JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Koordinator Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan menilai, pengiriman balik sampah impor ke Amerika Serikat (AS) tidak ada yang aneh.
Justru, kata Luhut, Indonesia telat bila baru melakukan hal itu saat ini.
"Ya saya kira itu bagus policy itu karena itu bukan kita saja yang melakukan," ujarnya di Kantor Kemenko Kemaritiman, Jakarta, Jumat (21/6/2019).
"Filipina pun melakukan dan beberapa negara lain, Singapura juga, enggak ada yang aneh, justru terlambat kita (kalau baru melakukan)," sambung dia.
Luhut mengatakan, pengiriman balik 5 kontainer sampah impor ke AS pasti akan ada dampaknya bagi AS. Sebab ia harus menanggung sampah tersebut.
Menurut dokumen bea cukai, kontainer itu seharusnya hanya mengangkut skrap kertas. Namun di dalamnya, ditemukan sampah seperti botol plastik hingga popok.
Sekretaris Direktorat Jenderal Pengelolaan Sampah, Limbah, dan Bahan Beracun dan Berbahaya KLHK Sayid Muhadhar berkata, temuan itu sangat tidak pantas.
"Kami tidak ingin menjadi tempat pembuangan sampah," tegas Sayid sebagaimana diberitakan AFP Sabtu (15/6/2019). Tidak dijelaskan dari mana asal sampah itu.
Namun, kelima kontainer itu merupakan milik perusahaan asal Kanada dan dikapalkan dari Seattle ke Surabaya akhir Maret lalu.
Saat ini Indonesia dilaporkan tengah mengkaji sejumlah kontainer yang berada di pelabuhan Jakarta maupun Batam yang berada di Pulau Sumatra.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.