Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Teddy Oetomo

Head of Intermediary PT Schroder Investment Management Indonesia 

Bagaimana Gejolak Rupiah di Mata Dunia?

Kompas.com - 12/01/2017, 12:30 WIB
Kompas TV Ini Dampak Nyata Pelemahan Rupiah Pada Industri
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini
EditorAprillia Ika

Di saat Fed Tantrum, juga terdapat efek kejut (surprise effect) yang lebih besar dikarenakan dunia masih terbuai dengan penambahan likuiditas yang begitu besar sejak krisis global 2008.

Terutama, di tahun penambahan likuiditas global sejak krisis global 2008 telah mengakibatkan mata uang negara-negara lain, termasuk Indonesia menguat secara masif.

Sehingga, pada saat Fed Tantrum terjadi, mata uang negara-negara lain, termasuk Indonesia berada di posisi yang cukup mahal (overpriced).

Sejak saat itu, Rupiah sendiri telah melemah cukup banyak dari level 10,000 hingga saat ini 13,000.

Amerika Serikat vs Indonesia

Di akhir kata, tidak dapat dipungkiri bahwa kebijakan pemerintah Amerika Serikat akan berimbas terhadap negara-negara lain, termasuk Indonesia.

Memang bukan tidak mungkin bahwa akan terdapat saat-saat di mana Indonesia mungkin menghadapi tekanan terhadap Rupiah.

Namun, dengan kapasitas yang dimiliki Indonesia, ditambah dengan prospek ekonomi Indonesia ke depannya, kita berharap bahwa sekalipun ada tekanan, hanya akan berlangsung untuk jangka pendek dan temporer.

Sehingga, risiko yang mungkin dihadapi perekonomian Indonesia ke depannya diharapkan dapat ditanggulangi dengan baik dikarenakan kapasitas yang dimiliki Bank Indonesia untuk menjaga stabilitas Rupiah.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com