Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menerapkan "Passion" di Tempat Kerja

Kompas.com - 12/11/2015, 07:03 WIB

3. Beri mereka sarana pembuktian diri dan meraih achievement

Kembali pada piramida kebutuhan manusia oleh Maslow. Manusia ingin merasakan eksistensi diri dan mendapatkan pengakuan, dalam pembuktian dirinya. Ini adalah bagian dari sensasi makna daam passion. 

Buatlah sistem di mana setiap karyawan dan anggota tim bisa merasakan kepuasan karena berhasil menyelesaikan sesuatu atau meraih suatu penghargaan.

Bagaimana mereka bisa merasa mendapatkan penghargaan? Pengakuan macam apa yang mereka inginkan? Pengakuan seperti apa yang sesuai dengan passion mereka?

4. Fasilitasi klub hobi dan minat di kantor Anda

Anda tidak akan percaya seberapa efektifnya klub hobi dan forum minat di berbagai kantor yang saya datangi, dalam mempertahankan kepuasan bekerja, membangun teamwork, dan menekan angka turn over karyawan. Sangat sangat efektif!

Semua orang perlu hobi. Hobi menyegarkan pikiran mereka dan membuat mereka serasa di ‘rumah’. Jadi daripada mereka mencari fasilitas dan kepuasan ini di tempat lain yang tidak ada hubungannya dengan kantor Anda, (yang bisa- bisa mengalihkan konsentrasi mereka dari tugas mereka), lebih baik fasilitasilah kegiatan, klub, dan aktivitas hobi di kantor Anda.

5. Buat program kompetitif sehat antar karyawan dalam passion

Walau tidak semua kompetisi itu baik, tapi kompetisi ringan dan sehat yang diselipkan diantara rutinitas bisa membantu mereka mendapatkan sense of achievement sekaligus kebutuhan interaksi.

Itulah rahasia yang membuat aplikasi Nike Plus bisa sangat efektif memotivasi para penggunanya. Sampai-sampai ada orang yang lari tengah malam buta hanya untuk mendapatkan badge “Night Owl”, untuk bersaing dengan rekannya yang sudah lebih dulu mendapatkan bagde yang sama.

Sekarang bayangkan mereka bisa memiliki passion yang sama dalam meraih target dalam kompetisi sehat di rutinitas mereka! Tidak perlu bonus uang, buatlah sehingga kompetisi itu sendiri yang menarik untuk mereka!

6. Bangun ownership dalam proyek mereka

Passion itu personal. Passion itu kebanggan. Ketika karyawan diberi sense of ownership pada proyek mereka, ketika mereka dibuat merasa ‘memiliki’ proyekatau tugas yang sedang mereka kerjakan, mereka akan mengerjakannya lebih optimal, karena adanya faktor motivasi intrinsik.

Bangun sense of ownership dalam proyek mereka, dengan membiarkan mereka melakukan variasi bertanggung jawab atas proyek itu.

Biarkan juga mereka mengambil keputusan atau melakukan perubahan kecil dalam pelaksanaannya. Dengan membiarkan mereka membuat proses kerja proyek itu jadi lebih menyenangkan dan bisa mereka nikmati.

Tanpa hal ini, mereka akan sulit untuk care pada proyek dan tugas yang telah diberikan. Dan bila tidak care, walau terus di- push gimana mereka mau bekerja optimal?

Demikianlah 6 cara untuk mengaplikasikan passion dalam style manajemen bisnis Anda. Cobalah yang tepat untuk Anda dan bisnis Anda, campurkan dengan gaya manajemen tradisional, dan temukan formula passion manajemen yang paling pas untuk Anda!

Bagaimana cara Anda menerapkan passion di tempat kerja?

*Dedy Dahlan adalah seorang passsion coach yang juga penulis best seller dari buku Lakukan Dengan Hati, Ini Cara Gue, dan Passion!–Ubah Hobi Jadi Duit, yang dikenal luas dengan gaya penulisan dan gaya panggungnya yang jenaka, nyeleneh, blakblakan, kreatif, dengan materi praktikal. Biasa dipanggil Coach D, ia adalah anggota dan coach tersertifikasi dari ICF (International Coach Federation), yang memusatkan diri pada pengembangan passion dan profesi.

Memperkenalkan metode PIPO Passion Coaching-nya sebagai pembicara di ICF’s Indonesia Coaching Summit 2013, Coach D adalah inisiator dari konsep "Fun Learning" dan "Passion Based Office", serta kerap menggunakan skill stand up comedy dalam training dan seminar-seminarnya. FB Page: coachdedydahlan.
Website: http://www.dedydahlan.com

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com