Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perang Dagang, CEO Huawei Tolak Aksi Boikot Apple di China

Kompas.com - 28/05/2019, 08:09 WIB
Mutia Fauzia,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

HONG KONG, KOMPAS.com — Presiden Amerika Serikat Donald Trump memutuskan untuk memasukkan Huawei ke dalam daftar hitam. Seiring dengan itu, perusahaan teknologi AS semacam Microsoft dan Google turut memboikot produk teknologi asal China tersebut.

Tindakan AS tersebut menyulut wacana agar China membalasnya dengan aksi serupa terhadap produk Apple. Namun, CEO sekaligus founder Huawei Ren Zhengfei menolak usulan tersebut.

Dalam sebuah interview dengan Bloomberg yang dikutip dari CNN, Selasa (28/5/2019), Ren mengatakan, dirinya menolak berbagai aksi balasan dari China terhadap tindakan Trump tersebut.

"Hal tersebut tidak akan terjadi, dan jika memang terjadi, saya akan menjadi orang pertama yang melakukan protes," ujar dia.

Baca juga: Trump Blacklist Huawei, Microsoft dan Google Ikut-ikutan

"Apple merupakan perusahaan terkemuka di dunia. Jika tidak ada Apple, mungkin tidak akan ada mobile internet. Apple adalah guru saya. Dia lebih maju di depan kita. Sebagai seorang siswa, mengapa saya harus menentang guru saya?" lanjut dia.

Komentar tersebut muncul di saat Huawei tengah menghadapi masa-masa sulitnya. Departemen Perdagangan Amerika Serikat telah memasukkan Huawei ke dalam daftar hitam perdagangan pada bulan ini dan secara efektif melarang perusahaan-perusahaan AS untuk melakukan bisnis dengan Huawei.

Pemblokiran ini membuat Google dan ARM Holdings memutuskan ikatan mereka dengan perusahaan asal China ini. Tak hanya itu, beberapa supplier Inggris dan Jepang pun menunda perilisan dari produk smartphone terbaru Huawei.

Pelarangan dari pemerintah Amerika Serikat terebut mengancam posisi Huawei sebagai produsen alat telekomunikasi terbesar di dunia juga brand smartphone terbesar nomor dua di dunia.

Analis di Fitch Rating menuliskan, larangan AS terhadap perusahaan China ini bisa menghentikan momentum pertumbuhan Huawei yang positif. Di sisi lain, aksi boikot tersebut bisa menguntungkan Samsung karena konsumen di seluruh dunia mencari alternatif selain Huawei.

Baca juga: Trump: Ekonomi China Tidak Akan Jadi Nomor Satu di Dunia

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

94 Persen Tiket Kereta Api Periode Libur Panjang Terjual, 5 Rute Ini Jadi Favorit

94 Persen Tiket Kereta Api Periode Libur Panjang Terjual, 5 Rute Ini Jadi Favorit

Whats New
Libur Panjang, Jasa Marga Proyeksi 808.000 Kendaraan Tinggalkan Jabotabek

Libur Panjang, Jasa Marga Proyeksi 808.000 Kendaraan Tinggalkan Jabotabek

Whats New
Kemenhub Bebastugaskan Pejabatnya yang Ajak Youtuber Korsel Main ke Hotel

Kemenhub Bebastugaskan Pejabatnya yang Ajak Youtuber Korsel Main ke Hotel

Whats New
Libur Kenaikan Yesus Kristus, 328.563 Kendaraan Tinggalkan Jakarta

Libur Kenaikan Yesus Kristus, 328.563 Kendaraan Tinggalkan Jakarta

Whats New
OCBC Singapura Ajukan Tawaran Rp 16 Triliun untuk Akuisisi Great Eastern Holdings

OCBC Singapura Ajukan Tawaran Rp 16 Triliun untuk Akuisisi Great Eastern Holdings

Whats New
Inggris Keluar dari Jurang Resesi Ekonomi

Inggris Keluar dari Jurang Resesi Ekonomi

Whats New
Minta Penjualan Elpiji di Warung Madura Diperketat, Ini Penjelasan Peritel

Minta Penjualan Elpiji di Warung Madura Diperketat, Ini Penjelasan Peritel

Whats New
Intervensi Bank Sentral Kesetabilan Rupiah dan Cadangan Devisa

Intervensi Bank Sentral Kesetabilan Rupiah dan Cadangan Devisa

Whats New
Bank Muamalat Buka Lowongan Kerja hingga 31 Mei 2024, Cek Posisi dan Syaratnya

Bank Muamalat Buka Lowongan Kerja hingga 31 Mei 2024, Cek Posisi dan Syaratnya

Work Smart
Viral Video Youtuber Korsel Diajak Mampir ke Hotel, Ini Tanggapan Kemenhub

Viral Video Youtuber Korsel Diajak Mampir ke Hotel, Ini Tanggapan Kemenhub

Whats New
Finaccel Digital Indonesia Berubah Nama jadi KrediFazz Digital Indonesia

Finaccel Digital Indonesia Berubah Nama jadi KrediFazz Digital Indonesia

Whats New
Dampak Fluktuasi Harga Pangan Awal 2024

Dampak Fluktuasi Harga Pangan Awal 2024

Whats New
Mengenal 2 Fitur Utama dalam Asuransi Kendaraan

Mengenal 2 Fitur Utama dalam Asuransi Kendaraan

Earn Smart
Penggunaan Gas Domestik Didominasi Industri, Paling Banyak Industri Pupuk

Penggunaan Gas Domestik Didominasi Industri, Paling Banyak Industri Pupuk

Whats New
Libur Panjang, Angkasa Pura II Proyeksikan Penumpang Capai 1 Juta Orang

Libur Panjang, Angkasa Pura II Proyeksikan Penumpang Capai 1 Juta Orang

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com