Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini Kata Pilot Senior Soal Turbulensi

Kompas.com - 11/05/2016, 15:01 WIB
Muhammad Fajar Marta

Penulis

Awan selalu menjadi gambaran keadaan udara yang tidak stabil, tergantung besar dan kecilnya awan.

Karena itu, derajat guncangan sangat dipengaruhi oleh ukuran awan.

jenis awan yang paling memberikan guncangan dan sangat berbahaya bagi penerbangan adalah jenis awan cumulonimbus.

Namun, jenis turbulensi ini sangat dapat dihindari yaitu dengan mengenal karasteristik seputar awan tersebut ditambah bantuan alat yang sudah terpasang di setiap pesawat modern yaitu radar pendeteksi awan dan cuaca.

2. Turbulensi Udara Cerah ( CAT : Clear Air Turbulence)

Untuk jenis turbulensi ini, strategi penghindaran area guncangan menjadi lain.

"Sebab, kita tidak dapat melihatnya baik secara visual langsung ataupun dengan melalui bantuan deteksi alat atau instrument," kata pria yang sudah 10 tahun tinggal di Doha Qatar ini.

Menurut dia, CAT ini bisa terjadi di area sekitar Jet Stream, atau angin thermal yang sangat kencang di ketinggian jauh (high altitude)

Selain itu, CAT bisa juga terjadi jika ada perubahan arah dan kecepatan angin yang mendadak di segala ketinggian baik ketinggian rendah atau ketinggian atas.

CAT bisa juga terjadi akibat angin yang kencang melewati daerah geografis dengan banyak pegunungan.

Dalam kondisi ini, angin yang tadinya stabil menjadi terguncang setelah menabrak obyek geografis seperti pegunungan tersebut.

Akibatnya, arah dan kecepatan angin akan berubah-ubah secara dramatis setelah angin melewati daerah geografis yang bergunung gunung.

"Contohnya, jika angin barat sedang bertiup kencang di atas pulau sumatera, maka dapat dipastikan, setelah angin tersebut menabrak deretan bukit barisan di sebelah timur sumatera, udara di daerah itu akan berguncang," kata lulusan angkatan pertama SMA Taruna Nusantara Magelang ini.

CAT pun dapat terjadi di area sekitar awan besar, contohnya adalah awan cumulonimbus.

Terbang di udara cerah namun di sekitarnya terdapat awan cumulonimbus, juga berpotensi menerima guncangan.

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com