Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Premium Dikurangi 5 Persen, Pertamina Minta Masyarakat Tak Panik

Kompas.com - 25/08/2014, 16:48 WIB
Estu Suryowati

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com – PT Pertamina (Persero) mengimbau masyarakat untuk tidak panik menanggapi berita kelangkaan bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi. Direktur Pemasaran dan Niaga Pertamina, Hanung Budya, mengatakan Pertamina hanya mengurangi 5 persen volume BBM bersubsidi, khususnya jenis Premium, yang disalurkan.

“Jadi kalau satu hari volume penjualan Premium 20.000 liter di satu SPBU, kami hanya potong 1.000 liter, dan besoknya disuplai lagi,” kata Hanung ditemui di Gedung Parlemen, Jakarta, Senin (25/8/2014).

Meskipun dikurangi 1.000 liter, Pertamina menyediakan BBM non-subsidi, seperti Pertamax, Pertamax Plus, maupun Pertamina Dex untuk disel. Jika Premium dikurangi 5 persen, Hanung menambahkan, penyaluran solar bersubsidi tiap harinya dikurangi antara 10 hingga 15 persen, dibanding volume penyaluran normal.

Pengetatan distribusi Pertamina ini lebih difokuskan di wilayah Indonesia bagian barat. Kelangkaan yang terjadi di Pantura akibat pengetatan ini hanyalah kondisi kepanikan pasar (panic buying). Dia memastikan, tak ada kelangkaan BBM.

“Yang terjadi adalah pengendalian BBM bersubsidi. Di Pantura terjadi panic buying di beberapa SPBU sehingga Premium kosong. Mereka rush, yang biasanya beli 10 liter, sekarang full tank. Ini panic buying karena informasi yang belum bulat,” jelas Hanung.

“Itu terjadi panic rush yang sebenarnya enggak perlu terjadi. Pasokan premium akan habis, besok ada lagi, silakan antre lagi,” imbuh Hanung.

Selain meminta masyarakat agar tak panik, seperti Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Jero Wacik, Hanung juga mengimbau masyarakat yang berdaya beli lebih tinggi, untuk mengkonsumsi BBM non-subsidi.

“Kita dorong kesadaran konsumen. Ini juga membantu upaya pemerintah dalam rangka menekan subsidi energi,” tukas Hanung.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Cara Bayar Ujian CAT SKD Sekolah Kedinasan Melalui Indomaret/Alfamart

Cara Bayar Ujian CAT SKD Sekolah Kedinasan Melalui Indomaret/Alfamart

Whats New
Sudah Diumumkan, Ini Link Cek Hasil Administrasi SPMB PKN STAN 2024

Sudah Diumumkan, Ini Link Cek Hasil Administrasi SPMB PKN STAN 2024

Whats New
KPLP Kemenhub Ikut Latihan Penanggulangan Tumpahan Minyak di Laut

KPLP Kemenhub Ikut Latihan Penanggulangan Tumpahan Minyak di Laut

Whats New
Biro Kredit Swasta Dukung Pertumbuhan Kredit lewat Penguatan Inovasi

Biro Kredit Swasta Dukung Pertumbuhan Kredit lewat Penguatan Inovasi

Whats New
KoinWorks Dukung UMKM Masuk ke Ekosistem Rantai Pasok Produksi

KoinWorks Dukung UMKM Masuk ke Ekosistem Rantai Pasok Produksi

Whats New
Blockchain Dinilai Merevolusi Cara Pengelolaan Uang

Blockchain Dinilai Merevolusi Cara Pengelolaan Uang

Whats New
Pengusaha Ritel Bantah Minimarket Jual Pulsa 'Top Up' Judi 'Online'

Pengusaha Ritel Bantah Minimarket Jual Pulsa "Top Up" Judi "Online"

Whats New
Fesyen dan Kriya Dominasi Ekspor Industri Kreatif

Fesyen dan Kriya Dominasi Ekspor Industri Kreatif

Whats New
Basuki Disebut Setujui Perubahan Konstruksi Tol MBZ, PUPR Enggan Berkomentar

Basuki Disebut Setujui Perubahan Konstruksi Tol MBZ, PUPR Enggan Berkomentar

Whats New
Pasar Keuangan Hijau, IHSG Kembali di Atas 7.000 dan Rupiah Menguat ke Kisaran 16.300

Pasar Keuangan Hijau, IHSG Kembali di Atas 7.000 dan Rupiah Menguat ke Kisaran 16.300

Whats New
Bank Dunia Sebut Program Makan Siang Gratis Tidak Tepat Atasi Stunting, Ini Tanggapan Menko Airlangga

Bank Dunia Sebut Program Makan Siang Gratis Tidak Tepat Atasi Stunting, Ini Tanggapan Menko Airlangga

Whats New
Kementerian PUPR Sebut Serapan Anggaran IKN Masih Sesuai Target

Kementerian PUPR Sebut Serapan Anggaran IKN Masih Sesuai Target

Whats New
Batas Pemadananan NIK-NPWP Tinggal 2 Hari, Tinggal 681.000 Wajib Pajak yang Belum Padankan

Batas Pemadananan NIK-NPWP Tinggal 2 Hari, Tinggal 681.000 Wajib Pajak yang Belum Padankan

Whats New
Asas Keadilan dalam Premi Asuransi Kesehatan

Asas Keadilan dalam Premi Asuransi Kesehatan

Whats New
Bertemu Perwakilan Bisnis Australia-Indonesia dan Parlemen Thailand, Menko Airlangga Berupaya Perkuat Kerja Sama Ekonomi

Bertemu Perwakilan Bisnis Australia-Indonesia dan Parlemen Thailand, Menko Airlangga Berupaya Perkuat Kerja Sama Ekonomi

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com