Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Batik Cianjur Pun Diincar Amerika dan Jepang

Kompas.com - 04/06/2013, 09:57 WIB

KOMPAS.com - Masih ingat peristiwa Malaysia yang mengklaim batik sebagai kebudayaan asli mereka? Namun keinginan menjadikan batik menjadi budaya mereka urung terjadi. Akhirnya dunia melalui Badan Perserikatan Bangsa-Bangsa Urusan Kebudayaan menetapkan batik merupakan warisan budaya dunia yang berasal dari Indonesia.

Atas dasar itu pula antusiasme masyarakat Kabupaten Cianjur terhadap pembuatan batik mulai tinggi. Demi melestarikan budaya Indonesia, masyarakat Cianjur pun berkontribusi menciptakan motif-motif batik kontemporer yang disebut motif Cianjuran.

Seperti yang dipamerkan Ratih Ardianti (29), warga Jalan Perintis Kemerdekaan, Gang Masjid Salman Alfarisi, RT 22/RW 02, Kelurahan Sayang, Kecamatan Cianjur, Kabupaten Cianjur, dalam acara pameran usaha kecil menengah di Gedung DPRD Kabupaten Cianjur, Minggu (2/6/2013).

"Motif Cianjuran itu bermacam-macam. Yang jelas, setiap motif batik itu menunjukkan ciri khas dari Kabupaten Cianjur," kata Ratih kepada Tribun.

Menurut Ratih, batik motif Cianjuran memang berbeda dengan motif batik yang sudah ada di Indonesia. Motif Cianjuran di antaranya motif kuda kosong, kecapi suling, gendang, beas (beras), dan ayam pelung. Setiap motif itu, kata Ratih, memiliki filosofi masyarakat Kabupaten Cianjur.

"Kuda kosong, misalnya, menggambarkan tunggangannya Aryawiratanudatar, seorang tokoh terkemuka di Cianjur yang memperjuangkan kemerdekaan Cianjur," kata Ratih seraya menyebutkan ikon motif batik Cianjur adalah motif beasan mengingat Cianjur merupakan produsen beras pandan wangi.

Dalam acara pameran usaha kecil menengah itu, Ratih memamerkan batik Cianjuran dengan teknik batik cap dan batik tulis yang sudah dipamerkannya sejak Sabtu (1/6/2013). Hasil karyanya itu merupakan penerapan hasil pembelajaran yang didapat pada 2009 ketika motif Cianjuran mulai dikenal.

Namun, diakui Ratih, batik Cianjuran belum setenar batik dari Pekalongan, Solo, dan Yogyakarta. Sebab, batik Cianjuran masih tergolong baru di dunia batik. Menurut Ratih, setiap pembeli harus merogoh kocek sekitar Rp 150.000 untuk membeli satu meter bahan batik.

"Batik dari Cianjur memang masih tradisional, belum menggunakan printing. Warnanya juga masih menggunakan bahan alami. Selain itu, kami lebih mengutamakan kualitas sehingga pemakainya merasa nyaman ketika memakainya," kata Ratih.

Ratih yakin, kendala tersebut tidak akan membuat perajin batik Cianjuran kehilangan semangat terutama dalam membangkitkan kerajinan batik asal Cianjur. Lagi pula, sekarang sudah ada peraturan bupati (perbup) tentang batik Cianjuran, yakni Perbup No 430/Kep.55-KOPDAGINPAR/2013.

"Setiap pegawai negeri sipil di lingkungan pemerintah Kabupaten Cianjur wajib memakai batik Cianjuran. Selain itu, setiap siswa sekolah juga harus memakai seragam batik Cianjuran hasil karya siswanya," kata Ratih.

Menurut Ratih, adanya perbup itu bisa dijadikan peluang usaha bagi pegiat batik di Kabupaten Cianjur, terutama yang ingin mengembangkan usaha batik di Cianjur. Ratih pun optimistis batik Cianjuran mampu menembus pasar internasional seperti batik dari daerah lainnya di Indonesia.

"Batik Cianjuran mulai dikenal pejabat-pejabat di pemerintahan pusat sehingga tidak perlu khawatir untuk tidak laku. Dan saya tidak diperbolehkan untuk menyerah dalam mengembangkan motif Cianjuran," kata Ratih mengutip pernyataan anggota DPR RI Inggrid Kansil ketika datang ke stannya, Sabtu (1/6/2013).

