Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

UKM Berpotensi Tumbuh Dua Kali Lipat Jika "Go Digital"

Kompas.com - 10/04/2019, 17:30 WIB
Murti Ali Lingga,
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah melalui lembaga terkait mendorong pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di Indonesia untuk go digital. Artinya, memanfaatkan teknologi untuk mengembangkan potensi bisnisnya.

Melihat program itu, penyedia platform bisnis digital Mekari pun menyasar peluang itu lewat bisnis yang dikembangkan saat ini.

Chief Executive Officer (CEO) Mekari, Suwandi Soh, mengatakan, sejauh ini memang literasi pelaku UKM tentang pemanfaatan teknologi memang masih rendah. Khususnya usaha yang mikro.

Baca juga: Masih Ada Kekurangan Pembiayaan UMKM hingga Rp 1.000 Triliun

"Tapi usaha kecil dan menengah, itu sudah lumayan. Jadi mereka sudah aware, karena mereka punya pengalaman di konsumer," kata Suwandi kepada Kompas.com di Jakarta, Rabu (10/4/2019).

Suwandi menjelaskan, UKM-UKM yang sudah memanfaatan teknologi digital pada usahanya memberikan dampak positif. Ini terlihat dari layanan Mekari yang selama ini sudah digunakan pelaku UKM.

"Kalau dari hasil riset itu dua kali lipat. Biasa perusahaan (dan UKM) yang sudah mengakses atau go digital, mereka bisa grow dua kali lipat. Menariknya, mereka yang gunakan sofware kita, grow terus menerus," ujarnya.

Baca juga: Mengapa Masih Banyak UMKM Indonesia yang Belum Go Digital?

Dia menambahkan, kini ada kecenderungan dan peningkatan pelaku UKM yang memanfaatkan kemajuan teknologi dengan beragam fungsinya. Bahkan, pengguna pada layanan Mekari sendiri trennya mengalami kenaikan secara drastis.

"Saat ini kita lihat peningkatannya signifikan. Trennya naik. Tiap bulan itu ribuan perusahaan dan UKM yang mulai coba," sebutnya.

"Sektornya bervariasi. Jadi geografiknya juga bervariasi. Sektor juga enggak spesifik harus sektor apa, salah satu yang juga signifika kuliner," tambahnya.

Baca juga: Pemerintah Gandeng Marketplace Dorong UMKM Go Digital

Akhir tahun ini pemerintah menargetkan 8 juta UMKM sudah go digital secara penuh. Suwandi menuturkan, pihak berkomitmen mendukung itu dan melalui beberapa upaya yang terus dilakukan.

Sebab, mewujudkan program itu butuh sinergi antara pemerintah dan swasta serta pihak lainnya.

"Caranya saya lihat ada dua. Pertama membuat mereka mengerti value atau nilai tambah dengan menggunakan digital. Kedua, setelah tahu value-nya, bagaimana memanfaatkan produknya untuk di internal, pengembangan bisnis," imbuhnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tinjau Bandara Jenderal Besar Abdul Haris Nasution, Menhub: Kembangkan Ekonomi di Mandailing Natal

Tinjau Bandara Jenderal Besar Abdul Haris Nasution, Menhub: Kembangkan Ekonomi di Mandailing Natal

Whats New
Apa Itu KIP Kuliah? Ini Arti, Rincian Bantuan, hingga Cara Daftarnya

Apa Itu KIP Kuliah? Ini Arti, Rincian Bantuan, hingga Cara Daftarnya

Whats New
Info Limit Tarik Tunai Mandiri Kartu Silver dan Gold di ATM

Info Limit Tarik Tunai Mandiri Kartu Silver dan Gold di ATM

Earn Smart
TUGU Tebar Dividen Rp 123,26 Per Saham, Simak Jadwalnya

TUGU Tebar Dividen Rp 123,26 Per Saham, Simak Jadwalnya

Whats New
Era Suku Bunga Tinggi, Jago Syariah Buka Kemungkinan Penyesuaian Bagi Hasil Deposito

Era Suku Bunga Tinggi, Jago Syariah Buka Kemungkinan Penyesuaian Bagi Hasil Deposito

Whats New
Bank Neo Commerce Tunjuk Eri Budiono Jadi Dirut Baru

Bank Neo Commerce Tunjuk Eri Budiono Jadi Dirut Baru

Whats New
Soal Laba Bank, Ekonom: Masih Tumbuh di Bawah 5 Persen Sudah Sangat Baik

Soal Laba Bank, Ekonom: Masih Tumbuh di Bawah 5 Persen Sudah Sangat Baik

Whats New
Menperin Bantah Investasi Apple di Indonesia Batal

Menperin Bantah Investasi Apple di Indonesia Batal

Whats New
Jago Syariah Jajaki Kerja Sama dengan Fintech Lending

Jago Syariah Jajaki Kerja Sama dengan Fintech Lending

Whats New
Kolaborasi Es Krim Aice dan Teguk, Total Investasi Rp 700 Miliar

Kolaborasi Es Krim Aice dan Teguk, Total Investasi Rp 700 Miliar

Whats New
OJK: Pendapatan Premi di Sektor Asuransi Capai Rp 87,53 Triliun Per Maret 2024

OJK: Pendapatan Premi di Sektor Asuransi Capai Rp 87,53 Triliun Per Maret 2024

Whats New
Sudah Dibuka, Ini Cara Daftar Kartu Prakerja Gelombang 67

Sudah Dibuka, Ini Cara Daftar Kartu Prakerja Gelombang 67

Whats New
Barang Bawaan dari Luar Negeri Tak Lagi Dibatasi, Mendag Minta Jastiper Patuhi Aturan

Barang Bawaan dari Luar Negeri Tak Lagi Dibatasi, Mendag Minta Jastiper Patuhi Aturan

Whats New
Pasca-Lebaran, Kereta Cepat Whoosh Jadi 48 Perjalanan dengan Tarif mulai Rp 150.000

Pasca-Lebaran, Kereta Cepat Whoosh Jadi 48 Perjalanan dengan Tarif mulai Rp 150.000

Whats New
Bagaimana Aturan Perlintasan Kereta Api di Indonesia? Ini Penjelasan KAI

Bagaimana Aturan Perlintasan Kereta Api di Indonesia? Ini Penjelasan KAI

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com