Nada Tinggi
Manuver Cak Imin ditanggapi dengan "nada tinggi" oleh Menteri Susi. Ia sampai harus membuat konferensi pers hampir satu jam untuk menjelaskan lagi alasan dibalik aturan pelarangan penggunaan cantrang.
Susi tidak habis pikir isu pelarangan penggunaan cantrang kembali kencang dihembuskan. Padahal Susi menilai situasi pasca protes nelayan besar-besaran pada 2015 sudah kondusif.
Terlebih pelarangan penggunaan cantrang baru akan berlaku pada Juni 2017. Adapun pemerintah sedang berupaya membagikan alat tangkap ikan yang lebih ramah lingkungan sebagai pengganti cantrang.
Susi sendiri menilai isu cantrang kali ini kental bermuatan politik dan bisnis. Ia meminta politikus dan pengusaha sadar akan bahaya cantrang bagi keberlanjutan sumberdaya perikanan.
"Kalau tidak suka Menteri Susi, bikin surat aja resmi," ucap ia.
Perempuan berusia 52 tahun itu tidak ingin isu keberlanjutan dijadikan komoditas politik dan kepentingan sesaat.
Baginya, penggunaan cantrang jelas-jelas merusak ekosistem dasar laut. Bila penggunaan cantrang tetap dilanjutkan, maka ketersediaan ikan di laut akan terancam untuk generasi yang akan datang.
Dengan nada tinggi, Susi meminta para politikus dan pengusaha untuk berhenti memainkan isu-isu yang justru merusak masa depan laut Indonesia.
Baginya yang dibutuhkan adalah bekerja mendorong agar nelayan mau beralih mengunakan alat tangkap yang ramah lingkungan.
"Menteri yang bodoh kayak saya saja kerja, (masa) yang pinter malah enggak. Saya yang sekolahnya cuma SMA saja pikir jauh ke depan. Yang pandai dan pintar, yang punya kuasa, yang punya wewenang, kok malah sebaliknya," kata Susi.
Menimbang Cantrang
Cantrang sejatinya bukanlah alat tangkap ikan yang tidak ramah lingkungan. Namun dalam operasionalnya justru banyak disalahgunakan. Misalnya penggunaan pemberat yang berlebih sehingga alat tangkap ikan itu tenggelam hingga ke dasar laut.
Padahal sejatinya pengoperasian cantrang tidak berada di dasar laut, namun tetap mengapung. Penggunaannya pun seharusnya tidak diseret tetapi hanya ditarik dari atas kapal dengan begitu tidak merusak karang.
Parahnya, banyak kapal besar dengan ukuran di atas 30 GT ikut mengunakan alat tangkap itu. Besaran mata jaring pun sengaja diperkecil dari ukuran 4 inci menjadi hanya 1 inci.