Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Saingi Starbucks, Waralaba Kopi Asal China Rambah Pasar Timur Tengah

Kompas.com - 23/07/2019, 07:07 WIB
Fika Nurul Ulya,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

Sumber CNN

NEW DELHI, KOMPAS.com - Luckin Coffe, sebuah waralaba kopi asal China berencana merambah pasar global yang lebih besar, yaitu ke Timur Tengah dan India.

Luckin Coffe berupaya bersaing dengan Starbucks setelah keduanya bertempur di pasar China.

Untuk melakukan ekspansi itu, Luckin Coffe akan bermitra dengan perusahaan yang berbasis di Kuwait, yakni The Americana Group.

The Americana Group sendiri telah menjalankan 1.900 waralaba di Timur Tengah untuk beberapa makanan cepat saji, termasuk KFC, Red Lobster, Olive Garden, Krispy Kreme, dan saingan Starbuck, Costa Coffe dari Inggris.

Baca juga: Starbucks Dapat Iklan Gratis Senilai Rp 32,9 Triliun di Game of Thrones?

"Kolaborasi ini merupakan langkah pertama Luckin Coffee untuk membawa produk-produk unggulannya dari China ke dunia," kata CEO Jenny Qian Zhiya dikutip dari CNN, Selasa (23/7/2019).

Kerja sama ini juga ditandai dengan penandatanganan nota kesepahaman di Beijing pada Senin (22/7/2019). Adapun ekspansi ini adalah usaha patungan antara kedua perusahaan itu.

Zhiya mengatakan, dipilihnya Timur Tengah dan India sebagai ekspansi bisnisnya karena dua negara ini merupakan salah satu pasar utama Starbucks.

"Starbucks memiliki 202 toko di Dubai, 191 di Arab Saudi, dan 151 di Kuwait. Waralaba yang berkantor pusat di Seattle ini juga memiliki 146 toko di India," ucap Zhiya.

Baca juga: Jualan Kopi, Pria Ini Kantongi Omzet Rp 600 Juta Per Bulan

Luckin Coffe dan Starbucks sendiri bertempur di pasar China. Hal itu bermula saat Starbucks mengekspansi bisnis ke China dan berjanji akan membuka kedai kopi baru setiap 15 jam.

Tak mau kalah, Luckin Coffe justru membuka gerai kopi setiap 3,5 jam sekali dan memotong harga kopinya secara besar-besaran untuk menyaingi Starbucks.

Dari persaingan tersebut, Luckin Coffe terbukti bisa menggungguli Starbuck dari jumlah kedainya di China. Saat ini, Luckin Coffe sudah memiliki sekitar 3.000 kedai di 40 kota di China. Pihaknya pun akan berencana meningkatkan jumlah kedainya menjadi 4.500 kedai hingga akhir 2019.

Menanggapi hal itu, Presiden Operation Starbucks di Eropa Martin Brok mengatakan, Starbucks memang tengah mengalami beberapa tantangan bisnis internasional. Hal itu semakin terlihat karena pihaknya mengakui telah kehilangan pendapatan di pasar global terbesar keenamnya, yakni Inggris.

"Starbucks menghadapi beberapa tantangan. Ada tekanan yang sedang berlangsung di seluruh wilayah," ucap Martin Brok.

Baca juga: Starbucks Jadi Salah Satu Penyumbang Pendapatan Terbesar bagi MAP

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Apakah Gopay Bisa Tarik Tunai?

Apakah Gopay Bisa Tarik Tunai?

Earn Smart
Limit Tarik Tunai BRI Simpedes dan BritAma di ATM

Limit Tarik Tunai BRI Simpedes dan BritAma di ATM

Earn Smart
Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu BNI via HP Antiribet

Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu BNI via HP Antiribet

Earn Smart
Apakah DANA Bisa Tarik Tunai? Bisa Pakai 5 Cara Ini

Apakah DANA Bisa Tarik Tunai? Bisa Pakai 5 Cara Ini

Whats New
OJK Terbitkan Aturan 'Short Selling', Simak 8 Pokok Pengaturannya

OJK Terbitkan Aturan "Short Selling", Simak 8 Pokok Pengaturannya

Whats New
2 Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu Mandiri di ATM Pakai HP

2 Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu Mandiri di ATM Pakai HP

Earn Smart
3 Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu ATM BCA Modal HP

3 Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu ATM BCA Modal HP

Spend Smart
Ketidakpastian Global Meningkat, Sri Mulyani: Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Tetap di Atas 5 Persen

Ketidakpastian Global Meningkat, Sri Mulyani: Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Tetap di Atas 5 Persen

Whats New
Pada Pertemuan Bilateral di Kementan, Indonesia dan Ukraina Sepakati Kerja Sama Bidang Pertanian

Pada Pertemuan Bilateral di Kementan, Indonesia dan Ukraina Sepakati Kerja Sama Bidang Pertanian

Whats New
Semakin Mudah dan Praktis, Bayar PKB dan Iuran Wajib Kini Bisa lewat Bank Mandiri

Semakin Mudah dan Praktis, Bayar PKB dan Iuran Wajib Kini Bisa lewat Bank Mandiri

Whats New
Ketidakpastian Global Meningkat, Sri Mulyani: Sistem Keuangan RI Masih dalam Kondisi Terjaga

Ketidakpastian Global Meningkat, Sri Mulyani: Sistem Keuangan RI Masih dalam Kondisi Terjaga

Whats New
Pesan Luhut ke Prabowo: Jangan Bawa Orang-orang 'Toxic' ke Dalam Pemerintah Anda

Pesan Luhut ke Prabowo: Jangan Bawa Orang-orang "Toxic" ke Dalam Pemerintah Anda

Whats New
Barang Bawaan Pribadi dari Luar Negeri Tak Lagi Dibatasi, Ini Pesan Bea Cukai ke 'Jastiper'

Barang Bawaan Pribadi dari Luar Negeri Tak Lagi Dibatasi, Ini Pesan Bea Cukai ke "Jastiper"

Whats New
Bangun Pemahaman Kripto di Tanah Air, Aspakrindo dan ABI Gelar Bulan Literasi Kripto 2024

Bangun Pemahaman Kripto di Tanah Air, Aspakrindo dan ABI Gelar Bulan Literasi Kripto 2024

Rilis
Terbitkan Permentan Nomor 1 Tahun 2024, Mentan Pastikan Pupuk Subsidi Tepat Sasaran

Terbitkan Permentan Nomor 1 Tahun 2024, Mentan Pastikan Pupuk Subsidi Tepat Sasaran

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com