Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Keuangan AJB Bumiputera Negatif Rp 20 Triliun, Ini Kata OJK

Kompas.com - 28/06/2019, 05:48 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Editor

Sumber

JAKARTA, KOMPAS.com - Kinerja Asuransi Jiwa Bersama (AJB) 1912 hingga saat ini belum membaik. Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) bahkan menyebut perusahaan asuransi jiwa ini mencatatkan kinerja keuangan negatif Rp 20 triliun sejak tahun 2018.

“Kemarin, saya melihat beberapa daerah terkena masalah Bumiputera dan ini terus telah terjadi belakangan ini. Kami sudah membuat panitia kerja asuransi Bumiputera bersama OJK, ditemukan bahwa sejak 2018 sudah negatif Rp 20 triliun,” kata Wakil Ketua Komisi XI DPR Supriyatno di gedung DPR, di Jakarta, pekan lalu.

Tidak hanya itu. Sampai akhir Januari 2018, total klaim jatuh tempo atau outstanding AJB Bumiputera yang belum dibayarkan kepada nasabah sudah menyentuh angka Rp 2,7 triliun.

Ia menemukan, ada sebanyak 19.000 nasabah AJB Bumiputera di Jawa Barat yang belum dibayarkan klaimnya.

Baca juga: Aset Disita Mantan Direktur, AJB Bumiputera 1912 Lakukan Perlawanan Hukum

Sementara jumlah premi yang masuk, bukan digunakan untuk membayar klaim tetapi gaji karyawan dan biaya operasional perusahaan.

“Kalau tidak diselesaikan, makin ke dalam bisa berbahaya. Sehingga jangan sampai kepercayaan masyarakat terpengaruh terhadap industri asuransi secara keseluruan,” ungkapnya.

Ketua Dewan Komisioner Keuangan OJK Wimboh Santoso mengklarifikasi, bahwa nilai Rp 20 triliun bukan sebagai negatif keuangan. Namun, sebagai mismatch likuditas, yaitu di mana jumlah likuiditas perusahaan lebih kecil dari kewajiban jatuh tempo yang harus dibayarkan perusahaan.

Menurutnya, nilai mitcmatch Rp 20 triliun merupakan total kewajiban perusahaan baik yang belum dan sudah jatuh tempo dibandingkan jumlah total aset.

Baca juga: AJB Dikabarkan Jual Aset Properti untuk Bayar Premi

Kepala Eksekutif Industri Keuangan Non-Bank OJK Riswinandi menjabarkan, bahwa nilai mismatch Rp 20 triliun pada periode keuangan berjalan yaitu Mei 2019.

"Mismatch ini, adalah perbandingan nilai aset dan liabilitas. Sementara pengertian liabilitas, jika dia mempunyai jumlah polis yang ditarik untuk periode ke depan pada periode laporan keuangan," ujarnya.

Sedangkan mismatch likuiditas, bisa juga berasal dari perhitungan jumlah premi hasil investasi perusahaan belum mencukupi untuk memenuhi pembayaran klaim. Untuk mengantisipasi hal itu, klaim nasabah yang belum dibayarkan akan dijadwalkan ulang.

Baca juga: Beroperasi Normal, AJB Bumiputera Raup Premi Rp 1,2 Triliun

"Untuk perkembangan nilai mismatch, ada yang sudah dibayarkan. Ada juga yang ditunda. Makanya, itu tergantung posisi keuangan, di mana posisi Rp 20 triliun bukan hanya untuk jatuh tempo," tambahnya.

Sayangnya ia enggan menyebutkan berapa nilai mismatch antara premi dengan klaim yang harus dibayar. Yang jelas, untuk pembayaran klaim yang ditunda merupakan kebijakan perusahaan.

Berkaitan dengan adanya mismatch tersebut, Ketua BPA AJB Bumiputera 1912 Nurhasanah tidak mau berkomentar ketika dihubungi KONTAN. (Ferrika Sari)


Berita ini telah tayang di Kontan.co.id dengan judul: Keuangan AJB Bumiputera negatif Rp 20 triliun, ini klarifikasi OJK

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di BCA hingga BNI

Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di BCA hingga BNI

Whats New
Daftar 30 Mitra Distribusi Pembelian Sukuk Tabungan ST012 dan Linknya

Daftar 30 Mitra Distribusi Pembelian Sukuk Tabungan ST012 dan Linknya

Whats New
Lowongan Kerja PT Honda Prospect Motor untuk S1, Ini Persyaratannya

Lowongan Kerja PT Honda Prospect Motor untuk S1, Ini Persyaratannya

Whats New
Sudah Bisa Dibeli, Ini Besaran Kupon Sukuk Tabungan ST012

Sudah Bisa Dibeli, Ini Besaran Kupon Sukuk Tabungan ST012

Whats New
Revisi Target Penyaluran Kredit, BTN Antisipasi Era Suku Bunga Tinggi

Revisi Target Penyaluran Kredit, BTN Antisipasi Era Suku Bunga Tinggi

Whats New
Mampukah IHSG Bangkit Hari Ini ? Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

Mampukah IHSG Bangkit Hari Ini ? Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

Whats New
Kekhawatiran Inflasi Mencuat, Wall Street Berakhir di Zona Merah

Kekhawatiran Inflasi Mencuat, Wall Street Berakhir di Zona Merah

Whats New
Ada Hujan Lebat, Kecepatan Whoosh Turun hingga 40 Km Per Jam, Perjalanan Terlambat

Ada Hujan Lebat, Kecepatan Whoosh Turun hingga 40 Km Per Jam, Perjalanan Terlambat

Whats New
BTN Buka Kemungkinan Lebarkan Bisnis ke Timor Leste

BTN Buka Kemungkinan Lebarkan Bisnis ke Timor Leste

Whats New
[POPULER MONEY] Respons Bulog soal Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun | Iuran Pariwisata Bisa Bikin Tiket Pesawat Makin Mahal

[POPULER MONEY] Respons Bulog soal Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun | Iuran Pariwisata Bisa Bikin Tiket Pesawat Makin Mahal

Whats New
KCIC Minta Maaf Jadwal Whoosh Terlambat gara-gara Hujan Lebat

KCIC Minta Maaf Jadwal Whoosh Terlambat gara-gara Hujan Lebat

Whats New
Cara Pinjam Uang di Rp 5 Juta di Pegadaian, Bunga, dan Syaratnya

Cara Pinjam Uang di Rp 5 Juta di Pegadaian, Bunga, dan Syaratnya

Earn Smart
Kemenkeu Akui Pelemahan Rupiah dan Kenaikan Imbal Hasil Berdampak ke Beban Utang Pemerintah

Kemenkeu Akui Pelemahan Rupiah dan Kenaikan Imbal Hasil Berdampak ke Beban Utang Pemerintah

Whats New
Prudential Laporkan Premi Baru Tumbuh 15 Persen pada 2023

Prudential Laporkan Premi Baru Tumbuh 15 Persen pada 2023

Whats New
Bulog Siap Pasok Kebutuhan Pangan di IKN

Bulog Siap Pasok Kebutuhan Pangan di IKN

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com