Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ekonomi Tahun 2014 Diprediksi Lebih Baik

Kompas.com - 25/10/2013, 11:34 WIB

Investasi sebagai sumber pertumbuhan terbesar setelah konsumsi rumah tangga, menurut Prasetyantoko, akan turun pada tahun 2014. Ini menjadi konsekuensi kebijakan pengetatan likuiditas saat transaksi perdagangan defisit.

Kebijakan BI mematok suku bunga menjadi 7,25 persen akan menurunkan pertumbuhan kredit. Dampaknya baru akan terasa mulai triwulan IV-2013 sampai tahun 2014.

Hal ini tecermin pada proyeksi BI tentang pertumbuhan kredit pada tahun 2014 sebesar 15,3 persen-16,6 persen. Ini lebih rendah dibandingkan pertumbuhan kredit tahun ini, yang diproyeksikan sekitar 20 persen.

Sementara pertumbuhan konsumsi rumah tangga, Prasetyantoko memperkirakan akan stagnan. Sumbangan kegiatan pemilihan umum bagi konsumsi rumah tangga tidak akan besar. Adapun ekspor diduga belum akan pulih. ”Maka dugaan saya, pertumbuhan tahun 2014 berkisar 5,5 persen-5,8 persen,” katanya.

Inflasi terjagaGubernur BI Agus DW Martowardojo mengatakan, inflasi yang terjaga bisa menjadi daya tarik investasi. Inflasi yang terkendali membuat daya beli masyarakat meningkat. ”Kondisi ini mendorong perekonomian domestik,” ujar Agus.

Pertumbuhan ekonomi tahun 2014, kata Agus, masih ditopang kinerja ekspor menyusul membaiknya kondisi ekonomi global. Selain itu, daya beli masyarakat meningkat dan inflasi yang terjaga juga mendorong ekonomi.

Belajar dari kondisi pasar keuangan yang tertekan pada kurun Mei-Agustus 2013, Indonesia mesti menyiapkan diri menghadapi tahun 2014. Sampai saat ini, Indonesia belum optimal menguatkan pasar ekonomi sehingga nantinya siap menghadapi pembalikan arus modal.

Pembalikan arus modal ini bisa terjadi saat lanskap perekonomian global berubah. Kondisi ekonomi negara-negara maju akan membaik sehingga potensi arus modal meninggalkan negara emerging market bisa terjadi.

Selain pertumbuhan ekonomi, RAPBN Tahun 2014 yang disahkan menjadi APBN Tahun 2014 pada Rapat Paripurna DPR hari ini juga menyangkut asumsi makro lainnya. Inflasi diasumsikan 5,5 persen. Kurs rupiah terhadap dollar AS adalah Rp 10.500. Tingkat suku bunga SPN 3 bulan adalah 5,5 persen.

Harga jual minyak Indonesia diasumsikan 105 dollar AS per barrel. Produksi minyak siap jual ditargetkan 870.000 barrel per hari. Produksi siap jual gas bumi ditargetkan 1,24 juta barrel setara minyak per hari.

Sementara penerimaan negara ditargetkan Rp 1.667 triliun. Belanja negara ditargetkan Rp 1.842 triliun. Dengan demikian, defisitnya adalah Rp 175 triliun atau 1,69 persen dari produk domestik bruto. (LAS/IDR)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Asosiasi 'Fintech Lending' Buka Suara Soal Pencabutan Izin Usaha TaniFund

Asosiasi "Fintech Lending" Buka Suara Soal Pencabutan Izin Usaha TaniFund

Whats New
Pihak Minimarket Diminta Ikut Tanggung Jawab Keamanan Parkir, Asosiasi: Kami Sudah Pasang CCTV dan Beri Peringatan

Pihak Minimarket Diminta Ikut Tanggung Jawab Keamanan Parkir, Asosiasi: Kami Sudah Pasang CCTV dan Beri Peringatan

Whats New
Pasar Kripto 'Sideways', Simak Tips 'Trading' untuk Pemula

Pasar Kripto "Sideways", Simak Tips "Trading" untuk Pemula

Earn Smart
Sederet Langkah Kemenhub Pasca Kasus Kekerasan di STIP Jakarta

Sederet Langkah Kemenhub Pasca Kasus Kekerasan di STIP Jakarta

Whats New
Harga Emas Terbaru 10 Mei 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 10 Mei 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Harga Emas Antam: Detail Harga Terbaru Pada Jumat 10 Mei 2024

Harga Emas Antam: Detail Harga Terbaru Pada Jumat 10 Mei 2024

Spend Smart
Gandeng BUMDes, Anak Usaha SMGR Kembangkan Program Pengelolaan Sampah

Gandeng BUMDes, Anak Usaha SMGR Kembangkan Program Pengelolaan Sampah

Whats New
Daftar 27 Bandara Baru yang Dibangun Selama Pemerintahan Presiden Jokowi

Daftar 27 Bandara Baru yang Dibangun Selama Pemerintahan Presiden Jokowi

Whats New
Harga Bahan Pokok Jumat 10 Mei 2024, Harga Ikan Kembung Naik

Harga Bahan Pokok Jumat 10 Mei 2024, Harga Ikan Kembung Naik

Whats New
Ini Program Pertagas yang Dinilai Dapat Menggerakkan Perekonomian Masyarakat Desa

Ini Program Pertagas yang Dinilai Dapat Menggerakkan Perekonomian Masyarakat Desa

Whats New
Kenaikan BI Rate Jadi 6,25 Persen Tidak Perlu Dikhawatirkan

Kenaikan BI Rate Jadi 6,25 Persen Tidak Perlu Dikhawatirkan

Whats New
6 Instrumen Keuangan yang Cocok untuk Membangun Dana Darurat

6 Instrumen Keuangan yang Cocok untuk Membangun Dana Darurat

Spend Smart
Gelar RUPST, PT Timah Umumkan Susunan Direksi Baru

Gelar RUPST, PT Timah Umumkan Susunan Direksi Baru

Whats New
[POPULER MONEY] Usai Tutup Pabrik, Bata Akan Lakukan Usaha Ini | Temuan Ombudsman soal Dana Nasabah di BTN Raib

[POPULER MONEY] Usai Tutup Pabrik, Bata Akan Lakukan Usaha Ini | Temuan Ombudsman soal Dana Nasabah di BTN Raib

Whats New
OJK Sesuaikan Pengawasan Perbankan dengan Kebijakan Global

OJK Sesuaikan Pengawasan Perbankan dengan Kebijakan Global

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com