Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cianjur Waspada Sapi Impor

Kompas.com - 03/02/2013, 21:42 WIB

CIANJUR, KOMPAS.com -- Dinas Peternakan, Perikanan dan Kelautan (DPPK) Cianjur, Jawa Barat, mengantisipasi kemungkinan peredaran daging sapi impor yang masuk ke daerah tersebut. 

Kepala Seksi Bina Kesehatan Veteriner DPPK Cianjur Didik Hermansyah, Minggu (3/2/2013) mengatakan, langkah antisipasi tersebut dilakukan antara lain dengan bekerjasama pihak kepolisian.

Langkah ini, kata dia, untuk mencegah peredaran daging berbahaya masuk ke wilayah Cianjur. Selain tindakan pencegahan, pihaknya mengecek langsung ke lapangan, terutama di pasar swalayan yang menjual daging impor kemasan.

"Cek silang yang dilakukan meliputi standar halal serta standar kesehatan. Kami meminta masyarakat ekstra waspada saat mengonsumsi daging sapi, terutama yang impor karena dikhawatirkan tidak sehat sehingga bisa menyebabkan berbagai penyakit," katanya.

Dia mengatakan, pihaknya akan terus melakukan mengawasi peredaran daging sapi impor tersebut, bahkan telah menempatkan petugas di rumah potong hewan (RPH) sebagai bentuk antisipasi tersebut.

"Selain itu, pedagang yang akan memasok daging dari luar daerah diwajibkan mengantongi surat keterangan kesehatan hewan (SKKH). Pengawasan lalu lintas peredaran daging juga ditingkatkan, terutama kiriman daging dari wilayah Bogor dan Bandung," katanya.

Dia menambahkan, antraks termasuk kelompok penyakit yang dapat menular dari hewan ke manusia. Penyakit ini paling sering menyerang ternak herbivora, terutama sapi, domba, kambing dan selalu berakhir dengan kematian.

"Untuk penularan pada manusia bisa lewat kontak langsung dari hewan yang sakit. Jadi karena dapat menular kepada manusia, kami meningkatkan kewaspadaan," katanya.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kredit Pintar Catat Pertumbuhan Pinjaman 3,40 Persen di Sumut, Didominasi Kota Medan

Kredit Pintar Catat Pertumbuhan Pinjaman 3,40 Persen di Sumut, Didominasi Kota Medan

Whats New
Bank DKI Dorong Penerapan CSR yang Terintegrasi Kegiatan Bisnis

Bank DKI Dorong Penerapan CSR yang Terintegrasi Kegiatan Bisnis

Whats New
Butik Lakuemas Hadir di Lokasi Baru di Bekasi, Lebih Strategis

Butik Lakuemas Hadir di Lokasi Baru di Bekasi, Lebih Strategis

Whats New
Mau Bisnis Waralaba? Ada 250 Merek Ikut Pameran Franchise di Kemayoran

Mau Bisnis Waralaba? Ada 250 Merek Ikut Pameran Franchise di Kemayoran

Smartpreneur
TEBE Tebar Dividen Rp 134,9 Miliar dan Anggarkan Belanja Modal Rp 47,6 Miliar

TEBE Tebar Dividen Rp 134,9 Miliar dan Anggarkan Belanja Modal Rp 47,6 Miliar

Whats New
Gramedia Tawarkan Program Kemitraan di FLEI 2024

Gramedia Tawarkan Program Kemitraan di FLEI 2024

Whats New
J Trust Bank Cetak Laba Bersih Rp 44,02 Miliar pada Kuartal I 2024

J Trust Bank Cetak Laba Bersih Rp 44,02 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
94 Persen Tiket Kereta Api Periode Libur Panjang Terjual, 5 Rute Ini Jadi Favorit

94 Persen Tiket Kereta Api Periode Libur Panjang Terjual, 5 Rute Ini Jadi Favorit

Whats New
Libur Panjang, Jasa Marga Proyeksi 808.000 Kendaraan Tinggalkan Jabotabek

Libur Panjang, Jasa Marga Proyeksi 808.000 Kendaraan Tinggalkan Jabotabek

Whats New
Kemenhub Bebastugaskan Pejabatnya yang Ajak Youtuber Korsel Main ke Hotel

Kemenhub Bebastugaskan Pejabatnya yang Ajak Youtuber Korsel Main ke Hotel

Whats New
Libur Kenaikan Yesus Kristus, 328.563 Kendaraan Tinggalkan Jakarta

Libur Kenaikan Yesus Kristus, 328.563 Kendaraan Tinggalkan Jakarta

Whats New
OCBC Singapura Ajukan Tawaran Rp 16 Triliun untuk Akuisisi Great Eastern Holdings

OCBC Singapura Ajukan Tawaran Rp 16 Triliun untuk Akuisisi Great Eastern Holdings

Whats New
Inggris Keluar dari Jurang Resesi Ekonomi

Inggris Keluar dari Jurang Resesi Ekonomi

Whats New
Minta Penjualan Elpiji di Warung Madura Diperketat, Ini Penjelasan Peritel

Minta Penjualan Elpiji di Warung Madura Diperketat, Ini Penjelasan Peritel

Whats New
Intervensi Bank Sentral Kesetabilan Rupiah dan Cadangan Devisa

Intervensi Bank Sentral Kesetabilan Rupiah dan Cadangan Devisa

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com