Mendekatkan pelayanan kesehatan pada masyarakat adalah salah satu fondasi kota cerdas yang digagas Muraz sejak 2002, atau 11 tahun sebelum menjabat wali kota. Ia punya harapan Kota Sukabumi lebih unggul di tengah keterbatasan. Tanpa sumber daya alam melimpah, pelayanan masyarakat berbasis teknologi pasti ampuh meningkatkan kualitas dan kesejahteraan warga.
Selain kesehatan, ia melakukan perbaikan layanan bidang pemerintahan. Contohnya aplikasi e-office di instansi pemerintahan. Lewat e-office, perangkat pemerintah wajib menyajikan data berbentuk digital. Data digital jauh lebih aman disimpan, mudah diakses, dan menghemat kertas. Lebih dari 500 aparatur pemerintah mendapat beasiswa belajar aplikasi teknologi informasi.
Jaminan keterbukaan publik hingga pencegahan kecurangan juga dicegah lewat penyusunan Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah. Unit Layanan Pengadaan Layanan Pengadaan Secara Elektronik (ULP LPSE) diperkuat memotong rantai proses lelang yang rentan korupsi dan berbelit.
Hasilnya, Kota Sukabumi menjadi yang salah satu yang terbaik lima tahun berturut – turut di tingkat nasional. Pemerintah pusat menetapkan Kota Sukabumi sebagai percontohan penerapan ULP LPSE bagi daerah lain. Kota Sukabumi juga beroleh Indonesia Digital Society Award (IDSA) 2014, sebagai salah satu kota terbaik dalam bidang pemanfaatan teknologi dalam pengelolaan kota.
”Tahun ini ada pekerjaan besar mengintegrasikan semua program unggulan yang berjalan sekaligus memetakan program kesejahteraan lain lewat aplikasi teknologi. Saya ingin perkembangan pembangunan kota dipantau banyak orang melalui telepon pintarnya,” kata Muraz.
Minat investasi
Gayung bersambut, keinginan itu mendapat perhatian Pemerintah Provinsi Jawa Barat dan swasta. Kota Sukabumi dijadikan percontohan pemasangan saluran serat optik bawah tanah bersama. Tujuannya menjamin konektivitas internet hingga mengurangi polusi pemandangan kota akibat pemasangan beragam kabel di udara.
Perusahaan swasta tertarik berinvestasi dan siap mengikuti lelang ketat dengan peminat lainnya di Kota Sukabumi. Kepala Dinas Informatika dan Komunikasi Kota Sukabumi Gabril Sukarman mengatakan salah satu perusahaan menawarkan pembangunan menara terintegrasi saluran serat optik dan radio microwave dengan 80 tiang. ”Sektor pendidikan berbasis teknologi juga menjadi unggulan Kota Sukabumi,” ujar Gabril. (cornelius helmy)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.