Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

DPR: Kalau Lapindo Punya Uang buat "Ngebor", Lebih Baik untuk Bayar Utang ke Masyarakat

Kompas.com - 25/01/2016, 18:36 WIB
Estu Suryowati

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Sejumlah anggota Komisi VII Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI mendesak pemerintah untuk tidak lagi memberikan izin pengeboran kepada PT Lapindo Brantas di Sidoarjo, Jawa Timur.

Hal itu disampaikan dalam rapat kerja dengan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Sudirman Said, Senin (25/1/2016). Pernyataan keras terkait kegiatan pengeboran Lapindo antara lain disampaikan oleh Joko Purwanto (anggota Fraksi PPP), Harry Purnomo (Fraksi Gerindra), Syaikhul Islam (Fraksi PKB), Kurtubi (Fraksi Nasdem), dan Mulyadi (Wakil Ketua Fraksi Partai Demokrat).

Joko Purwanto meminta pemerintah untuk menghentikan proses pengeboran Lapindo di Sidoarjo. Sebab, patahan yang ada di lokasi tersebut saat ini tidak bisa diprediksi. Bahkan, banyak sumur masyarakat yang juga menjadi tempat semburan lumpur.

"Kalau (Lapindo) punya uang buat ngebor, mending uangnya untuk bayar utang saja ke masyarakat," kata Joko.

Syaikhul yang berasal dari daerah pemilihan Jawa Timur menekankan, masyarakat di Sidoarjo tidak mau lagi kejadian pada tahun 2006 terulang.

"Sekarang dia (Lapindo) mau ngebor lagi? Kita realistis saja. Dulu dia bertanggung jawab, enggak? Saya ingin kita menghentikan ini, atas nama kemanusiaan," imbuh Syaikhul.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Penerimaan Pajak Konsumsi Terkontraksi 16,1 Persen

Penerimaan Pajak Konsumsi Terkontraksi 16,1 Persen

Whats New
Catat, 7 Strategi Punya Rumah untuk Milenial dan Gen Z

Catat, 7 Strategi Punya Rumah untuk Milenial dan Gen Z

Earn Smart
Simak 8 Tips Menabung untuk Beli Rumah

Simak 8 Tips Menabung untuk Beli Rumah

Earn Smart
Melalui Transportasi Laut, Kemenhub Berupaya Wujudkan Konektivitas di Indonesia Timur

Melalui Transportasi Laut, Kemenhub Berupaya Wujudkan Konektivitas di Indonesia Timur

Whats New
Status 17 Bandara Internasional Dihapus, INACA Ungkap Sederet Manfaatnya untuk Penerbangan Nasional

Status 17 Bandara Internasional Dihapus, INACA Ungkap Sederet Manfaatnya untuk Penerbangan Nasional

Whats New
1 Lot Berapa Lembar Saham? Ini Perhitungan Mudahnya

1 Lot Berapa Lembar Saham? Ini Perhitungan Mudahnya

Spend Smart
Jumlah Bandara Internasional Dipangkas, InJourney Airports: Banyak yang Tidak Efisien

Jumlah Bandara Internasional Dipangkas, InJourney Airports: Banyak yang Tidak Efisien

Whats New
Usai Gempa Garut, Pertamina Pastikan SPBU hingga Pangkalan Elpiji di Jabar Aman

Usai Gempa Garut, Pertamina Pastikan SPBU hingga Pangkalan Elpiji di Jabar Aman

Whats New
Kemenkop-UKM Tegaskan Tidak Melarang Warung Madura Beroperasi 24 Jam

Kemenkop-UKM Tegaskan Tidak Melarang Warung Madura Beroperasi 24 Jam

Whats New
BTN Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3 dan S1, Simak Kualifikasinya

BTN Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3 dan S1, Simak Kualifikasinya

Work Smart
Ada Gempa Garut, Kereta Cepat Whoosh Tetap Beroperasi Normal

Ada Gempa Garut, Kereta Cepat Whoosh Tetap Beroperasi Normal

Whats New
Akhirnya, Bea Cukai Bebaskan Bea Masuk Alat Belajar SLB yang Tertahan Sejak 2022

Akhirnya, Bea Cukai Bebaskan Bea Masuk Alat Belajar SLB yang Tertahan Sejak 2022

Whats New
Sri Mulyani Minta Ditjen Bea Cukai Perbaiki Layanan Usai 3 Keluhan Terkait Pelayanan Viral di Medsos

Sri Mulyani Minta Ditjen Bea Cukai Perbaiki Layanan Usai 3 Keluhan Terkait Pelayanan Viral di Medsos

Whats New
Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

Whats New
Jadi Sorotan, Ini 3 Keluhan Warganet soal Bea Cukai yang Viral Pekan Ini

Jadi Sorotan, Ini 3 Keluhan Warganet soal Bea Cukai yang Viral Pekan Ini

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com