Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terharunya CEO Go-Jek, "Gojekin Aja" Jadi Kosa Kata Sehari-hari

Kompas.com - 12/04/2019, 06:03 WIB
Yoga Sukmana,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Founder sekaligus CEO Go-Jek Nadiem Makarim mengaku kerap di komplain banyak orang karena layanan perusahaan aplikasi tersebut dinilai belum maksimal.

Meski begitu, Nadiem menilai kritikan itu bagian dari cinta masyarakat Indonesia kepada Go-Jek agar startup tersebut terus memperbaiki diri.

"Yang manis (pujian) juga saya dapatkan (dari masyakarat)," ujarnya dalam acara konferensi pers di Jakarta, Kamis (11/4/2019).

Di luar itu, pria 34 tahun tersebut mengaku bangga dengan apa yang diakukan oleh Go-Jek saat ini. Bahkan ia sampai terharu dengan satu fenomena dimasyarakat Indonesia saat ini.

Baca juga: Saat CEO Go-Jek Bikin Luhut Kehabisan Kata-kata...

Fenomena itu yakni digunakannya brand perusahaan jadi kata-kata sehari-hari masyarakat Indonesia.

"Yang bikin kita terharu adalah pertama bagaimana bahasa go jek kaya digojekin aja, digofood-in aja, gopayin aja, itu sudah menjadi kosa kata dalam kultur kita," kata dia.

"Enggak hanya di Jakarta, mau itu di Yogyakarta, di Surabaya, Bali dimanapun itu sudah menjadi suatu terminologi dan menjadi bagian dari kultur kita, aktivitas sehari-hari kita," sambung dia.

Pada kesempatan itu, Go-Jek menyampaikan perkembangan bisnisnya. Pertumbuhan transaksi Go-Jek mencapai 9 miliar dollar AS dan total volume setahun mencapai 2 miliar transaksi.

Berdasarkan riset Lembaga Demografi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, Go-Jek disebut memberikan kontribusi sebesar Rp 44,2 triliun untuk perekonomian Indonesia selama 2018.

Baca juga: Akhirnya, Go-Jek Raih Status "Decacorn"

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Cara Bayar Tagihan FIF di ATM BCA, BRI, BNI, Mandiri, dan BTN

Cara Bayar Tagihan FIF di ATM BCA, BRI, BNI, Mandiri, dan BTN

Spend Smart
Bank Mandiri Tegaskan Tetap Jadi Pemegang Saham Terbesar BSI

Bank Mandiri Tegaskan Tetap Jadi Pemegang Saham Terbesar BSI

Whats New
Cek Jadwal Pembagian Dividen Astra Otoparts

Cek Jadwal Pembagian Dividen Astra Otoparts

Whats New
Syarat Ganti Kartu ATM Mandiri di CS Machine dan Caranya

Syarat Ganti Kartu ATM Mandiri di CS Machine dan Caranya

Whats New
Status Internasional Bandara Supadio Dihapus, Pengamat: Hanya Jadi 'Feeder' bagi Malaysia dan Singapura

Status Internasional Bandara Supadio Dihapus, Pengamat: Hanya Jadi "Feeder" bagi Malaysia dan Singapura

Whats New
Naik 36 Persen, Laba Bersih Adaro Minerals Capai Rp 1,88 Triliun Sepanjang Kuartal I-2024

Naik 36 Persen, Laba Bersih Adaro Minerals Capai Rp 1,88 Triliun Sepanjang Kuartal I-2024

Whats New
Jokowi Tambah Alokasi Pupuk Subsidi Jadi 9,55 Juta Ton di 2024

Jokowi Tambah Alokasi Pupuk Subsidi Jadi 9,55 Juta Ton di 2024

Whats New
Dampak Erupsi Gunung Ruang, 5 Bandara Masih Ditutup Sementara

Dampak Erupsi Gunung Ruang, 5 Bandara Masih Ditutup Sementara

Whats New
Kadin Gandeng Inggris, Dukung Bisnis Hutan Regeneratif

Kadin Gandeng Inggris, Dukung Bisnis Hutan Regeneratif

Whats New
Harita Nickel Catat Kenaikan Pendapatan 26 Persen pada  Kuartal I 2024

Harita Nickel Catat Kenaikan Pendapatan 26 Persen pada Kuartal I 2024

Whats New
Bappenas Buka Lowongan Kerja hingga 5 Mei 2024, Simak Persyaratannya

Bappenas Buka Lowongan Kerja hingga 5 Mei 2024, Simak Persyaratannya

Work Smart
Wujudkan Visi Indonesia Emas 2045, Kemenko Perekonomian Berupaya Percepat Keanggotaan RI dalam OECD

Wujudkan Visi Indonesia Emas 2045, Kemenko Perekonomian Berupaya Percepat Keanggotaan RI dalam OECD

Whats New
Indonesia dan Arab Saudi Sepakat Menambah Rute Penerbangan Baru

Indonesia dan Arab Saudi Sepakat Menambah Rute Penerbangan Baru

Whats New
BJBR Bukukan Laba Rp 453 Miliar pada Kuartal I 2024

BJBR Bukukan Laba Rp 453 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
Microsoft Investasi Rp 27,6 Triliun di RI, Luhut: Tidak Akan Menyesal

Microsoft Investasi Rp 27,6 Triliun di RI, Luhut: Tidak Akan Menyesal

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com