Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Babak Baru Perang Dagang AS-China Dimulai

Kompas.com - 01/06/2019, 11:38 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis

Sumber Reuters

WASHINGTON, KOMPAS.com - Amerika Serikat (AS) mulai menerapkan kenaikan tarif menjadi 25 persen terhadap barang-barang asal China yang datang ke AS melalui jalur laut. Ini adalah babak baru ketegangan perang dagang antara AS dan China.

Presiden AS Donald Trump sebelumnya menetapkan kenaikan tarif terhadap barang-barang asal China dengan total nilai 200 miliar dollar AS pada 13 Mei 2019. Namun, diberikan waktu penyesuaian bagi kapal-kapal kargo yang berangkat dari China sebelum tanggal itu.

Dilansir dari Reuters, Sabtu (1/6/2019), Perwakilan Perdagangan AS pada 15 Mei 2019 lalu menetapkan tenggat waktu, yakni pada 1 Juni 2019, bagi barang-barang tersebut agar sampai di AS. Setelah itu, petugas Bea Cukai dan Perbatasan AS akan mulai menerapkan bea masuk sebesar 25 persen.

Baca juga: Kurs Rupiah Terbakar Panasnya Perang Dagang

Kenaikan tarif berlaku untuk beragam jenis barang serta komponen yang berasal dari China termasuk modem dan router internet, furnitur, pembersih debu, hingga lampu.

Pada hari ini juga, China mulai menerapkan tarif balasan lebih tinggi terhadap barang-barang dari AS senilai 60 miliar dollar AS. Penerapan tarif itu diumumkan pada 13 Mei 2019 lalu dan efektif berlaku di Beijing mulai Sabtu dini hari tadi.

Sebanyak lebih dari 5.140 barang dari AS terkena tarif tambahan sebesar 20 atau 25 persen. Beijing sebelumnya menerapkan tarif sebesar 5 atau 10 persen terhadap barang dari AS.

Sejauh ini belum ada perundingan perdagangan lebih lanjut antara AS dengan China. Padahal, perundingan perdagangan sudah dijadwalkan sejak 10 Mei 2019 lalu.

 

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Cara Bayar Pajak Daerah secara Online lewat Tokopedia

Cara Bayar Pajak Daerah secara Online lewat Tokopedia

Spend Smart
Apa Itu 'Cut-Off Time' pada Investasi Reksadana?

Apa Itu "Cut-Off Time" pada Investasi Reksadana?

Earn Smart
Mengenal Apa Itu 'Skimming' dan Cara Menghindarinya

Mengenal Apa Itu "Skimming" dan Cara Menghindarinya

Earn Smart
BRI Beri Apresiasi untuk Restoran Merchant Layanan Digital

BRI Beri Apresiasi untuk Restoran Merchant Layanan Digital

Whats New
Kemenhub Tingkatkan Kualitas dan Kompetensi SDM Angkutan Penyeberangan

Kemenhub Tingkatkan Kualitas dan Kompetensi SDM Angkutan Penyeberangan

Whats New
CGAS Raup Pendapatan Rp 130,41 Miliar pada Kuartal I 2024, Didorong Permintaan Ritel dan UMKM

CGAS Raup Pendapatan Rp 130,41 Miliar pada Kuartal I 2024, Didorong Permintaan Ritel dan UMKM

Whats New
Simak Cara Menyiapkan Dana Pendidikan Anak

Simak Cara Menyiapkan Dana Pendidikan Anak

Earn Smart
HET Beras Bulog Naik, YLKI Khawatir Daya Beli Masyarakat Tergerus

HET Beras Bulog Naik, YLKI Khawatir Daya Beli Masyarakat Tergerus

Whats New
Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Lampaui Malaysia hingga Amerika Serikat

Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Lampaui Malaysia hingga Amerika Serikat

Whats New
KKP Terima 99.648 Ekor Benih Bening Lobster yang Disita TNI AL

KKP Terima 99.648 Ekor Benih Bening Lobster yang Disita TNI AL

Rilis
Di Hadapan Menko Airlangga, Wakil Kanselir Jerman Puji Pertumbuhan Ekonomi Indonesia

Di Hadapan Menko Airlangga, Wakil Kanselir Jerman Puji Pertumbuhan Ekonomi Indonesia

Whats New
Soal Rencana Kenaikan Tarif KRL, Anggota DPR: Jangan Sampai Membuat Penumpang Beralih...

Soal Rencana Kenaikan Tarif KRL, Anggota DPR: Jangan Sampai Membuat Penumpang Beralih...

Whats New
Menteri ESDM Pastikan Perpanjangan Izin Tambang Freeport Sampai 2061

Menteri ESDM Pastikan Perpanjangan Izin Tambang Freeport Sampai 2061

Whats New
Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen, Sri Mulyani: Indonesia Terus Tunjukan 'Daya Tahannya'

Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen, Sri Mulyani: Indonesia Terus Tunjukan "Daya Tahannya"

Whats New
“Wanti-wanti” Mendag Zulhas ke Jastiper: Ikuti Aturan, Kirim Pakai Kargo

“Wanti-wanti” Mendag Zulhas ke Jastiper: Ikuti Aturan, Kirim Pakai Kargo

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com