Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Milenial di Negara Maju Makin Miskin dari Orangtuanya, Kenapa?

Kompas.com - 16/04/2019, 09:36 WIB
Mutia Fauzia,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

Sumber CNBC

"Atau dua kali lebih cepat daripada pendapatan rata-rata rumah tangga," sebut laporan tersebut.

Perumahan juga jadi penyumbang lebih dari sepertiga dari pengeluaran keluarga, dibandingan dengan hanya seperempat pada 1995 lalu. Baiaya perawatan kesehatan dan pendidikan pun melampai inflasi, khususnya di Amerika Serikat.

Hal itu membuat banyak orang di kelas menengah harus berjuang untuk membayar tagihan mereka sehari-hari.

"Lebih dari 20 persen rumah tangga berpendapatan menengah menghabiskan lebih banyak dari yang mereka dapatkan," jelas laporan tersebut.

Baca juga: Milenial Gemar Beli Pengalaman, Apa Untungnya?

Generasi yang lebih muda paling terdampak

Orang dewasa berusia 18 hingga 29 tahun mungkin paling merasakan tekanan, berkat kombinasi kenaikan biaya dan upah rendah. Faktor-faktor tersebut dapat mempersulit mereka untuk melunasi utang dan menabung untuk masa depan.

Mereka menabung lebih sedikit daripada di masa lalu semakin berisiko terlilit utang, yang membuat semakin banyak orang tersingkir dari kelas menengah.

"Keresahan pekerjaan juga meningkat, dengan satu dari enam pekerjaan saat ini berisiko terotomatisasi," jelas laporan tersebut.

Berkurangnya kelas menengah berarti bahwa lebih sedikit generasi milenial yang mampu mendapatkan peluang yang sama dengan yang dilakukan oleh baby boomer pada usia mereka, seperti memiliki rumah dan mengejar pendidikan tinggi.

“Kelas menengah dulu merupakan aspirasi. Bagi banyak generasi, itu berarti kepastian tinggal di rumah yang nyaman dan memberikan gaya hidup yang menyenangkan. Namun sekarang ada tanda-tanda bahwa fondasi demokrasi dan pertumbuhan ekonomi kita tidak stabil seperti di masa lalu,” demikian bunyi laporan itu.

Baca juga: Apakah Kamu Cewek Milenial yang Cerdas? Ini Tandanya

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com