Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

SDM Berdaya Saing di Era Industri 4.0 Jadi Tantangan Dunia Pendidikan

Kompas.com - 25/03/2019, 15:28 WIB
Ambaranie Nadia Kemala Movanita ,
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Tim Redaksi


JAKARTA, KOMPAS.com - Indonesia tengah berbenah dalam mempersiapkan diri menyambut revolusi industri 4.0 di mana akan banyak terjadi perubahan, termasuk lapangan kerja.

Lantas, apakah dunia pendidikan telah menyiapkan sumber daya manusia (SDM) yang baik dan lulusannya mampu menghadapi perubahan tersebut?

Dalam diskusi publik bertajuk “Tantangan Universitas Menyikapi Generasi 4.0” oleh Kantor Staf Presiden (KSP) di Universitas Gajah Mada (UGM), dipaparkan bahwa nantinya akan terjadi otomasi besar-besaran, di mana antar komputer bisa saling berkomunikasi melalui cloud server.

Meaki begitu, menurut Dekan Sekolah Vokasi UGM Wikan Sakarinto, peran manusia masih sangat dibutuhkan untuk mengoperasikan dan menjadi perancang sistemnya.

Baca juga: Revolusi Industri 4.0, SDM Indonesia Harus Berdaya Saing

“Mahasiswa dituntut berpikir kritis dan multidisiplin. Mereka harus berlomba mengasah kemampuan, seperti kemampuan bahasa Inggris, teknik informatika, dan skill berkomunikasi,” kata Wikan sebagaimana dikutip dari pernyataan resmi KSP, Senin (25/3/2019).

Wikan mengingatkan, dalam menghadapi era industri baru, lawan kompetensi bukan hanya orang. Robot atau teknologi selain bisa menjadi kawan, juga bisa menjadi lawan.

Oleh karena itu, universitas ditantang untuk memberikan pemahaman dan pelatihan industri 4.0 kepada mahasiswa. Saat ini, pemerintah tidak hanya menyiapkan infrastruktur menyambut industri 4.0, namun juga telah menyusun dan merancang strategi dari aspek tenaga kerja.

Baca juga: Ini SDM yang Dibutuhkan di Revolusi Industri 4.0

Pemerintah menargetkan Indonesia menjadi 10 negara terbesar dan menyerap 10 juta tenaga kerja dan lapangan kerja pada 2030. Target ini merupakan bentuk optimisme dalam mengahadapi perubahan industri yang terjadi.

Deputi II Kantor Staf Presiden Yanuar Nugroho mengatakan, beberapa lapangan pekerjaan baru dipastilan akan muncul dalam era industri ini.

“Yang dibutuhkan kedepan bukan berlomba kecepatan teknologi, melainkan kecepatan dan keterampilan diri untuk menjadi pemenang. Ubah potensi jadi aksi,” ujar Yanuar.

Baca juga: Menteri Hanif: Ada Tiga Cara Tingkatkan Kualitas SDM

Bersamaan dengan kesiapan infrastruktur, sumber daya manusia juga akan dioptimalkan dengan fasilitas yang diberikan pemerintah. Menurut Yanuar, yang terpenting adalah mengubah pola pikir manusia Indonesia.

"Pemerintah butuh seribu lebih anak muda untuk bisa melahirkan seribu startup,” imbuh Yanuar.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Laba Bank-bank Kuartal I 2024 Tumbuh Mini, Ekonom Beberkan Penyebabnya

Laba Bank-bank Kuartal I 2024 Tumbuh Mini, Ekonom Beberkan Penyebabnya

Whats New
Bank Sentral AS Sebut Kenaikan Suku Bunga Tak Dalam Waktu Dekat

Bank Sentral AS Sebut Kenaikan Suku Bunga Tak Dalam Waktu Dekat

Whats New
Panduan Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu ATM BRI Bermodal BRImo

Panduan Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu ATM BRI Bermodal BRImo

Spend Smart
PMI Manufaktur April 2024 Turun Jadi 52,9 Poin, Menperin: Ada Libur 10 Hari...

PMI Manufaktur April 2024 Turun Jadi 52,9 Poin, Menperin: Ada Libur 10 Hari...

Whats New
Siapa Hendry Lie, Pendiri Sriwijaya Air yang Jadi Tersangka Korupsi Timah Rp 271 Triliun?

Siapa Hendry Lie, Pendiri Sriwijaya Air yang Jadi Tersangka Korupsi Timah Rp 271 Triliun?

Whats New
Inflasi Lebaran 2024 Terendah dalam 3 Tahun, Ini Penyebabnya

Inflasi Lebaran 2024 Terendah dalam 3 Tahun, Ini Penyebabnya

Whats New
Transformasi Digital, BRI Raih Dua 'Award' dalam BSEM MRI 2024

Transformasi Digital, BRI Raih Dua "Award" dalam BSEM MRI 2024

Whats New
Emiten Buah Segar BUAH Targetkan Pendapatan Rp 2 Triliun Tahun Ini

Emiten Buah Segar BUAH Targetkan Pendapatan Rp 2 Triliun Tahun Ini

Whats New
SYL Gunakan Anggaran Kementan untuk Pribadi, Stafsus Sri Mulyani: Tanggung Jawab Masing-masing Kementerian

SYL Gunakan Anggaran Kementan untuk Pribadi, Stafsus Sri Mulyani: Tanggung Jawab Masing-masing Kementerian

Whats New
Saat Sri Mulyani Sampai Turun Tangan Urusi Kasus Alat Tunanetra SLB yang Tertahan Bea Cukai

Saat Sri Mulyani Sampai Turun Tangan Urusi Kasus Alat Tunanetra SLB yang Tertahan Bea Cukai

Whats New
Emiten Manufaktur Kosmetik VICI Catat Pertumbuhan Laba Bersih 20 Persen Menjadi Rp 47,1 Miliar pada Kuartal I-2024

Emiten Manufaktur Kosmetik VICI Catat Pertumbuhan Laba Bersih 20 Persen Menjadi Rp 47,1 Miliar pada Kuartal I-2024

Whats New
Jalankan Fungsi Perlindungan Masyarakat, Bea Cukai Banten Berantas Peredaran Barang Ilegal

Jalankan Fungsi Perlindungan Masyarakat, Bea Cukai Banten Berantas Peredaran Barang Ilegal

Whats New
Impor Bahan Baku Tepung Kini Cukup dengan Dokumen Laporan Surveyor

Impor Bahan Baku Tepung Kini Cukup dengan Dokumen Laporan Surveyor

Whats New
BUAH Bakal Tebar Dividen, Ini Besarannya

BUAH Bakal Tebar Dividen, Ini Besarannya

Whats New
Kementerian ESDM Tetapkan Harga Biodiesel Naik Jadi Rp 12.453 Per Liter

Kementerian ESDM Tetapkan Harga Biodiesel Naik Jadi Rp 12.453 Per Liter

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com