Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mana yang Lebih Prioritas: Dana Darurat atau Investasi Reksa Dana?

Kompas.com - 22/04/2015, 06:07 WIB
Erlangga Djumena

Editor


Oleh Rudiyanto

@rudiyanto_zh


KOMPAS.com - Dalam artikel sebelumnya, disebutkan bahwa dana darurat adalah salah satu syarat minimal agar bisa dikatakan sehat secara keuangan (baca: Sehat Keuangan Dahulu Investasi Reksa Dana Kemudian). Yang menjadi masalah, mengumpulkan dana darurat butuh waktu, sementara semakin lama kita menunda investasi maka semakin besar pula jumlah dana yang dibutuhkan. Mana yang sebaiknya menjadi prioritas?

Dalam standar perencanaan keuangan, rasio dana darurat yang ideal itu bisa beragam antara 3 kali sampai 12 kali pengeluaran. Ada pula yang menggunakan penghasilan sebagai pengali.

Sebagai contoh, jika total pendapatan satu keluarga yang terdiri dari ayah, ibu, dan 1 anak di Jakarta adalah Rp 10 juta per bulan dan total pengeluaran adalah Rp 9 juta, maka besaran dana darurat menggunakan pendekatan pengeluaran adalah Rp 27 juta–Rp 108 juta. Kalau menggunakan pendekatan penghasilan berarti Rp 30 juta– Rp 120 juta.

Katakanlah kita gunakan nilai tengah Rp 50 juta sebagai acuan dana darurat, tentu dengan sisa uang Rp 1 juta per bulan dan mengumpulkan dana hingga Rp 50 juta bukanlah pekerjaan yang mudah. Karena sifat dana darurat harus likuid, maka digunakan instrumen yang mudah dicairkan seperti tabungan.

Kalaupun mau agak menghasilkan, bisa di reksa dana pasar uang, deposito dan atau emas. Tapi tidak bisa 100 persen, paling tidak 50 persennya harus berupa cash atau tabungan di bank yang mau diambil kapan saja bisa.

Dengan sisa uang Rp 1 juta per bulan,  maka keluarga tersebut harus menabung selama 50 bulan atau lebih dari 4 tahun. Padahal, untuk bisa memenuhi kebutuhan pendidikan anaknya dia juga diharuskan berinvestasi di reksa dana. Dengan jumlah dana yang terbatas mana yang harus lebih diprioritaskan?

Kondisi di atas sangat umum terjadi di kota-kota besar di Indonesia. Bahkan dengan pendapatan yang lebih tinggi sekalipun bukan jaminan keluarga tersebut punya dana darurat yang memadai. Di awal karir, sangat umum orang habis bulan habis gaji. Ketika karir sudah agak naik dengan pendapatan yang lumayan, tetap saja habis karena gaya hidup yang konsumtif.

Dalam kondisi apapun, memiliki dana darurat adalah suatu kewajiban. Sebab kita tidak tahu kapan kondisi darurat terjadi pada kita. Apakah itu ada kerabat kita yang masuk rumah sakit atau meninggal, perubahan kondisi bisnis yang menyebabkan perusahaan melakukan PHK atau situasi-situasi lainnya.

Dalam konteks investasi reksa dana, memiliki dana darurat adalah untuk menghindarkan investor dari melakukan cutloss karena butuh uang untuk membiayai situasi daruratnya. Dalam situasi yang lain, ketika harga saham dan obligasi sedang terkoreksi dalam, dana darurat dapat berguna sebagai amunisi untuk membeli di harga rendah.

Dalam kondisi sisa dana yang terbatas, untuk menyiapkan dana darurat dan investasi reksa dana dapat dijalankan secara bersamaan. Misalkan dengan melanjutkan contoh di atas, dana sisa hanya ada Rp 1 juta, maka investor bisa menyisihkan Rp 500.000 untuk investasi dan Rp 500.000 untuk dana darurat.

Supaya dana darurat bisa cepat terkumpul, berikut ini adalah beberapa tips untuk menyiapkannya
1. Kurangi gaya hidup yang konsumtif dan berlebihan
Dengan mengurangi frekuensi ke mal, restoran dan kedai kopi atau membatasi hanya untuk kepentingan kantor saja, kita sudah dapat menghemat ratusan ribu hingga jutaan setiap bulannya.
2. Sisihkan dari THR dan bonus
Ketika mendapatkan THR dan bonus, langkah pertama adalah sisihkan sebagian untuk dana darurat. Jangan semuanya dihabiskan untuk konsumsi.
3. Sisihkan dari kenaikan gaji
Setiap kali menerima kenaikan gaji, maka selisih kenaikan tersebut segera disisihkan. Kita bisa mempertahankan gaya hidup seolah-olah tidak ada kenaikan gaji.
4.  Bersikap tenang dalam menghadapi situasi darurat
Semua hal yang diputuskan secara terburu-buru dan mendadak tidak hanya hasilnya tidak maksimal dan terkadang bisa juga sangat mahal. Dengan bersikap tenang ketika situasi buruk terjadi, kita bisa mengambil keputusan dengan baik dan tetap mencari solusi yang sesuai dengan kondisi keuangan kita

Kesimpulan
Menyiapkan dana darurat penting. Berinvestasi sejak dini untuk masa depan yang lebih baik juga tidak kalah pentingnya. Ketika menghadapi situasi ini, maka langkah yang paling baik adalah menyiapkan dua-duanya sekaligus. Mungkin saja hasilnya tidak maksimal, tapi paling tidak sambil mengumpulkan nilai investasi dapat berkembang, anda juga merasa lebih tenang karena memiliki dana darurat.

