Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Momentum the Fed Berlalu, IHSG Diprediksi Tertekan

Kompas.com - 20/03/2017, 07:39 WIB
Estu Suryowati

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Melihat minimnya sentimen yang mempengaruhi pasar pekan ini, pergerakan komoditas dan nilai tukar diprediksikan bakal menjadi faktor utama pergerakan bursa global.

Aksi beli fantastis paska-momentum Fed Rate sudah berlalu, sehingga pada pekan ini bursa global diperkirakan terkoreksi. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) sendiri juga diperkirakan sedikit alami tekanan.

"Di awal pekan, rentang pergerakan di kisaran 5.446-5.550," kata analis dari Reliance Securities Lanjar Nafi melalui keterangan tertulis kepada Kompas.com, Senin (20/3/2017).

Saham-saham yang masih dapat diperhatikan untuk pekan ini diantaranya ANTM, LPCK, MLPL, dan TINS.

Pekan lalu, IHSG mengawali pekan dengan menguat optimistis dengan aksi beli investor yang terlihat cukup tinggi.

Outlook pertumbuhan kredit Indonesia yang diperkirakan cukup baik pada tahun ini mampu menjadi pendorong penguatan IHSG. Menjelang akhir pekan, seakan merasa terlepas dari ketidakpastian sentimen The Fed, mayoritas bursa di global optimistis. The Fed sesuai ekspektasi menaikan suku bunga 25 basis poin menjadi satu persen.

"IHSG bergerak optimistis sejak awal sesi perdagangan dan ditutup mengalami penguatan terbesar pada tahun ini. Bank Indonesia pun mengambil langkah aman dengan menahan suku bunga di level 4,75 persen," ucap Lanjar.

IHSG ditutup naik 22,19 poin sebesar 0,40 persen di level 5.540,43 dengan aksi beli investor asing yang tercatat net buy sebesar Rp 2,48 triliun.

Indeks sektor keuangan memimpin penguatan, sedangkan indeks sektor aneka industri berbalik menjadi penekan di akhir pekan.

Bursa Asia dan Eropa

Bursa Asia membuka pekan dengan pergerakan optimistis seiring laporan data pekerja Amerika Serikat yang menjadi sinyal kenaikan suku bunga The Fed. Indeks Hang Seng melonjak tersbesar sajak November tahun lalu.

Bursa Eropa pun mengikuti penguatan bursa Asia. Di tengah pekan, bursa Asia kembali terkonsolidasi pergerakan mendatar menyelimuti sentimen pertemuan bank sentral di tengah pekan.

Aksi tunggu investor menjadi trigger pergerakan mendatar dan cendrung tertekan. Di akhir pekan, bursa Asia cenderung terkoreksi dipimpin oleh indeks saham China yang melemah lebih dari satu persen.

"Optimisme yang dinilai terlalu berlebihan pasca kepastian suku bunga The Fed menjadi salah satu alasan investor melakukan aksi jual di akhir pekan," kata Lanjar.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jelang Libur 'Long Weekend', KCIC Tawarkan Tiket Whoosh Mulai Rp 150.000

Jelang Libur "Long Weekend", KCIC Tawarkan Tiket Whoosh Mulai Rp 150.000

Whats New
Garuda Alihkan 2 Pesawat untuk Angkutan Haji, 100 Penerbangan Terdampak

Garuda Alihkan 2 Pesawat untuk Angkutan Haji, 100 Penerbangan Terdampak

Whats New
BPR yang Mau Melantai di Bursa Wajib Penuhi Ini

BPR yang Mau Melantai di Bursa Wajib Penuhi Ini

Whats New
Harga Emas Terbaru 21 Mei 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 21 Mei 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Jumlah Penumpang KRL Jabodetabek Tembus 16,43 Juta Sepanjang Mei 2024

Jumlah Penumpang KRL Jabodetabek Tembus 16,43 Juta Sepanjang Mei 2024

Whats New
BPR Bangkrut karena Kecurangan Pengurus, Ini Upaya OJK

BPR Bangkrut karena Kecurangan Pengurus, Ini Upaya OJK

Whats New
Harga Emas Antam: Detail Harga Terbaru pada Selasa 21 Mei 2024

Harga Emas Antam: Detail Harga Terbaru pada Selasa 21 Mei 2024

Spend Smart
Siapkan RAPBN 2025, Sri Mulyani: Kita Terus Berkomunikasi dengan 'Orang' Prabowo

Siapkan RAPBN 2025, Sri Mulyani: Kita Terus Berkomunikasi dengan "Orang" Prabowo

Whats New
Ekonom Sebut Ada Potensi Rp 10.529 Triliun ke PDB dari Energi Terbarukan Berbasis Komunitas

Ekonom Sebut Ada Potensi Rp 10.529 Triliun ke PDB dari Energi Terbarukan Berbasis Komunitas

Whats New
IHSG Awal Sesi Fluktuatif, Rupiah Melemah Tembus Level Rp 16.033

IHSG Awal Sesi Fluktuatif, Rupiah Melemah Tembus Level Rp 16.033

Whats New
Menaker Ida Sebut Program Desmigratif Layak Dilanjutkan

Menaker Ida Sebut Program Desmigratif Layak Dilanjutkan

Whats New
Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di Bank Mandiri hingga BRI

Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di Bank Mandiri hingga BRI

Whats New
Kemenhub Pastikan Pesawat Haji yang Terbakar di Makassar Punya Sertifikat Laik Terbang

Kemenhub Pastikan Pesawat Haji yang Terbakar di Makassar Punya Sertifikat Laik Terbang

Whats New
Kala Tiga Kementerian Saling Tuding soal Penumpukan Kontainer di Pelabuhan

Kala Tiga Kementerian Saling Tuding soal Penumpukan Kontainer di Pelabuhan

Whats New
Harga Bahan Pokok Selasa 21 Mei 2024: Daging Ayam Naik, Daging Sapi Turun

Harga Bahan Pokok Selasa 21 Mei 2024: Daging Ayam Naik, Daging Sapi Turun

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com