Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rieke Minta Buruh BUMN Tak Berhenti Berjuang

Kompas.com - 01/05/2016, 16:17 WIB
Estu Suryowati

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Anggota Komisi VI Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI Rieke Diah Pitaloka, meminta para pekerja Badan Usaha Milik Negara (BUMN) untuk terus memperjuangkan hak-haknya.

Hal tersebut ia sampaikan dalam sambutan pengangkatan 5.000 tenaga PKWT dan alih daya PT Pos Indonesia (Persero) sebagai karyawan tetap, bertepatan dengan May Day, Minggu (1/5/2016).

"Saya harap Komisaris di PT Pos membantu perjuangan pekerjanya. Ini juga sudah terjadi di pelabuhan," ucap Rieke kepada petinggi Pos Indonesia.

Dia mengatakan, boleh saja Komisaris mendapatkan gaji dan dividen karena memang sesuai dengan kompetensinya dan tanggungjawab yang dipikul. Akan tetapi, Rieke meminta Komisaris BUMN termasuk Pos Indonesia bisa mencari cara mengangkat tenaga alih daya tanpa membebani keuangan perusahaan.

Pada kesempatan itu Rieke menceritakan, kedekatannya dengan Pos Indonesia memang sudah lama. Sebagai kolektor filateli, Rieke juga pernah didaulat sebagai Duta Pos Jawa Barat. Bahkan Rieke mengakui, serikat pekerja Pos Indonesia juga banyak mendukung karier politiknya.

Rieke pun mengatakan, dari situlah muncul kontrak politik antara dirinya dengan pekerja BUMN khususnya Pos Indonesia.

"Selamat akhirnya perjuangan itu (berhasil)," kata Rieke.

Ke depan kata Rieke, masih banyak yang harus diperjuangkan Pos Indonesia, salah satunya menagih piutang yang ada di pemerintah.

Selain itu, soal pensiun karyawan Pos Indonesia pun masih menjadi PR besar.

"Ada yang pensiunannya di bawah UMP. Ada yang Rp 500.000. Dan mereka tidak mendapatkan bansos karena alasannya pensiunan BUMN," kata mantan anggota Komisi IX DPR RI itu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

BRI Dukung UMKM Produk Dekorasi Rumah Tembus Pasar Internasional

BRI Dukung UMKM Produk Dekorasi Rumah Tembus Pasar Internasional

Whats New
OJK Sebut Kredit Macet Perbankan Turun Setelah Pandemi

OJK Sebut Kredit Macet Perbankan Turun Setelah Pandemi

Whats New
Harga Koin Meme Pepe Melonjak 820 Persen Sejak Awal Tahun

Harga Koin Meme Pepe Melonjak 820 Persen Sejak Awal Tahun

Earn Smart
Mengenal Layanan SEO Cryptocurrency Unggulan dari Arfadia untuk Bisnis Blockchain

Mengenal Layanan SEO Cryptocurrency Unggulan dari Arfadia untuk Bisnis Blockchain

Whats New
10 Kota Termahal di Dunia untuk Ekspatriat, 2 Ada di Asia

10 Kota Termahal di Dunia untuk Ekspatriat, 2 Ada di Asia

Whats New
High-speed Sleeper Train Perdana Beroperasi di Hong Kong, Segini Harga Tiketnya

High-speed Sleeper Train Perdana Beroperasi di Hong Kong, Segini Harga Tiketnya

Whats New
Menakar Kemungkinan BTN Syariah Alihkan Haluan Akuisisi ke Bank Victoria Syariah

Menakar Kemungkinan BTN Syariah Alihkan Haluan Akuisisi ke Bank Victoria Syariah

Whats New
Kisah Sukateno Bangun Peternakan Kambing dari KUR

Kisah Sukateno Bangun Peternakan Kambing dari KUR

Whats New
Anteraja dan SiCepat Ungkap Alasan Senang Berkolaborasi dengan Shopee

Anteraja dan SiCepat Ungkap Alasan Senang Berkolaborasi dengan Shopee

Whats New
Naik 25 Persen, Whoosh Angkut 85.000 Penumpang Selama Libur Idul Adha

Naik 25 Persen, Whoosh Angkut 85.000 Penumpang Selama Libur Idul Adha

Whats New
Tim Prabowo Bantah Kabar Kerek Rasio Utang jadi 50 Persen PDB

Tim Prabowo Bantah Kabar Kerek Rasio Utang jadi 50 Persen PDB

Whats New
Mengapa Produksi Beras RI Konsisten Turun Selama 6 Tahun Terakhir? Ini Alasannya

Mengapa Produksi Beras RI Konsisten Turun Selama 6 Tahun Terakhir? Ini Alasannya

Whats New
Catat, Tips Mulai Investasi untuk Pasangan Muda

Catat, Tips Mulai Investasi untuk Pasangan Muda

Earn Smart
Rupiah Tembus Level Rp 16.400 Dipicu Kabar Prabowo Naikkan Rasio Utang hingga 50 Persen

Rupiah Tembus Level Rp 16.400 Dipicu Kabar Prabowo Naikkan Rasio Utang hingga 50 Persen

Whats New
Konsumen Indonesia Dinilai Makin Prioritaskan 'Value' Produk ketimbang Harga

Konsumen Indonesia Dinilai Makin Prioritaskan "Value" Produk ketimbang Harga

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com