Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Harapan Menjadi Begitu Dekat

Kompas.com - 06/04/2015, 23:18 WIB

Mendekatkan pelayanan kesehatan pada masyarakat adalah salah satu fondasi kota cerdas yang digagas Muraz sejak 2002, atau 11 tahun sebelum menjabat wali kota. Ia punya harapan Kota Sukabumi lebih unggul di tengah keterbatasan. Tanpa sumber daya alam melimpah, pelayanan masyarakat berbasis teknologi pasti ampuh meningkatkan kualitas dan kesejahteraan warga.

Selain kesehatan, ia melakukan perbaikan layanan bidang pemerintahan. Contohnya aplikasi e-office di instansi pemerintahan. Lewat e-office, perangkat pemerintah wajib menyajikan data berbentuk digital. Data digital jauh lebih aman disimpan, mudah diakses, dan menghemat kertas. Lebih dari 500 aparatur pemerintah mendapat beasiswa belajar aplikasi teknologi informasi.

Jaminan keterbukaan publik hingga pencegahan kecurangan juga dicegah lewat penyusunan Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah. Unit Layanan Pengadaan Layanan Pengadaan Secara Elektronik (ULP LPSE) diperkuat memotong rantai proses lelang yang rentan korupsi dan berbelit.

Hasilnya, Kota Sukabumi menjadi yang salah satu yang terbaik lima tahun berturut – turut di tingkat nasional. Pemerintah pusat menetapkan Kota Sukabumi sebagai percontohan penerapan ULP LPSE bagi daerah lain. Kota Sukabumi juga beroleh Indonesia Digital Society Award (IDSA) 2014, sebagai salah satu kota terbaik dalam bidang pemanfaatan teknologi dalam pengelolaan kota.

”Tahun ini ada pekerjaan besar mengintegrasikan semua program unggulan yang berjalan sekaligus memetakan program kesejahteraan lain lewat aplikasi teknologi. Saya ingin perkembangan pembangunan kota dipantau banyak orang melalui telepon pintarnya,” kata Muraz.

Minat investasi

Gayung bersambut, keinginan itu mendapat perhatian Pemerintah Provinsi Jawa Barat dan swasta. Kota Sukabumi dijadikan percontohan pemasangan saluran serat optik bawah tanah bersama. Tujuannya menjamin konektivitas internet hingga mengurangi polusi pemandangan kota akibat pemasangan beragam kabel di udara.

Perusahaan swasta tertarik berinvestasi dan siap mengikuti lelang ketat dengan peminat lainnya di Kota Sukabumi. Kepala Dinas Informatika dan Komunikasi Kota Sukabumi Gabril Sukarman mengatakan salah satu perusahaan menawarkan pembangunan menara terintegrasi saluran serat optik dan radio microwave dengan 80 tiang. ”Sektor pendidikan berbasis teknologi juga menjadi unggulan Kota Sukabumi,” ujar Gabril. (cornelius helmy)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Muhammadiyah Disebut Bakal Dirikan Bank Syariah, Ketua Pengurus: Memang Ada Rencana...

Muhammadiyah Disebut Bakal Dirikan Bank Syariah, Ketua Pengurus: Memang Ada Rencana...

Whats New
Sri Mulyani Minta Restu DPR Suntik 4 BUMN dan Bank Tanah Rp 6,1 Triliun

Sri Mulyani Minta Restu DPR Suntik 4 BUMN dan Bank Tanah Rp 6,1 Triliun

Whats New
Banyak Perusahaan Kurangi Karyawan, Emiten GPS Ini Beberkan Strategi Pertahankan Pekerjanya

Banyak Perusahaan Kurangi Karyawan, Emiten GPS Ini Beberkan Strategi Pertahankan Pekerjanya

Whats New
Ada Gangguan PDN, Kementerian Investasi Pastikan Layanan Perizinan Berusaha Tetap Berjalan Normal

Ada Gangguan PDN, Kementerian Investasi Pastikan Layanan Perizinan Berusaha Tetap Berjalan Normal

Whats New
IHSG dan Rupiah Ditutup Menguat di Akhir Sesi

IHSG dan Rupiah Ditutup Menguat di Akhir Sesi

Whats New
Stasiun Ramai, Penumpang KRL Jabodetabek Capai 489.017 Orang

Stasiun Ramai, Penumpang KRL Jabodetabek Capai 489.017 Orang

Whats New
Soal Selegram Aceh Marah-marah Paspornya Ditolak, Ini Penjelasan AirAsia Indonesia

Soal Selegram Aceh Marah-marah Paspornya Ditolak, Ini Penjelasan AirAsia Indonesia

Whats New
Aturan Baru BRI, Rekening Tanpa Transaksi 180 Hari Berubah Jadi 'Doormant'

Aturan Baru BRI, Rekening Tanpa Transaksi 180 Hari Berubah Jadi "Doormant"

Whats New
Penyerapan LNG Domestik Meningkat, PGN Amankan Pasokan dengan Kontrak MSA

Penyerapan LNG Domestik Meningkat, PGN Amankan Pasokan dengan Kontrak MSA

Whats New
9,03 Persen Penduduk RI Masih Miskin, BPS: Tingkat Kemiskinan yang Terendah dalam 1 Dekade

9,03 Persen Penduduk RI Masih Miskin, BPS: Tingkat Kemiskinan yang Terendah dalam 1 Dekade

Whats New
Kinerja Anak Perusahaan Apik, Laba Bersih Konsolidasi Bank Mandiri Capai Rp 12,7 Triliun pada Kuartal I-2024

Kinerja Anak Perusahaan Apik, Laba Bersih Konsolidasi Bank Mandiri Capai Rp 12,7 Triliun pada Kuartal I-2024

Whats New
Menilik Pertumbuhan Masyarakat di Sekitar Kawasan Smelter di Sulawesi Dulu dan Kini

Menilik Pertumbuhan Masyarakat di Sekitar Kawasan Smelter di Sulawesi Dulu dan Kini

Whats New
Bank Indonesia Buka Lowongan Magang untuk Mahasiswa di Jabodetabek, Berminat?

Bank Indonesia Buka Lowongan Magang untuk Mahasiswa di Jabodetabek, Berminat?

Whats New
Tak Berubah, LRT Jabodebek Tetap Operasikan 336 Perjalanan Per Hari

Tak Berubah, LRT Jabodebek Tetap Operasikan 336 Perjalanan Per Hari

Whats New
Survei Seismik 3D di Wilayah Indonesia Timur Selesai, Peluang Eksplorasi Blok Migas Baru Makin Terbuka

Survei Seismik 3D di Wilayah Indonesia Timur Selesai, Peluang Eksplorasi Blok Migas Baru Makin Terbuka

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com