Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gara-gara Bitcoin, Miliarder Jepang Ini Kehilangan Rp 1,84 Triliun

Kompas.com - 28/04/2019, 08:32 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis

NEW YORK, KOMPAS.com - Miliarder asal Jepang dan pendiri Softbank Masayoshi Son dilaporkan menderita kerugian akibat mata uang kripto bitcoin. Ia berinvestasi bitcoin ketika demam mata uang kripto tersebut terjadi pada tahun 2017 lalu.

Dikutip dari FOX Business, Minggu (28/4/2019), ketika nilai bitcoin anjlok, Son pun harus rela mengalami kerugian. Tidak tanggung-tanggung, kerugian yang dideritanya dikabarkan mencapai lebih dari 130 juta dollar AS atau setara sekira Rp 1,84 triliun.

Son merupakan orang terkaya kedua di Jepang. Kekayaannya diestimasikan mencapai 24 miliar dollar AS atau setara sekira Rp 340,4 triliun.

Baca juga: Bitcoin, Instrumen Investasi untuk Milenial?

Diwartakan The Wall Street Journal, Son sempat diberi saran untuk berinvestasi pada bitcoin. Akhirnya, Son pun menginvestasikan dana dalam jumlah besar ke mata uang kripto tersebut ketika nilainya mencapai puncak pada Desember 2017, yakni 20.000 dollar AS.

Akan tetapi, tidak lama setelah itu nilai mata uang kripto mulai merosot. Kondisi ini, menurut seorang sumber, memaksa Son melakukan aksi jual dan menelan pil pahit kerugian sebesar 130 juta dollar AS.

Nilai investasi yang sebenarnya dipatok Son terhadap bitcoin tidak diketahui secara pasti. Namun, Wall Street Journal menyebut bahwa Son diajak berinvestasi di bitcoin oleh Peter Briger, pimpinan Fortress Investment Group.

Baca juga: China Berencana Larang Penambangan Bitcoin

Briger pertama kali membeli bitcoin pada tahun 2013. Kala itu, nilai mata uang kripto tersebut bergerak pada kisaran 600 hingga 700 dollar AS.

Meskipun dalam beberapa waktu terakhir nilainya terus menurun, namun banyak miliarder masih optimis dengan prospek mata uang kripto. Belum lama ini, miliarder Tim Draper menyatakan bahwa ia meyakini nilai bitcoin akan menyentuh 250.000 dollar AS pada tahun 2022 mendatang.

 

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Meski Ada Momen Ramadhan dan Pemilu, Konsumsi Rumah Tangga Dinilai Tidak Tumbuh Maksimal

Meski Ada Momen Ramadhan dan Pemilu, Konsumsi Rumah Tangga Dinilai Tidak Tumbuh Maksimal

Whats New
Era Suku Bunga Tinggi, Bank Mega Syariah Terapkan Jurus Angsuran Tetap untuk Pembiayaan Rumah

Era Suku Bunga Tinggi, Bank Mega Syariah Terapkan Jurus Angsuran Tetap untuk Pembiayaan Rumah

Whats New
Gojek Luncurkan Paket Langganan Gojek Plus, Ada Diskon di Setiap Transaksi

Gojek Luncurkan Paket Langganan Gojek Plus, Ada Diskon di Setiap Transaksi

Whats New
Laba Bersih MPXL Melonjak 123,6 Persen, Ditopang Jasa Angkut Material ke IKN

Laba Bersih MPXL Melonjak 123,6 Persen, Ditopang Jasa Angkut Material ke IKN

Whats New
Emiten Migas SUNI Cetak Laba Bersih Rp 33,4 Miliar per Kuartal I-2024

Emiten Migas SUNI Cetak Laba Bersih Rp 33,4 Miliar per Kuartal I-2024

Whats New
CEO Perusahaan Migas Kumpul di IPA Convex 2024 Bahas Solusi Kebijakan Industri Migas

CEO Perusahaan Migas Kumpul di IPA Convex 2024 Bahas Solusi Kebijakan Industri Migas

Whats New
Ramai soal 9 Mobil Mewah Pengusaha Malaysia Ditahan, Bea Cukai Beri Penjelasan

Ramai soal 9 Mobil Mewah Pengusaha Malaysia Ditahan, Bea Cukai Beri Penjelasan

Whats New
BEI Ubah Aturan 'Delisting', Ini Ketentuan Saham yang Berpotensi Keluar dari Bursa

BEI Ubah Aturan "Delisting", Ini Ketentuan Saham yang Berpotensi Keluar dari Bursa

Whats New
BEI Harmonisasikan Peraturan Delisting dan Relisting

BEI Harmonisasikan Peraturan Delisting dan Relisting

Whats New
Hadirkan Solusi Transaksi Internasional, Bank Mandiri Kenalkan Keandalan Livin’ by Mandiri di London

Hadirkan Solusi Transaksi Internasional, Bank Mandiri Kenalkan Keandalan Livin’ by Mandiri di London

Whats New
Biasakan 3 Hal Ini untuk Membangun Kekayaan

Biasakan 3 Hal Ini untuk Membangun Kekayaan

Earn Smart
Pertumbuhan Ekonomi RI 5,11 Persen Dinilai Belum Maksimal

Pertumbuhan Ekonomi RI 5,11 Persen Dinilai Belum Maksimal

Whats New
Laba Bersih JTPE Tumbuh 11 Persen pada Kuartal I 2024, Ditopang Pesanan E-KTP

Laba Bersih JTPE Tumbuh 11 Persen pada Kuartal I 2024, Ditopang Pesanan E-KTP

Whats New
Pabrik Sepatu Bata Tutup, Menperin Sebut Upaya Efisiensi Bisnis

Pabrik Sepatu Bata Tutup, Menperin Sebut Upaya Efisiensi Bisnis

Whats New
Jadwal LRT Jabodebek Terbaru Berlaku Mei 2024

Jadwal LRT Jabodebek Terbaru Berlaku Mei 2024

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com