Inggrid sendiri datang ke pameran UKM itu bersama Menteri Koperasi dan Usaha Kecil Menegah, Syarif Hasan, serta Elma Theana. Dalam kunjungannya, Syarif memang datang untuk meresmikan acara tersebut. "Beliau (Inggrid, Red) sendiri memborong batik ini untuk bisa dikenal rekan-rekannya di Jakarta," kata Ratih.

Kasi Bina Perindustrian Program Kimia Elektronik dan Aneka Disperindag Kabupaten Cianjur, Henni Purwaningsih, mengacungkan jempol untuk batik Cianjuran. Diakuinya batik Cianjuran mulai menembus pasar internasional.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

[POPULER MONEY] Mendag Zulhas: Warung Madura Boleh Buka 24 Jam | KFC Malaysia Tutup Lebih dari 100 Gerai, Imbas Boikot

[POPULER MONEY] Mendag Zulhas: Warung Madura Boleh Buka 24 Jam | KFC Malaysia Tutup Lebih dari 100 Gerai, Imbas Boikot

Whats New
Kode Transfer BCA, BRI, BNI, BTN, Mandiri, dan Bank Lainnya

Kode Transfer BCA, BRI, BNI, BTN, Mandiri, dan Bank Lainnya

Spend Smart
Cara Beli Token Listrik di ATM BRI, BNI, Mandiri, BTN, dan BSI

Cara Beli Token Listrik di ATM BRI, BNI, Mandiri, BTN, dan BSI

Spend Smart
Cara Tukar Uang Rusak di Bank Indonesia dan Syaratnya

Cara Tukar Uang Rusak di Bank Indonesia dan Syaratnya

Spend Smart
Lelang 7 Seri SUN, Pemerintah Kantongi Rp 21,5 Triliun

Lelang 7 Seri SUN, Pemerintah Kantongi Rp 21,5 Triliun

Whats New
Indosat Catat Laba Rp 1,29 Triliun di Kuartal I-2024

Indosat Catat Laba Rp 1,29 Triliun di Kuartal I-2024

Whats New
Adira Finance Cetak Laba Bersih Rp 432 Miliar pada Kuartal I-2024

Adira Finance Cetak Laba Bersih Rp 432 Miliar pada Kuartal I-2024

Whats New
Inaplas Dukung Pemerintah Atasi Polusi Sampah Plastik

Inaplas Dukung Pemerintah Atasi Polusi Sampah Plastik

Whats New
Program Pemberdayaan Daerah Gambut di Bengkalis oleh PT KPI Mampu Tingkatkan Pendapatan Masyarakat

Program Pemberdayaan Daerah Gambut di Bengkalis oleh PT KPI Mampu Tingkatkan Pendapatan Masyarakat

Whats New
Astra Internasional Bakal Tebar Dividen Rp 17 Triliun, Simak Rinciannya

Astra Internasional Bakal Tebar Dividen Rp 17 Triliun, Simak Rinciannya

Whats New
Emiten Nikel IFSH Catat Penjualan Rp 170 Miliar di Kuartal I 2024

Emiten Nikel IFSH Catat Penjualan Rp 170 Miliar di Kuartal I 2024

Whats New
Starlink Telah Kantongi Surat Uji Laik Operasi di Indonesia

Starlink Telah Kantongi Surat Uji Laik Operasi di Indonesia

Whats New
Laba Bersih BNI Naik 2,03 Persen Menjadi Rp 5,3 Triliun pada Kuartal I-2024

Laba Bersih BNI Naik 2,03 Persen Menjadi Rp 5,3 Triliun pada Kuartal I-2024

Whats New
Bank Mandiri Jaga Suku Bunga Kredit di Tengah Tren Kenaikan Biaya Dana

Bank Mandiri Jaga Suku Bunga Kredit di Tengah Tren Kenaikan Biaya Dana

Whats New
Bukan Dibebaskan Bea Cukai, Denda Impor Sepatu Bola Rp 24,74 Juta Ditanggung DHL

Bukan Dibebaskan Bea Cukai, Denda Impor Sepatu Bola Rp 24,74 Juta Ditanggung DHL

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com