Demikian semoga artikel ini bermanfaat.



*Rudiyanto adalah penulis Buku “Sukses Finansial dengan Reksa Dana” dan “Fit Focus Finish” yang diterbitkan oleh Elex Media. Head of Operation and Business Development Panin Asset Management. Salah satu Manajer Investasi terbesar di Indonesia, penerima penghargaan reksa dana Tertinggi, Terbaik dan Terfavorit pada tahun 2015 oleh Majalah Investor – Infovesta. Rudiyanto juga merupakan anggota Kelompok Kerja (POKJA) Otoritas Jasa Keuangan untuk peningkatan Literasi Keuangan di Indonesia.  Blog rudiyanto.blog.kontan.co.id

FB Rudiyanto.Blog

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tak Lagi Khawatir Lupa Bawa Uang Tunai Berbelanja di Kawasan Wisata Samosir

Tak Lagi Khawatir Lupa Bawa Uang Tunai Berbelanja di Kawasan Wisata Samosir

Whats New
Info Limit Tarik Tunai BCA Sesuai Jenis Kartu ATM Lengkap

Info Limit Tarik Tunai BCA Sesuai Jenis Kartu ATM Lengkap

Spend Smart
3 Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu BCA, Penting saat Lupa Bawa di ATM

3 Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu BCA, Penting saat Lupa Bawa di ATM

Earn Smart
[POPULER MONEY] Serikat Pekerja Tuntut Naik Upah, Menaker Balik Tuntut Kenaikan Kompetensi | Luhut Janji Microsoft Tak Akan Menyesal Investasi Rp 27,6 Triliun di Indonesia

[POPULER MONEY] Serikat Pekerja Tuntut Naik Upah, Menaker Balik Tuntut Kenaikan Kompetensi | Luhut Janji Microsoft Tak Akan Menyesal Investasi Rp 27,6 Triliun di Indonesia

Whats New
Cara Bayar Tagihan FIF di ATM BCA, BRI, BNI, Mandiri, dan BTN

Cara Bayar Tagihan FIF di ATM BCA, BRI, BNI, Mandiri, dan BTN

Spend Smart
Bank Mandiri Tegaskan Tetap Jadi Pemegang Saham Terbesar BSI

Bank Mandiri Tegaskan Tetap Jadi Pemegang Saham Terbesar BSI

Whats New
Cek Jadwal Pembagian Dividen Astra Otoparts

Cek Jadwal Pembagian Dividen Astra Otoparts

Whats New
Syarat Ganti Kartu ATM Mandiri di CS Machine dan Caranya

Syarat Ganti Kartu ATM Mandiri di CS Machine dan Caranya

Whats New
Status Internasional Bandara Supadio Dihapus, Pengamat: Hanya Jadi 'Feeder' bagi Malaysia dan Singapura

Status Internasional Bandara Supadio Dihapus, Pengamat: Hanya Jadi "Feeder" bagi Malaysia dan Singapura

Whats New
Naik 36 Persen, Laba Bersih Adaro Minerals Capai Rp 1,88 Triliun Sepanjang Kuartal I-2024

Naik 36 Persen, Laba Bersih Adaro Minerals Capai Rp 1,88 Triliun Sepanjang Kuartal I-2024

Whats New
Jokowi Tambah Alokasi Pupuk Subsidi Jadi 9,55 Juta Ton di 2024

Jokowi Tambah Alokasi Pupuk Subsidi Jadi 9,55 Juta Ton di 2024

Whats New
Dampak Erupsi Gunung Ruang, 5 Bandara Masih Ditutup Sementara

Dampak Erupsi Gunung Ruang, 5 Bandara Masih Ditutup Sementara

Whats New
Kadin Gandeng Inggris, Dukung Bisnis Hutan Regeneratif

Kadin Gandeng Inggris, Dukung Bisnis Hutan Regeneratif

Whats New
Harita Nickel Catat Kenaikan Pendapatan 26 Persen pada  Kuartal I 2024

Harita Nickel Catat Kenaikan Pendapatan 26 Persen pada Kuartal I 2024

Whats New
Bappenas Buka Lowongan Kerja hingga 5 Mei 2024, Simak Persyaratannya

Bappenas Buka Lowongan Kerja hingga 5 Mei 2024, Simak Persyaratannya

Work Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com