Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Risiko Resesi Ekonomi AS Justru Bisa Jadi Peluang Indonesia, Mengapa?

Kompas.com - 27/03/2019, 14:35 WIB
Mutia Fauzia,
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Perekonomian Amerika Serikat diberitakan berada diambang resesi imbal hasil atau yield obligasi pemerintah AS 10-tahun merosot lebih jauh dibandingkan dengan rata-rata suku bunga 3 bulan di Asia pada senin (25/3/2019) lalu.

Seperti dikutip dari Strait Times, Rabu (27/3/2019), di masa lalu kondisi tersebut mengisyaratkan risiko resesi ekonomi di Amerika Serikat.

Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia (BI) Mirza Adityaswara menjelaskan, jika perekonomian AS benar-benar mengalami perlambatan tahun ini, seharusnya bisa menjadi salah satu celah bagi Indonesia untuk menambal defisit transaksi berjalan (current account deficit/CAD) yang tahun ini diharapkan bisa turun menjadi di kisaran 2,5 persen atau bahkan 2 persen dari PDB.

Baca juga: Apakah Amerika Serikat Akan Mengalami Resesi di Tahun 2020?

"Perlambatan ekonomi AS membuat suku bunga AS tidak naik lagi, itu membantu Indonesia dalam hal pembiayaan CAD, jadi portofolio akan masuk ke Indonesia dan negara-negara emerging market lain," ujar Mirza di Jakarta, Rabu.

Menurut Mirza, sebenarnya perlambatan perekonomian China jauh lebih memberikan dampak terhadap kondisi perekonomian dalam negeri. Sebab, sebagai salah satu ekonomi besar dunia, China merupakan salah satu negara tujuan ekspor Indonesia.

Dengan 25 persen dari porsi ekspornya berupa komoditas, tentu lesunya perekonomian China akan memengaruhi langsung kondisi neraca pembayaran dalam negeri.

Baca juga: Perang Dagang AS-China Bikin Kinerja Ekspor RI Sulit Diterka

"Sebenarnya dengan ekonomi China yang diperkirakan akan melambat dari yang sebelumnya tumbuh 6,4 persen di 2018 tahun ini diperkirakan 6,3 persen masih tidak terlalu berpengaruh, mungkin akan turun (ekspor) tapi masih di dalam skenario," ujar Mirza.

Sehingga, tantangan perekonomian Indonesia ke depan masih meliputi harga komoditas yang diperkirakan masih belum membaik lantaran kondisi perekonomian China yang belum ada tanda-tanda perbaikan.

"Kalau bicara tahun 2019 ke depan kita menghadapi ekonomi China belum recovery, jadi kita masih bicara harga komoditas yang kemungkinan masih berada di level bawah, ini tantangan," jelas dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bayar Klaim Simpanan 10 BPR Bangkrut, LPS Kucurkan Rp 237 Miliar per April 2024

Bayar Klaim Simpanan 10 BPR Bangkrut, LPS Kucurkan Rp 237 Miliar per April 2024

Whats New
[POPULER MONEY] Mendag Zulhas: Warung Madura Boleh Buka 24 Jam | KFC Malaysia Tutup Lebih dari 100 Gerai, Imbas Boikot

[POPULER MONEY] Mendag Zulhas: Warung Madura Boleh Buka 24 Jam | KFC Malaysia Tutup Lebih dari 100 Gerai, Imbas Boikot

Whats New
Kode Transfer BCA, BRI, BNI, BTN, Mandiri, dan Bank Lainnya

Kode Transfer BCA, BRI, BNI, BTN, Mandiri, dan Bank Lainnya

Spend Smart
Cara Beli Token Listrik di ATM BRI, BNI, Mandiri, BTN, dan BSI

Cara Beli Token Listrik di ATM BRI, BNI, Mandiri, BTN, dan BSI

Spend Smart
Cara Tukar Uang Rusak di Bank Indonesia dan Syaratnya

Cara Tukar Uang Rusak di Bank Indonesia dan Syaratnya

Spend Smart
Lelang 7 Seri SUN, Pemerintah Kantongi Rp 21,5 Triliun

Lelang 7 Seri SUN, Pemerintah Kantongi Rp 21,5 Triliun

Whats New
Indosat Catat Laba Rp 1,29 Triliun di Kuartal I-2024

Indosat Catat Laba Rp 1,29 Triliun di Kuartal I-2024

Whats New
Adira Finance Cetak Laba Bersih Rp 432 Miliar pada Kuartal I-2024

Adira Finance Cetak Laba Bersih Rp 432 Miliar pada Kuartal I-2024

Whats New
Inaplas Dukung Pemerintah Atasi Polusi Sampah Plastik

Inaplas Dukung Pemerintah Atasi Polusi Sampah Plastik

Whats New
Program Pemberdayaan Daerah Gambut di Bengkalis oleh PT KPI Mampu Tingkatkan Pendapatan Masyarakat

Program Pemberdayaan Daerah Gambut di Bengkalis oleh PT KPI Mampu Tingkatkan Pendapatan Masyarakat

Whats New
Astra Internasional Bakal Tebar Dividen Rp 17 Triliun, Simak Rinciannya

Astra Internasional Bakal Tebar Dividen Rp 17 Triliun, Simak Rinciannya

Whats New
Emiten Nikel IFSH Catat Penjualan Rp 170 Miliar di Kuartal I 2024

Emiten Nikel IFSH Catat Penjualan Rp 170 Miliar di Kuartal I 2024

Whats New
Starlink Telah Kantongi Surat Uji Laik Operasi di Indonesia

Starlink Telah Kantongi Surat Uji Laik Operasi di Indonesia

Whats New
Laba Bersih BNI Naik 2,03 Persen Menjadi Rp 5,3 Triliun pada Kuartal I-2024

Laba Bersih BNI Naik 2,03 Persen Menjadi Rp 5,3 Triliun pada Kuartal I-2024

Whats New
Bank Mandiri Jaga Suku Bunga Kredit di Tengah Tren Kenaikan Biaya Dana

Bank Mandiri Jaga Suku Bunga Kredit di Tengah Tren Kenaikan Biaya Dana

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com