Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bersihkan Sungai, Jokowi Gunakan Teknologi Penyedot

Kompas.com - 17/01/2013, 09:20 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo mengatakan akan menggunakan sistem penyedot untuk membersihkan sampah-sampah di sungai di Jakarta yang selalu menyebabkan banjir. Setelah Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) DKI 2013 diketok, Jokowi berjanji akan mempercepat proses pembersihan tersebut.

"Pascabanjir nanti dilihatlah, nanti pengerukan-pengerukan sungai akan segera kita mulai. Semua pengerukan sungai nanti menggunakan sistem dredging, tidak dikeruk tapi disedot," kata Jokowi, di Balaikota DKI Jakarta, Rabu (16/1/2013) malam.

Kemudian, Jokowi juga akan meminta bantuan dan dukungan dari Kodam Jaya, Kopassus, dan Marinir untuk membersihkan sungai agar tak terlalu banyak sedimen di sungai maupun di saluran-saluran yang ada di kampung.

"Kemudian tahun ini juga akan ada 10 ribu sumur serapan yang akan kita kerjakan. Semuanya sudah ada anggarannya. Enggak mungkin kita bekerja tanpa didukung oleh APBD," kata Jokowi.

Terkait teknologi ini, Wakil Gubernur Basuki Tjahaja Purnama pernah menerima Tim Peneliti Bio Energy Legacy Pty Ltd dalam rangka pembahasan alternatif pembersihan sungai di seluruh wilayah Ibu Kota. Basuki didampingi perwakilan Dinas Kelautan dan Pertanian DKI dan juga Perwakilan BPLHD (Badan Pengelolaan Lingkungan Hidup Daerah) DKI. Perwakilan Tim Peneliti Bio Energy Legacy Pty Ltd, Adilwan mengatakan, pada pertemuan tersebut, pihaknya mengajukan teknologi seperti vacuum cleaner untuk dapat menyedot lumpur yang ada di sungai-sungai.

"Teknologi kita lebih murah, cepat dan modern. Kita gunakan alat dredging untuk menyedot semua lumpur yang tidak bisa diangkat lagi. Ini sudah digunakan di Bengawan Solo, tepatnya di Sungai Brantas, hasilnya tidak banjir lagi, karena dihancurkan sampahya," ujar Adilwan.

Wakil Gubernur DKI Basuki Tjahaja Purnama mengatakan teknologi penyedot lumpur tersebut bukanlah merupakan sebuah teknologi yang baru. Hanya saja Jakarta yang enggan membeli dan menggunakannya. Basuki pun mengatakan, pihak Pemprov DKI akan membeli dan mencoba menggunakan teknologi tersebut.

Sebelumnya ia akan melakukan negosiasi bersama pihak Bio Energy Legacy Pty Ltd terkait persoalan biaya. "Bisa dari APBD atau pusat. Karena ada Sisa Lebih Perhitungan Anggaran (SiLPA) juga yang sedang dibahas," kata mantan Bupati Belitung Timur tersebut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    [POPULER MONEY] Mendag Zulhas: Warung Madura Boleh Buka 24 Jam | KFC Malaysia Tutup Lebih dari 100 Gerai, Imbas Boikot

    [POPULER MONEY] Mendag Zulhas: Warung Madura Boleh Buka 24 Jam | KFC Malaysia Tutup Lebih dari 100 Gerai, Imbas Boikot

    Whats New
    Kode Transfer BCA, BRI, BNI, BTN, Mandiri, dan Bank Lainnya

    Kode Transfer BCA, BRI, BNI, BTN, Mandiri, dan Bank Lainnya

    Spend Smart
    Cara Beli Token Listrik di ATM BRI, BNI, Mandiri, BTN, dan BSI

    Cara Beli Token Listrik di ATM BRI, BNI, Mandiri, BTN, dan BSI

    Spend Smart
    Cara Tukar Uang Rusak di Bank Indonesia dan Syaratnya

    Cara Tukar Uang Rusak di Bank Indonesia dan Syaratnya

    Spend Smart
    Lelang 7 Seri SUN, Pemerintah Kantongi Rp 21,5 Triliun

    Lelang 7 Seri SUN, Pemerintah Kantongi Rp 21,5 Triliun

    Whats New
    Indosat Catat Laba Rp 1,29 Triliun di Kuartal I-2024

    Indosat Catat Laba Rp 1,29 Triliun di Kuartal I-2024

    Whats New
    Adira Finance Cetak Laba Bersih Rp 432 Miliar pada Kuartal I-2024

    Adira Finance Cetak Laba Bersih Rp 432 Miliar pada Kuartal I-2024

    Whats New
    Inaplas Dukung Pemerintah Atasi Polusi Sampah Plastik

    Inaplas Dukung Pemerintah Atasi Polusi Sampah Plastik

    Whats New
    Program Pemberdayaan Daerah Gambut di Bengkalis oleh PT KPI Mampu Tingkatkan Pendapatan Masyarakat

    Program Pemberdayaan Daerah Gambut di Bengkalis oleh PT KPI Mampu Tingkatkan Pendapatan Masyarakat

    Whats New
    Astra Internasional Bakal Tebar Dividen Rp 17 Triliun, Simak Rinciannya

    Astra Internasional Bakal Tebar Dividen Rp 17 Triliun, Simak Rinciannya

    Whats New
    Emiten Nikel IFSH Catat Penjualan Rp 170 Miliar di Kuartal I 2024

    Emiten Nikel IFSH Catat Penjualan Rp 170 Miliar di Kuartal I 2024

    Whats New
    Starlink Telah Kantongi Surat Uji Laik Operasi di Indonesia

    Starlink Telah Kantongi Surat Uji Laik Operasi di Indonesia

    Whats New
    Laba Bersih BNI Naik 2,03 Persen Menjadi Rp 5,3 Triliun pada Kuartal I-2024

    Laba Bersih BNI Naik 2,03 Persen Menjadi Rp 5,3 Triliun pada Kuartal I-2024

    Whats New
    Bank Mandiri Jaga Suku Bunga Kredit di Tengah Tren Kenaikan Biaya Dana

    Bank Mandiri Jaga Suku Bunga Kredit di Tengah Tren Kenaikan Biaya Dana

    Whats New
    Bukan Dibebaskan Bea Cukai, Denda Impor Sepatu Bola Rp 24,74 Juta Ditanggung DHL

    Bukan Dibebaskan Bea Cukai, Denda Impor Sepatu Bola Rp 24,74 Juta Ditanggung DHL

    Whats New
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com