Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Brexit" hingga Trump, Ini Peristiwa Penting Ekonomi Global di 2016

Kompas.com - 22/12/2016, 07:00 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Tahun 2016 dianggap sebagai tahun yang cukup berat bagi perekonomian global.

Tidak hanya pelambatan ekonomi yang terjadi di berbagai negara di dunia, perekonomian global pun diwarnai beragam peristiwa yang berpengaruh besar pada tahun ini.

Kompas.com merangkum beberapa peristiwa penting yang mewarnai kondisi perekonomian global tahun 2016.

Mulai dari “Brexit” hingga Donald Trump, kami melaporkannya kembali untuk Anda.

1. Pencabutan sanksi ekonomi Iran

Awal tahun 2016, sanksi ekonomi internasional negara-negara besar atas Iran dicabut. Sejak program nuklir Iran diketahui tahun 2002 lalu, PBB, Uni Eropa, AS, dan beberapa negara lain menjatuhkan sanksi ekonomi terhadap Iran.

Dengan pencabutan sanksi ekonomi tersebut, maka perdagangan dari dan ke Iran akan lebih mudah.

Perusahaan-perusahaan global pun bisa melakukan perdagangan dengan Iran, semisal raksasa penerbangan Boeing dan Airbus yang sudah melakukan kesepakatan pembelian pesawat dengan maskapai IranAir.

Selain itu, Iran juga langsung menggenjot produksi minyaknya yang selama ini terhambat kala sanksi dijatuhkan.

Beberapa waktu lalu, Direktur Internasional National Iranian Oil Company (NIOC) Seyed Mohsen Ghamsari mengemukakan, produksi minyak Iran kini sudah sampai 3,8 juta barrel per hari (bph). Tak hanya itu, Iran pun akan terus meningkatkan produksi.

2. “Brexit”

Menuju pertengahan tahun 2016, dunia dikejutkan dengan hasil referendum Inggris, yang memutuskan negara tersebut keluar dari keanggotaan Uni Eropa, yang dikenal dengan istilah “Brexit”.

Dampak Brexit diyakini bisa menjalar ke perekonomian dunia, termasuk pada pasar keuangan, pasar modal, hingga harga emas dan minyak dunia.

Bank Indonesia (BI) menilai, keputusan Brexit mengejutkan dunia dan bisa berimplikasi jangka panjang.

Menurut kajian bank sentral, pertumbuhan ekonomi Inggris bisa menurun sampai 7 persen pada tahun 2030.

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pasar Kripto Berpotensi 'Rebound', Simak Prospek Jangka Panjangnya

Pasar Kripto Berpotensi "Rebound", Simak Prospek Jangka Panjangnya

Earn Smart
Asosiasi 'Fintech Lending' Buka Suara Soal Pencabutan Izin Usaha TaniFund

Asosiasi "Fintech Lending" Buka Suara Soal Pencabutan Izin Usaha TaniFund

Whats New
Pihak Minimarket Diminta Ikut Tanggung Jawab Keamanan Parkir, Asosiasi: Kami Sudah Pasang CCTV dan Beri Peringatan

Pihak Minimarket Diminta Ikut Tanggung Jawab Keamanan Parkir, Asosiasi: Kami Sudah Pasang CCTV dan Beri Peringatan

Whats New
Pasar Kripto 'Sideways', Simak Tips 'Trading' untuk Pemula

Pasar Kripto "Sideways", Simak Tips "Trading" untuk Pemula

Earn Smart
Sederet Langkah Kemenhub Pasca Kasus Kekerasan di STIP Jakarta

Sederet Langkah Kemenhub Pasca Kasus Kekerasan di STIP Jakarta

Whats New
Harga Emas Terbaru 10 Mei 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 10 Mei 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Harga Emas Antam: Detail Harga Terbaru Pada Jumat 10 Mei 2024

Harga Emas Antam: Detail Harga Terbaru Pada Jumat 10 Mei 2024

Spend Smart
Gandeng BUMDes, Anak Usaha SMGR Kembangkan Program Pengelolaan Sampah

Gandeng BUMDes, Anak Usaha SMGR Kembangkan Program Pengelolaan Sampah

Whats New
Daftar 27 Bandara Baru yang Dibangun Selama Pemerintahan Presiden Jokowi

Daftar 27 Bandara Baru yang Dibangun Selama Pemerintahan Presiden Jokowi

Whats New
Harga Bahan Pokok Jumat 10 Mei 2024, Harga Ikan Kembung Naik

Harga Bahan Pokok Jumat 10 Mei 2024, Harga Ikan Kembung Naik

Whats New
Ini Program Pertagas yang Dinilai Dapat Menggerakkan Perekonomian Masyarakat Desa

Ini Program Pertagas yang Dinilai Dapat Menggerakkan Perekonomian Masyarakat Desa

Whats New
Kenaikan BI Rate Jadi 6,25 Persen Tidak Perlu Dikhawatirkan

Kenaikan BI Rate Jadi 6,25 Persen Tidak Perlu Dikhawatirkan

Whats New
6 Instrumen Keuangan yang Cocok untuk Membangun Dana Darurat

6 Instrumen Keuangan yang Cocok untuk Membangun Dana Darurat

Spend Smart
Gelar RUPST, PT Timah Umumkan Susunan Direksi Baru

Gelar RUPST, PT Timah Umumkan Susunan Direksi Baru

Whats New
[POPULER MONEY] Usai Tutup Pabrik, Bata Akan Lakukan Usaha Ini | Temuan Ombudsman soal Dana Nasabah di BTN Raib

[POPULER MONEY] Usai Tutup Pabrik, Bata Akan Lakukan Usaha Ini | Temuan Ombudsman soal Dana Nasabah di BTN Raib

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com