut. Bakso dengan bahan daging babi juga harus segera ditarik dari pasaran agar tidak merugikan konsumen. "Apalagi dalam kemasan tersebut terdapat logo halal MUI-nya," kata Sudaryatmo.

Menurut Sudaryatmo, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dan Majelis Ulama Indonesia juga harus sesegera mungkin meneliti bagaimana logo MUI dapat tertera pada kemasan bakso berbahan daging babi. Jika memang kasus ini merupakan keteledoran Pemprov DKI dan MUI, mereka juga harus ikut bertanggung jawab.

Bakso dengan kandungan daging babi ditemukan oleh Suku Dinas Peternakan dan Perikanan di Jakarta Barat. Selain mengoplos bakso menggunakan daging babi, pada kemasan bakso tersebut juga terdapat logo Halal MUI. Logo tersebut berada di sebelah kanan kemasan bakso dengan corak warna biru.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    OCBC Singapura Ajukan Tawaran Rp 16 Triliun untuk Akuisisi Great Eastern Holdings

    OCBC Singapura Ajukan Tawaran Rp 16 Triliun untuk Akuisisi Great Eastern Holdings

    Whats New
    Inggris Keluar dari Jurang Resesi Ekonomi

    Inggris Keluar dari Jurang Resesi Ekonomi

    Whats New
    Minta Penjualan Elpiji di Warung Madura Diperketat, Ini Penjelasan Peritel

    Minta Penjualan Elpiji di Warung Madura Diperketat, Ini Penjelasan Peritel

    Whats New
    Intervensi Bank Sentral Kesetabilan Rupiah dan Cadangan Devisa

    Intervensi Bank Sentral Kesetabilan Rupiah dan Cadangan Devisa

    Whats New
    Bank Muamalat Buka Lowongan Kerja hingga 31 Mei 2024, Cek Posisi dan Syaratnya

    Bank Muamalat Buka Lowongan Kerja hingga 31 Mei 2024, Cek Posisi dan Syaratnya

    Work Smart
    Viral Video Youtuber Korsel Diajak Mampir ke Hotel, Ini Tanggapan Kemenhub

    Viral Video Youtuber Korsel Diajak Mampir ke Hotel, Ini Tanggapan Kemenhub

    Whats New
    Finaccel Digital Indonesia Berubah Nama jadi KrediFazz Digital Indonesia

    Finaccel Digital Indonesia Berubah Nama jadi KrediFazz Digital Indonesia

    Whats New
    Dampak Fluktuasi Harga Pangan Awal 2024

    Dampak Fluktuasi Harga Pangan Awal 2024

    Whats New
    Mengenal 2 Fitur Utama dalam Asuransi Kendaraan

    Mengenal 2 Fitur Utama dalam Asuransi Kendaraan

    Earn Smart
    Penggunaan Gas Domestik Didominasi Industri, Paling Banyak Industri Pupuk

    Penggunaan Gas Domestik Didominasi Industri, Paling Banyak Industri Pupuk

    Whats New
    Libur Panjang, Angkasa Pura II Proyeksikan Penumpang Capai 1 Juta Orang

    Libur Panjang, Angkasa Pura II Proyeksikan Penumpang Capai 1 Juta Orang

    Whats New
    Percepat Peluncuran Produk untuk Perusahaan Teknologi, XpandEast Terapkan Strategi Pengurangan Time-to-Market

    Percepat Peluncuran Produk untuk Perusahaan Teknologi, XpandEast Terapkan Strategi Pengurangan Time-to-Market

    Whats New
    Pasar Kripto Berpotensi 'Rebound', Simak Prospek Jangka Panjangnya

    Pasar Kripto Berpotensi "Rebound", Simak Prospek Jangka Panjangnya

    Earn Smart
    Asosiasi 'Fintech Lending' Buka Suara Soal Pencabutan Izin Usaha TaniFund

    Asosiasi "Fintech Lending" Buka Suara Soal Pencabutan Izin Usaha TaniFund

    Whats New
    Pihak Minimarket Diminta Ikut Tanggung Jawab Keamanan Parkir, Asosiasi: Kami Sudah Pasang CCTV dan Beri Peringatan

    Pihak Minimarket Diminta Ikut Tanggung Jawab Keamanan Parkir, Asosiasi: Kami Sudah Pasang CCTV dan Beri Peringatan

    Whats New
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com