Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bangun Pabrik, Waskita Beton Precast Terbitkan Obligasi Rp 500 Miliar

Kompas.com - 13/06/2019, 14:09 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - PT Waskita Beton Precast Tbk (WSBP) mengumumkan penawaran awal Obligasi Berkelanjutan I Tahap I sebesar Rp 500 miliar. Obligasi ini memperoleh peringkat BBB+ dari Fitch Ratings.

Direktur Keuangan WSBP Anton Y Nugroho menjelaskan, hasil penerbitan obligasi akan dipergunakan perseroan untuk modal kerja dan investasi pembangunan pabrik. Adapun tenor selama 3 tahun dan pembayaran bunga setiap kuartal.

Masa penawaran awal (bookbuilding) pada 29 Mei adalah pada 18 Juni 2019 dan masa penawaran umum pada 1-2 Juli 2019.

"Ini merupakan bagian dari program Obligasi Berkelanjutan I dengan nilai sebesar Rp 2 triliun," jelas Anton dalam keterangannya, Kamis (13/6/2019).

Baca juga: Banyak Proyek Infrastruktur, Bisnis Waskita Beton Diprediksi Terus Tumbuh

Bertindak sebagai penjamin pelaksana emisi obligasi antara lain PT Bahana Sekuritas, PT BNI Sekuritas,
PT Danareksa Sekuritas, PT CGS-CIMB Sekuritss Indonesia, PT Indo Premier Sekuritas, dan PT
Mandiri Sekuritas.

Anton menjelaskan, ada beberapa faktor pendorong perseroan menerbitkan obligasi. Pertama, obligasi menjadi alternatif pendanaan lain dari perbankan yang selama ini digunakan oleh perusahaan.

Kemudian, penerbitan ini sesuai dengan kebutuhan investasi jangka menengah-panjang perusahaan, serta memiliki jatuh tempo yang lebih panjang.

"Hasil penerbitan obligasi ini nantinya akan digunakan untuk modal kerja perusahaaan sebesar
40 persen untuk mendukung penyelesaian proyek-proyek eksisting dan sebesar 60 persen untuk investasi pembangunan pabrik salah satunya yang akan dibangun di daerah Kalimantan," terang Anton.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Siap-siap, Antam Bakal Tebar Dividen 100 Persen dari Laba Bersih 2023

Siap-siap, Antam Bakal Tebar Dividen 100 Persen dari Laba Bersih 2023

Whats New
Berkomitmen Sediakan Layanan Digital One-Stop Solution, Indonet Resmikan EDGE2

Berkomitmen Sediakan Layanan Digital One-Stop Solution, Indonet Resmikan EDGE2

Whats New
Libur Panjang, KCIC Siapkan 28.000 Tempat Duduk Kereta Cepat Whoosh

Libur Panjang, KCIC Siapkan 28.000 Tempat Duduk Kereta Cepat Whoosh

Whats New
Emiten Penyedia Infrastuktur Digital EDGE Raup Laba Bersih Rp 253,6 Miliar pada 2023

Emiten Penyedia Infrastuktur Digital EDGE Raup Laba Bersih Rp 253,6 Miliar pada 2023

Whats New
InJourney: Bergabungnya Garuda Indonesia Bakal Ciptakan Ekosistem Terintegrasi

InJourney: Bergabungnya Garuda Indonesia Bakal Ciptakan Ekosistem Terintegrasi

Whats New
KAI Bakal Terima 1 Rangkaian Kereta LRT Jabodebek yang Diperbaiki INKA

KAI Bakal Terima 1 Rangkaian Kereta LRT Jabodebek yang Diperbaiki INKA

Whats New
BTN Relokasi Kantor Cabang di Cirebon, Bidik Potensi Industri Properti

BTN Relokasi Kantor Cabang di Cirebon, Bidik Potensi Industri Properti

Whats New
Pengelola Gedung Perkantoran Wisma 46 Ajak 'Tenant' Donasi ke Panti Asuhan

Pengelola Gedung Perkantoran Wisma 46 Ajak "Tenant" Donasi ke Panti Asuhan

Whats New
Shell Dikabarkan Bakal Lepas Bisnis SPBU di Malaysia ke Saudi Aramco

Shell Dikabarkan Bakal Lepas Bisnis SPBU di Malaysia ke Saudi Aramco

Whats New
Utang Rafaksi Tak Kunjung Dibayar, Pengusaha Ritel Minta Kepastian

Utang Rafaksi Tak Kunjung Dibayar, Pengusaha Ritel Minta Kepastian

Whats New
BEI Enggan Buru-buru Suspensi Saham BATA, Ini Sebabnya

BEI Enggan Buru-buru Suspensi Saham BATA, Ini Sebabnya

Whats New
PT Pamapersada Nusantara Buka Lowongan Kerja hingga 10 Mei 2024, Cek Syaratnya

PT Pamapersada Nusantara Buka Lowongan Kerja hingga 10 Mei 2024, Cek Syaratnya

Work Smart
Koperasi dan SDGs, Navigasi untuk Pemerintahan Mendatang

Koperasi dan SDGs, Navigasi untuk Pemerintahan Mendatang

Whats New
Cadangan Devisa RI  Turun Jadi 136,2 Miliar Dollar AS, Ini Penyebabnya

Cadangan Devisa RI Turun Jadi 136,2 Miliar Dollar AS, Ini Penyebabnya

Whats New
Bea Cukai Klarifikasi Kasus TKW Beli Cokelat Rp 1 Juta Kena Pajak Rp 9 Juta

Bea Cukai Klarifikasi Kasus TKW Beli Cokelat Rp 1 Juta Kena Pajak Rp 9 Juta

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com