Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jumali "Jiwo Jebret", Mengubah Desa Tandus jadi Wilayah Sentra Buah

Kompas.com - 16/09/2013, 17:55 WIB
Kontributor Surakarta, M Wismabrata

Penulis

Salah satu warga yang berhasil membudidayakan pepaya ini adalah Yono (48). Dia berkisah, pada musim tanam pepaya pertama kali pada tahun 2007, Yono mengaku nekat menanam kurang lebih 250 bibit pepaya karena ingin membuktikan kepada isterinya bahwa pepaya bisa menghasilkan.

Keyakinan tersebut didapat setelah belajar bersama Jiwo dan melihat potensi dari buah pepaya yang tidak hanya sekedar pelangkap sayur mayur. “Saat itu dari 250 bibit yang saya tanam, hanya 45 yang mati, dan saya bisa panen mendapat Rp 6 juta rupiah,” kata Yono.

Keberhasilan Yono, membuat program pemberdayaan masyarakat ala Jiwo Pogog melalui pepayanisasi ini mulai diminati warga desa lainnya. Banyak warga yang tertarik untuk menanam pepaya di kebun mereka. Hingga saat ini, warga sudah melakukan empat kali musim tanam pepaya. 

Untuk mendukung agar kegiatan tersebut berjalan, Jiwo bersama warga desa melakukan evaluasi, dan hasil dari evaluasi adalah perlunya program pipanisasi untuk memenuhi kebutuhan air tanaman pepaya warga.

Melalui iuran, akhirnya terkumpul modal Rp 10 juta untuk melakukan program pipanisasi. Adapun air yang digunakan berasal dari mata air yang jaraknya cukup jauh dari desa tersebut. Hasilnya, program pipanisasi bisa menghasilkan setengah liter air per detik.

“Air sulit didapat warga yang hidup di daerah tandus pegunungan kapur, jadi air menjadi solusi yang harus dipecahkan” kata Jiwo.  Pipanisasi yang diwujudkan pada tahun 2011 tersebut akhirnya bisa mengairi perkebunan dan rumah warga di desa Pogog.

Jiwo dengan prinsip hidup “jebret, jebret, jebret” yang langsung mengambil aksi nyata membuatnya semakin mendapat tempat di antara warga Desa Pogog. Setelah pepayanisasi dan pipanisasi, Jiwo lantas menggulirkan program durianisasi.

Pada tahun 2009, telah tertanam lebih dari 1.000 pohon durian jenis Montong. Jumlah itu terus bertambah menjadi 3.200 pada tahun 2010. Diharapkan pada tahun depan, Desa Pogog menjadi Desa Wisata Durian.

“Tahun 2014 semoga sudah bisa terlihat hasilnya dan terwujud cita cita Desa Wisata Durian,” katanya.

Tak berhenti sampai di situ, Jiwo juga menggagas program asemisasi pada 2010. Program menanam pohon Asem Manis tersebut terinspirasi dengan nilai jual buah asam yang rasanya bisa manis. 

Pada awal program digulirkan, ditanam sebanyak 2.000 bibit. Selain buahnya bernilai, pohon yang ditanam dipinggir jalan desa akan member keteduhan.

Di luar program penanaman pohon, Jiwo juga mempunyai program perpustakaan desa. Perpustakaan yang berada di sekitar masjid desa itu bertujuan mencerdaskan warga desa terutama kaum muda dan anak anak.

Suami dari Galuh Kencana dan ayah dari Kayla Ari Sophie (12) dan Anung Arman Hajji (8) menyatakan dirinya ingin terus “berpetualang” dalam hidupnya. Entah didesa Pogog atau di daerah lain. Untuk apa yang dilakukan di Pogog, Jiwo berencana akan mendokumentasikan “petualangannya” itu dalam sebuah novel.

“Petualangan hidup saya tidak berhentidi Pogog, kedepan saya akan bangga apabila warga Pogog bisa hidup dan dan mandiri dalam menghidupi desa mereka. Dan tidak hanya Desa Pogog, apa yang saya lakukan untuk Indonesia.”katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Libur Panjang, Angkasa Pura II Proyeksikan Penumpang Capai 1 Juta Orang

Libur Panjang, Angkasa Pura II Proyeksikan Penumpang Capai 1 Juta Orang

Whats New
Percepat Peluncuran Produk untuk Perusahaan Teknologi, XpandEast Terapkan Strategi Pengurangan Time-to-Market

Percepat Peluncuran Produk untuk Perusahaan Teknologi, XpandEast Terapkan Strategi Pengurangan Time-to-Market

Whats New
Pasar Kripto Berpotensi 'Rebound', Simak Prospek Jangka Panjangnya

Pasar Kripto Berpotensi "Rebound", Simak Prospek Jangka Panjangnya

Earn Smart
Asosiasi 'Fintech Lending' Buka Suara Soal Pencabutan Izin Usaha TaniFund

Asosiasi "Fintech Lending" Buka Suara Soal Pencabutan Izin Usaha TaniFund

Whats New
Pihak Minimarket Diminta Ikut Tanggung Jawab Keamanan Parkir, Asosiasi: Kami Sudah Pasang CCTV dan Beri Peringatan

Pihak Minimarket Diminta Ikut Tanggung Jawab Keamanan Parkir, Asosiasi: Kami Sudah Pasang CCTV dan Beri Peringatan

Whats New
Pasar Kripto 'Sideways', Simak Tips 'Trading' untuk Pemula

Pasar Kripto "Sideways", Simak Tips "Trading" untuk Pemula

Earn Smart
Sederet Langkah Kemenhub Pasca Kasus Kekerasan di STIP Jakarta

Sederet Langkah Kemenhub Pasca Kasus Kekerasan di STIP Jakarta

Whats New
Harga Emas Terbaru 10 Mei 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 10 Mei 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Harga Emas Antam: Detail Harga Terbaru Pada Jumat 10 Mei 2024

Harga Emas Antam: Detail Harga Terbaru Pada Jumat 10 Mei 2024

Spend Smart
Gandeng BUMDes, Anak Usaha SMGR Kembangkan Program Pengelolaan Sampah

Gandeng BUMDes, Anak Usaha SMGR Kembangkan Program Pengelolaan Sampah

Whats New
Daftar 27 Bandara Baru yang Dibangun Selama Pemerintahan Presiden Jokowi

Daftar 27 Bandara Baru yang Dibangun Selama Pemerintahan Presiden Jokowi

Whats New
Harga Bahan Pokok Jumat 10 Mei 2024, Harga Ikan Kembung Naik

Harga Bahan Pokok Jumat 10 Mei 2024, Harga Ikan Kembung Naik

Whats New
Ini Program Pertagas yang Dinilai Dapat Menggerakkan Perekonomian Masyarakat Desa

Ini Program Pertagas yang Dinilai Dapat Menggerakkan Perekonomian Masyarakat Desa

Whats New
Kenaikan BI Rate Jadi 6,25 Persen Tidak Perlu Dikhawatirkan

Kenaikan BI Rate Jadi 6,25 Persen Tidak Perlu Dikhawatirkan

Whats New
6 Instrumen Keuangan yang Cocok untuk Membangun Dana Darurat

6 Instrumen Keuangan yang Cocok untuk Membangun Dana Darurat

Spend Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com