KOMPAS.com – Suaranya halus. Kadang-kadang nyaris tak terdengar, bahkan.
Siapa nyana, sosok yang sekarang akan ditemui di tengah jejalin benang sutra ini dulunya adalah artis panggung di kawasan Kalijodo, Jakarta Utara.
"Nama panggung saya dulu Hendar Rogesta," kenang lelaki itu, saaat Kompas.com berkesempatan bertatap muka dengannya pada medio Mei 2016.
Dialah Hendar Suhendar (37 tahun).
Jauh dari ingar-bingar panggung, Hendar yang sekarang adalah sosok di balik bangkitnya sentra industri tenun ikat Garut di Kampung Panawuan, Desa Sukajaya, Kecamatan Tarogong Kidul, Kabupaten Garut.
Tenun ikat Garut yang sempat pudar pamornya, kini telah menggeliat lagi, setelah Hendar memutuskan pulang kampung pada 2009.
“Tak hanya hidup, tenun Garut juga sudah menemukan identitasnya sendiri,” ungkap Hendar.
Menjadi harapan
Srakk...brukk..ckk... Suara yang terus berulang tersebut menyambut kedatangan rombongan Kompas.com ke "bengkel" Sutra Alam Family milik Hendar.
Bangunan bengkel ini bersebelahan dengan rumah Hendar. Sawah yang menghijau menjadi pemandangan di luar bengkel.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanDapatkan informasi dan insight pilihan redaksi Kompas.com
Daftarkan EmailPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.