Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Konflik Arab-Iran, Harga Emas Dunia Melonjak

Kompas.com - 05/01/2016, 08:37 WIB

CHICAGO, KOMPAS.com - Emas berjangka di divisi COMEX New York Mercantile Exchange berakhir naik pada Senin (4/1/2016) waktu setempat (Selasa pagi WIB), seiring melemahnya pasar saham AS dan ketegangan di Timur Tengah.

Kontrak emas yang paling aktif untuk pengiriman Februari ditutup naik 15 dollar AS atau 1,41 persen, menjadi 1.075,20 dollar AS per ounce.

Emas mendapat dukungan karena indeks Dow Jones Industrial Average AS turun 2,04 persen pada pukul 17.50 GMT di tengah ketidakstabilan ekonomi global. Para analis meyebutkan, ketika ekuitas AS mencatat kerugian, logam mulia biasanya naik, karena investor mencari tempat yang aman.

Ketegangan di Timur Tengah juga memicu perburuan terhadap logam mulia yang dinilai sebagai aset "safe haven", karena Arab Saudi telah memutus hubungan diplomatik dengan Iran.

Kementerian Luar Negeri Tiongkok telah menyerukan semua pihak untuk menahan diri di wilayah tersebut, menyatakan pihak-pihak harus memecahkan perbedaan mereka melalui dialog dan komunikasi.

Logam mulia mendapat dukungan lebih lanjut ketika laporan yang dirilis Senin oleh Institute for Supply Management (ISM) menunjukkan indeks manufaktur jatuh ke tingkat yang jauh lebih buruk dari yang diperkirakan pada 48,2. Analis mencatat bahwa ini adalah angka terburuk sejak Juli 2009.

Meskipun ekuitas AS turun, Indeks Dollar AS naik 0,2 persen menjadi 98,90 pada 17:55 GMT. Emas dan dollar AS biasanya bergerak berlawanan arah. Jika dollar AS menguat maka emas berjangka akan jatuh karena emas yang diukur dengan dollar AS menjadi lebih mahal bagi investor.

Sementara  perak untuk pengiriman Maret naik 3,8 sen, atau 0,28 persen, menjadi 13,841 dollar AS per ounce. Platinum untuk pengiriman April turun 8,7 dollar AS, atau 0,97 persen, menjadi ditutup pada 884,50 dollar AS per ounce. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Satgas Judi Online Belum Mulai Bekerja, Pemerintah Masih Susun Formula

Satgas Judi Online Belum Mulai Bekerja, Pemerintah Masih Susun Formula

Whats New
Penyaluran Kredit Ultra Mikro Capai Rp 617,9 Triliun di Kuartal I-2024

Penyaluran Kredit Ultra Mikro Capai Rp 617,9 Triliun di Kuartal I-2024

Whats New
Bayar Klaim Simpanan 10 BPR Bangkrut, LPS Kucurkan Rp 237 Miliar per April 2024

Bayar Klaim Simpanan 10 BPR Bangkrut, LPS Kucurkan Rp 237 Miliar per April 2024

Whats New
[POPULER MONEY] Mendag Zulhas: Warung Madura Boleh Buka 24 Jam | KFC Malaysia Tutup Lebih dari 100 Gerai, Imbas Boikot

[POPULER MONEY] Mendag Zulhas: Warung Madura Boleh Buka 24 Jam | KFC Malaysia Tutup Lebih dari 100 Gerai, Imbas Boikot

Whats New
Kode Transfer BCA, BRI, BNI, BTN, Mandiri, dan Bank Lainnya

Kode Transfer BCA, BRI, BNI, BTN, Mandiri, dan Bank Lainnya

Spend Smart
Cara Beli Token Listrik di ATM BRI, BNI, Mandiri, BTN, dan BSI

Cara Beli Token Listrik di ATM BRI, BNI, Mandiri, BTN, dan BSI

Spend Smart
Cara Tukar Uang Rusak di Bank Indonesia dan Syaratnya

Cara Tukar Uang Rusak di Bank Indonesia dan Syaratnya

Spend Smart
Lelang 7 Seri SUN, Pemerintah Kantongi Rp 21,5 Triliun

Lelang 7 Seri SUN, Pemerintah Kantongi Rp 21,5 Triliun

Whats New
Indosat Catat Laba Rp 1,29 Triliun di Kuartal I-2024

Indosat Catat Laba Rp 1,29 Triliun di Kuartal I-2024

Whats New
Adira Finance Cetak Laba Bersih Rp 432 Miliar pada Kuartal I-2024

Adira Finance Cetak Laba Bersih Rp 432 Miliar pada Kuartal I-2024

Whats New
Inaplas Dukung Pemerintah Atasi Polusi Sampah Plastik

Inaplas Dukung Pemerintah Atasi Polusi Sampah Plastik

Whats New
Program Pemberdayaan Daerah Gambut di Bengkalis oleh PT KPI Mampu Tingkatkan Pendapatan Masyarakat

Program Pemberdayaan Daerah Gambut di Bengkalis oleh PT KPI Mampu Tingkatkan Pendapatan Masyarakat

Whats New
Astra Internasional Bakal Tebar Dividen Rp 17 Triliun, Simak Rinciannya

Astra Internasional Bakal Tebar Dividen Rp 17 Triliun, Simak Rinciannya

Whats New
Emiten Nikel IFSH Catat Penjualan Rp 170 Miliar di Kuartal I 2024

Emiten Nikel IFSH Catat Penjualan Rp 170 Miliar di Kuartal I 2024

Whats New
Starlink Telah Kantongi Surat Uji Laik Operasi di Indonesia

Starlink Telah Kantongi Surat Uji Laik Operasi di Indonesia

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com