Kedua, risiko kegagalan produk. Prinsip yang mesti dipegang adalah cermat membaca pasar agar produk bisa diterima khalayak.
Selanjutnya, risiko waktu. Hal penting yang menjadi pegangan pada bagian ini adalah kemampuan manajemen waktu. Pasalnya, tak jarang bisnis dari rumah menyita banyak waktu sekaligus mengikis kesempatan berjumpa secara kualitatif dengan keluarga.
Sejatinya juga, Nana bisa makin mampu mempertimbangkan risiko lantaran kecelakaan yang dialami Yusup. Nana bisa melirik alternatif asuransi jangka pendek sebagai jaminan untuk jasa para pengantar. Misalnya, ia bisa mengambil alternatif dengan memakai layanan proteksi seperti yang disediakan oleh FWD Life melalui "Asuransi Bebas Aksi".
Dengan layanan tersebut, orang-orang di balik jasa pengantar usaha miliknya, seperti Yusup bisa terlindungi dari cedera karena manfaatnya melingkupi penggantian biaya pengobatan, disabilitas, dan risiko meninggal dunia yang disebabkan oleh kecelakaan.
Sudah begitu, masa perlindungan bisa diatur dan diperpanjang. Untuk perlindungan satu tahun, misalnya, pemilik usaha seperti Nana hanya perlu membayar premi Rp 55.000 per bulan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.