Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ekonom: Kenaikan BI Rate Picu Kredit Macet

Kompas.com - 20/11/2014, 12:58 WIB
Kontributor Bandung, Reni Susanti

Penulis


BANDUNG, KOMPAS.com – Langkah Bank Indonesia menaikkan suku bunga acuan (BI Rate) ke level 7,75 persen dari sebelumnya 7,5 persen dinilai tidak tepat.

Pengamat ekonomi dari Universitas Pasundan Bandung, Acuviarta Kartabi menilai kondisi perekonomian Indonesia masih kaget akibat kenaikan BBM bersubsidi, sehingga kebijakan tersebut tidak tepat.

"BI kurang tepat menaikkan suku bunga acuan saat ini," ujarnya di Bandung, Rabu (19/11/2014) malam.

Acuviarta mengaku tak bisa menerima alasan BI menaikkan suku bunga acuannya dengan dalih pengendalian inflasi. Sebab, peningkatan inflasi saat ini bukan dorongan peningkatan permintaan melainkan inflasi akan naik akibat kenaikan BBM subsidi.

Begitupun dengan alasan BI demi menjaga nilai tukar, karena saat ini Indonesia tidak akan meningkatkan uang beredar. "Kenaikan BBM subsidi ditambah dengan kenaikan BI rate justru akan semakin meningkatkan inflasi. Dalam 3 bulan kedepan bisa bertambah hingga 3%," tuturnya.

Menurut dia, kenaikan BI rate akan berdampak pada sektor riil karena bunga pinjaman akan meningkat. Hal ini akan memberatkan pelaku usaha dalam memenuhi pembayaran tagihan. Kenaikan BI rate, sambung Acu, diperkiirakan akan memicu kenaikan bunga kredit dan memicu kredit macet.

Sementara itu, Corporate Secretary Bank BNP Mario Yahya mengatakan, kenaikan BI rate diluar perkiraan. Sebelumnya, ia memperkirakan BI rate akan dipertahankan 7,5 persen hingga akhir 2014.

"Kami terpaksa melakukan perhitungan ulang dan menyusun strategi bisnis yang baru. Kenaikan BI rate ini berpotensi menaikkan suku bunga pinjaman yang dapat mengganggu kemampuan peminjam dalam melakukan pembayaran," pungkasnya. (k101-14)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

CIMB Niaga Cetak Laba Sebelum Pajak Rp 2,2 Triliun pada Kuartal I-2024

CIMB Niaga Cetak Laba Sebelum Pajak Rp 2,2 Triliun pada Kuartal I-2024

Whats New
Rincian Tarif Listrik per kWh Berlaku Mei 2024

Rincian Tarif Listrik per kWh Berlaku Mei 2024

Whats New
Inflasi AS Sulit Dijinakkan, The Fed Pertahankan Suku Bunga

Inflasi AS Sulit Dijinakkan, The Fed Pertahankan Suku Bunga

Whats New
The Fed Tahan Suku Bunga, Mayoritas Saham-saham di Wall Street Melemah

The Fed Tahan Suku Bunga, Mayoritas Saham-saham di Wall Street Melemah

Whats New
IHSG Diperkirakan Melemah Hari Ini, Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

IHSG Diperkirakan Melemah Hari Ini, Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

Whats New
5 Cara Tarik Tunai DANA di Alfamart, IndoMaret, dan ATM

5 Cara Tarik Tunai DANA di Alfamart, IndoMaret, dan ATM

Spend Smart
Hari Buruh dan Refleksi Ketimpangan Gender

Hari Buruh dan Refleksi Ketimpangan Gender

Whats New
Punya Aset Rp 224,66 Triliun, LPS Siap Jamin Klaim Simpanan Bank Tutup

Punya Aset Rp 224,66 Triliun, LPS Siap Jamin Klaim Simpanan Bank Tutup

Whats New
Tak Lagi Khawatir Lupa Bawa Uang Tunai Berbelanja di Kawasan Wisata Samosir

Tak Lagi Khawatir Lupa Bawa Uang Tunai Berbelanja di Kawasan Wisata Samosir

Whats New
Info Limit Tarik Tunai BCA Sesuai Jenis Kartu ATM Lengkap

Info Limit Tarik Tunai BCA Sesuai Jenis Kartu ATM Lengkap

Spend Smart
3 Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu BCA, Penting Saat Lupa Bawa di ATM

3 Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu BCA, Penting Saat Lupa Bawa di ATM

Earn Smart
[POPULER MONEY] Serikat Pekerja Tuntut Naik Upah, Menaker Balik Tuntut Kenaikan Kompetensi | Luhut Janji Microsoft Tak Akan Menyesal Investasi Rp 27,6 Triliun di Indonesia

[POPULER MONEY] Serikat Pekerja Tuntut Naik Upah, Menaker Balik Tuntut Kenaikan Kompetensi | Luhut Janji Microsoft Tak Akan Menyesal Investasi Rp 27,6 Triliun di Indonesia

Whats New
Cara Bayar Tagihan FIF di ATM BCA, BRI, BNI, Mandiri, dan BTN

Cara Bayar Tagihan FIF di ATM BCA, BRI, BNI, Mandiri, dan BTN

Spend Smart
Bank Mandiri Tegaskan Tetap Jadi Pemegang Saham Terbesar BSI

Bank Mandiri Tegaskan Tetap Jadi Pemegang Saham Terbesar BSI

Whats New
Cek Jadwal Pembagian Dividen Astra Otoparts

Cek Jadwal Pembagian Dividen Astra Otoparts

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com