Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

BI Prediksi Permintaan Kredit Meningkat pada Akhir 2016

Kompas.com - 14/10/2016, 20:41 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com – Bank Indonesia (BI) dalam Survei Perbankan memprediksi pertumbuhan kredit baru meningkat pada kuartal IV 2016 dibandingkan kuartal sebelumnya.

Prediksi ini didorong ekspektasi kondisi ekonomi yang lebih baik, tren penurunan suku bunga kredit, dan meningkatnya kondisi likuiditas.

“Rata-rata suku bunga Kredit Modal Kerja, Kredit Investasi, dan Kredit Konsumsi pada kuartal IV 2016 diperkirakan turun masing-masing 13 basis poin, 8 basis poin, dan 2 basis poin,” tulis BI dalam pernyataan resminya, Jumat (14/10/2016).

Bank sentral menjelaskan, perkiraan pertumbuhan kredit baru pada kuartal IV 2016 terlihat dari Saldo Bersih Tertimbang (SBT) permintaan kredit baru pada kuartal IV 2016 sebesar 98,7 persen, meningkat dari 62,6 persen pada kuartal sebelumnya.

Meningkatnya optimisme permintaan kredit baru itu terutama didorong perkiraan kondisi ekonomi yang lebih baik, rencana penurunan suku bunga kredit, dan kondisi likuiditas bank yang lebih baik pada kuartal IV 2016.

Prioritas penyaluran kredit pada kuartal IV 2016 tak berbeda dengan kuartal sebelumnya.

Berdasarkan sektor ekonomi, prioritas utama adalah sektor perdagangan besar dan eceran, sektor industri pengolahan, sektor real estat, usaha persewaan, serta jasa perusahaan.

Kebijakan penyaluran kredit perbankan pada kuartal IV 2016 yang cenderung lebih longgar dari kuartal sebelumnya diindikasikan dapat menggenjot laju pertumbuhan kredit.

Ini terlihat dari SBT kebijakan penyaluran kredit pada kuartal IV 2016 sebesar 17,6 persen, lebih rendah dibandingkan 29,1 persen pada kuartal sebelumnya, atau terendah selama 2016.

“Pelonggaran kebijakan kredit tersebut terutama meliputi pemberian suku bunga kredit yang lebih rendah dan penurunan biaya provisi,” ungkap BI.

Adapun faktor yang mendorong perbankan memperlonggar kebijakan kreditnya antara lain perkiraan kondisi ekonomi ke depan yang lebih baik, kondisi likuiditas perbankan yang meningkat, dan kondisi sektor riil yang memerlukan dukungan pembiayaan.

 

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

10 Kota Termahal di Dunia untuk Ekspatriat, 2 Ada di Asia

10 Kota Termahal di Dunia untuk Ekspatriat, 2 Ada di Asia

Whats New
High-speed Sleeper Train Perdana Beroperasi di Hong Kong, Segini Harga Tiketnya

High-speed Sleeper Train Perdana Beroperasi di Hong Kong, Segini Harga Tiketnya

Whats New
Menakar Kemungkinan BTN Syariah Alihkan Haluan Akuisisi ke Bank Victoria Syariah

Menakar Kemungkinan BTN Syariah Alihkan Haluan Akuisisi ke Bank Victoria Syariah

Whats New
Kisah Sukateno Bangun Peternakan Kambing dari KUR

Kisah Sukateno Bangun Peternakan Kambing dari KUR

Whats New
Anteraja dan SiCepat Ungkap Alasan Senang Berkolaborasi dengan Shopee

Anteraja dan SiCepat Ungkap Alasan Senang Berkolaborasi dengan Shopee

Whats New
Naik 25 Persen, Whoosh Angkut 85.000 Penumpang Selama Libur Idul Adha

Naik 25 Persen, Whoosh Angkut 85.000 Penumpang Selama Libur Idul Adha

Whats New
Tim Prabowo Bantah Kabar Kerek Rasio Utang jadi 50 Persen PDB

Tim Prabowo Bantah Kabar Kerek Rasio Utang jadi 50 Persen PDB

Whats New
Mengapa Produksi Beras RI Konsisten Turun Selama 6 Tahun Terakhir? Ini Alasannya

Mengapa Produksi Beras RI Konsisten Turun Selama 6 Tahun Terakhir? Ini Alasannya

Whats New
Catat, Tips Mulai Investasi untuk Pasangan Muda

Catat, Tips Mulai Investasi untuk Pasangan Muda

Earn Smart
Rupiah Tembus Level Rp 16.400 Dipicu Kabar Prabowo Naikkan Rasio Utang hingga 50 Persen

Rupiah Tembus Level Rp 16.400 Dipicu Kabar Prabowo Naikkan Rasio Utang hingga 50 Persen

Whats New
Konsumen Indonesia Dinilai Makin Prioritaskan 'Value' Produk ketimbang Harga

Konsumen Indonesia Dinilai Makin Prioritaskan "Value" Produk ketimbang Harga

Whats New
OJK: Belum Ada Lagi Unit Usaha Syariah Bank yang Mengajukan Spin-Off

OJK: Belum Ada Lagi Unit Usaha Syariah Bank yang Mengajukan Spin-Off

Whats New
Ini 6 Tantangan Perkembangan Reksa Dana Saham di Indonesia

Ini 6 Tantangan Perkembangan Reksa Dana Saham di Indonesia

Whats New
Libur Idul Adha, PGN: Layanan Gas Bumi Siaga 24 jam

Libur Idul Adha, PGN: Layanan Gas Bumi Siaga 24 jam

Whats New
Ajinomoto Indonesia Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan S1 dan S2, Ini Syaratnya

Ajinomoto Indonesia Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan S1 dan S2, Ini Syaratnya

Work Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com